50. Perjodohan Seokjin

2.3K 271 53
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Rasa suntuk dan bosan merasuki Jisoo. Usai Sandara Park—sang Mama pamit untuk pulang karena Papanya kembali dari luar kota Jisoo jadi merasa kesepian. Taehyung sedang sibuk di kantor, pun dengan para pelayannya yang sama sibuknya berbagi tugas pekerjaan rumah. Niat Jisoo ingin membantu menyelesaikan pekerjaan rumah terurung saat para pelayannya dengan tegas melarang. Mereka akan dipecat oleh Taehyung apabila mengijinkan Jisoo mengerjakan pekerjaan rumah. Jisoo bingung harus bicara dengan siapa dan melakukan apa.

"Ish, Taehyung nyebelin banget sih. Pake ngancam mereka dipecat segala kalau gue ikut ngerjain pekerjaan rumah. Kalau dia pulang, gue harus ngomong sama dia.

"Tahu bosan begini mending gue ikut Mama ketemu Papa. Kangen juga sama Papa, setelah gue nikah sama Taehyung, Papa buru-buru berangkat kerja ke luar kota. Tapi tadi Mama ngelarang gue ikut ketemu Papa, karena siang ini harus ke rumah sakit lagi buat pemeriksaan. Gue makin bingung mau ngapain."

Drrrttt ....
Drrrttt ....

Getaran ponsel membuat perhatian Jisoo teralih. Dilihatnya sebuah panggilan suara dari Irene—salah satu waitress di cafe pelangi sekaligus teman baru Jisoo yang memberi kesaksian atas kesalahpahaman antara Jisoo dan Taehyung.

"Irene," gumam Jisoo sembari mengangkat panggilan itu. "Hallo Rene."

"Hallo Ji, gimana? Lo sama suami lo udah baikan?" tanya Irene di seberang sana.

Jisoo tersenyum tipis. "Udah Rene, gue udah baikan. Makasih ya, lo mau ngasih kesaksian ke suami gue. Maaf juga dia sempet nggak percaya sama lo dan nuduh lo orang suruhan gue buat ngasih kesaksian palsu."

"Syukurlah kalau udah baikan. Santai aja kali Ji, nggak apa-apa kok. Oh ya, gue mau ngasih tahu sesuatu, lo sibuk nggak hari ini? Bisa kita ketemu hari ini?"

"Ummm ... sorry Rene, kayaknya gue nggak bisa kalau hari ini, soalnya gue harus ke rumah sakit."

"Siapa yang sakit Ji?"

"Nggak ada yang sakit kok. Gue mau medical chek-up biasa aja, belakangan ini gue sering sakit perut. Lo mau ngasih tahu apa Rene?"

"Gue ngasih tahu lewat telepon aja ya. Jadi gini Ji, barusan Tuan Seokjin reservasi lantai 2 cafe ini lagi untuk nanti malam. Apa dia ngundang lo lagi kesini?"

"Apa? Jin reservasi cafe lagi untuk malam ini? Lo tahu nggak itu buat acara apa?"

"Gue nggak tahu jelas, di keterangan reservasinya cuma ditulis makan malam doang."

"Oh oke deh Rene, makasih ya infonya. Kapan-kapan, gue kesana."

"Oke sip Ji, ditunggu. Ya udah, gue kerja dulu ya, lagi banyak pelanggan soalnya."

"Iya-iya, Semangat ya."

Setelah sambungan dengan Irene terputus Jisoo termenung, untuk apa Seokjin reservasi lantai 2 cafe pelangi? Setahunya, Seokjin reservasi tempat jika ada acara penting atau acara spesial saja. "Ish, kenapa gue jadi kepo sih? Mungkin itu buat keperluan meeting. Tapi kenapa gue takut Jin berbuat macam-macam lagi ya? Gue nggak boleh berpikiran buruk. Haduh, kenapa jadi parno gini sih? Udahlah, mending gue siap-siap sebelum Taehyung jemput," putus Jisoo kemudian.

NOT LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now