91. Lara

1K 176 48
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Tawa Jisoo mendadak terlepas saat melihat tingkah lucu Vano bermain beberapa wahana permainan yang ada di Luxury Mall. Sebenarnya Jisoo sedikit trauma datang ke mall ini, mengingat beberapa waktu lalu Joy pernah menguncinya di dalam toilet mall dalam keadaan alergi Jisoo yang sedang kambuh dan terbilang parah. Jisoo bertaruh nyawa pada saat itu. Hal itu menoreh luka cukup mendalam bagi Jisoo, hingga ia sulit mempercayai Joy sekarang. Meski demikian, Jisoo tetap melawan rasa traumanya perlahan. Kehadiran Vano seolah memberi Jisoo keberanian untuk datang ke tempat ini.

Netra Jisoo begitu awas, memperhatikan dan mengamati Vano yang kini tengah mengendarai mobil-mobilan. Sesekali Vano berteriak senang ke arah Jisoo dan melambaikan tangan layaknya seorang anak yang memamerkan kemampuan memainkan mainan baru pada Ibunya.

"Vano hati-hati! Pelan-pelan aja mainnya!" teriak Jisoo dari luar wahana yang disambut teriakan 'oke' dari Vano.

"Vano hati-hati! Pelan-pelan aja mainnya!" teriak Jisoo dari luar wahana yang disambut teriakan 'oke' dari Vano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hampir semua wahana permainan yang ada di Luxury Mall Vano coba, kecuali wahana khusus anak perempuan. Rasanya Vano senang sekali diajak Jisoo bermain sepuasnya di tempat yang sama sekali belum pernah Vano datangi. Saat ini, Jisoo tengah mentraktir Vano es krim. Bocah laki-laki gemas itu tampak sibuk dan bersemangat memakan es krim cokelat pemberian Jisoo. Keduanya duduk di bangku kedai es krim tak jauh dari wahana permainan mobil-mobilan.

"Tante, Tante Peri sama Om baik punya anak nggak? Kenalin dong sama Vano. Anak Om sama Tante pasti senang punya Bunda sama Ayah yang baik kayak Om sama Tante."

Celetukan Vano membuat Jisoo terdiam dan hanya tersenyum tipis. Sembari membersihkan mulut Vano yang berlumur es krim cokelat dengan tisu, Jisoo berkata, "Belum Vano. Tante sama Om belum punya dede bayi."

"Kalau begitu cepat punya dede bayi ya Tante, biar Vano bisa main sama jagoan kecil."

Jisoo mengangguk kecil dan tersenyum kaku disaat bersamaan. "I-iya. Dihabiskan ya es krimnya, nanti kita ke toko baju. Kita beli baju buat Vano. Vano bisa pilih baju apapun yang Vano mau."

"Tapi ... Vano nggak punya uang Tante, Vano nggak bisa balikin semua yang Tante kasih buat Vano."

"Vano, Tante nggak nyuruh Vano ganti semua yang udah Tante kasih ke Vano dengan uang. Tante ikhlas ngasih itu semua buat Vano karena Vano anak baik dan Tante sayang sama Vano."

NOT LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now