49. Mendengarkan

1.8K 287 60
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Wajah Jisoo berubah murung usai kepulangannya dari rumah sakit. Ia memilih mendiamkan Taehyung, pergi ke kamar lebih dulu dan duduk termenung di pinggir ranjang. Pikirannya berkelana pada perkataan seorang pasien rumah sakit yang hendak melakukan pemeriksaan kandungan dan juga perkataan Dokter Shin di ruang pemeriksaan tadi.

"Maaf ya saya tidak tahu. Mungkin anda dan suami anda mau konsultasi kehamilan ya? Semoga segera diberi momongan ya."

"Setelah pemeriksaan EKG, anda harus melakukan rangkaian tes lain seperti tes radiologi yang meliputi USG transvaginal, CT Scan, MRI, rontgen. Selain itu dianjurkan juga melakukan tes darah lanjutan."

Dari penuturan seorang pasien rumah sakit dan Dokter Shin, Jisoo menduga Taehyung membawanya ke dokter kandungan adalah untuk program hamil. Setahunya USG transvaginal ialah untuk mengetahui perkembangan janin serta mengetahui tingkat kesuburan. Dan dugaannya diperkuat oleh perkataan Taehyung yang terus terang padanya.

"Iya, gue mau punya anak."

Saat mengetahui fakta itu, Jisoo luar biasa kecewanya. Bagaimana bisa Taehyung berpikir ingin memiliki anak sementara dalam pernikahan mereka tidak didasari rasa cinta. Pun dulu Taehyung menolak mentah-mentah tentang keinginan Yoona dan Sandara untuk memiliki cucu. Wajar jika Jisoo merasa kecewa karena tiba-tiba Taehyung mengambil keputusan untuk memiliki anak. Terlebih tanpa sepertujuan Jisoo dan tanpa berkomunikasi dengannya.

Sementara Taehyung, ia terlihat menetralkan deru nafasnya agar terlihat tenang sebelum bertemu Jisoo. Setelah dirasa tenang, Taehyung membuka pintu kamar dengan hati-hati. Matanya langsung berhadapan dengan presisi Jisoo yang tengah duduk di tepi ranjang sembari menunduk menopang dagu. Dapat Taehyung simpulkan, Jisoo tengah kalut dengan pikirannya.

"Jisoo, gue rasa kita perlu bicara." Taehyung duduk di samping Jisoo, mencoba memulai pembahasan yang sempat tertunda di mobil tadi.

Kepala Jisoo terangkat, menatap Taehyung penuh tanya. "Apa yang mau lo bicarain? Biar gue denger semua penjelasan lo. Gue nggak mau kita salah paham lagi kayak kemarin. Gue ngalah, membelakangkan ego gue. Walaupun sebenarnya gue kesel sama lo," timpal Jisoo.

Bibir Taehyung tersenyum miring, ia merasa tersindir dan tertampar kata-kata Jisoo barusan. Jika kemarin Taehyung tidak mau mengalah, tidak mau mendengarkan penjelasan Jisoo dan memilih menghakiminya maka sekarang Jisoo melakukan kebalikannya. Jisoo mau mengalah dan mendengarkan Taehyung.

"Jisoo, awalnya gue ngajak lo ke rumah sakit buat tes kesehatan biasa karena lo beberapa kali pendarahan. Lo juga sering ngeluh sakit perut 'kan?" Jisoo mengangguk kecil mendengar penuturan Taehyung. "Karena keluhan lo itu, gue putusin untuk bawa lo ke rumah sakit untuk medical chek-up. Sejujurnya, gue takut terjadi sesuatu sama lo. Gue takut lo kenapa-napa," ujar Taehyung menatap Jisoo perihatin.

Jisoo mengunci mulutnya rapat, ia belum mengucapakan satu patah kata pun. Masih mengamati penjelasan Taehyung. Hatinya sedikit terenyuh oleh kalimat yang Taehyung katakan. Ia tak menyangka Taehyung akan sepeduli itu padanya.

NOT LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang