1. FIRST IMPRESSION

Start from the beginning
                                    

****

Tok tok tok

"Masuk," sahut dari dalam.

Ceklek

"Permisi bu,"

"Oh kamu anak baru ya? mari silahkan masuk," Ucap guru perempuan tersebut. "Silahkan perkenalkan nama kamu,"

Semua yang ada didalam kelas tertuju pada Kinaya, memang selain wajahnya yang cantik dan body yang bagus untuk seumuran anak 16 tahun, Kinaya memiliki auranya tersendiri yang membuat siapapun tertarik.

"Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Kinaya Juni pindahan dari Bandung." ucap Kinaya datar tanpa ada senyum sedikitpun. Membuat seisi yang mendengarnya cengo.

"Buset singkat padat dan amat sangat jelas,"

"Udeh anjir gitu doang?"

"Neng Kinaya aseli Bandung?"

"Mukanya lempeng gitu ya."

Guru perempuan tersebut tersenyum "Baiklah, silahkan kamu duduk dibangku yang sudah tersedia,"

Kinaya hanya mengangguk tipis, ia berjalan menuju bangku yang terlihat satu-satunya yang kosong di kelas ini, mengabaikan tatapan seisi ruangan yang sejujurnya membuatnya risih.

"Hai, gue Amara." sapa ceria gadis yang duduk disebelah Kinaya.

"Kinaya." ucap Kinaya sambil membalas uluran tangan Amara.

Pelajaran berjalan dengan lancar, sampai tidak terasa waktu istirahat.

"Kin ayo ke kantin." ajak Amara, Kinaya hanya menganggukkan kepala tipis.

"Ohiya kenalin temen gue," ucap Amara sambil menunjuk dua perempuan yang setahu Kinaya duduk dibarisan depan mereka.

"Hai Kinaya, gue Melody,"

"Gue Anna,"

"Kinaya," balas Kinaya.

"Yuk ke kantin, laper banget," kelur Amara.

Selama perjalan ke kantin, siswa dan siswi tidak berhenti memperhatikan Kinaya, Kinaya tidak terlalu memperhatikan tersebut dan lebih mememilih bergegas untuk pergi.

"Kalian berdua duduk aja, gue sama Melody yang pesen makan biar ga lama," Ucap Anna yang dibalas anggukan Melody

"Oke, pesenannya samain aja," Ucap Amara, "Gapapakan Kin?"

"Iya, tapi minumnya ada matcha latte ga ya disini?" tanya Kinaya, dia memang tidak bisa lepas dari satu minuman berwarna hijau tersebut.

"Kayanya ada, tapi minuman botolan, gak kalah enak kok." balas Melody. Kinaya mengangguk tipis

"Yuk Kin, dipojok aja kali ya."

Sebelum Kinaya menjawab ia dikagetkan karena ada siswa yang tidak sengaja menabrak tubuhnya dari arah belakang, sontak membuat penghuni kantin berpusat kearahnya.

Bruk

"Kin!" kaget Amara yang melihat Kinaya terjatuh duduk dilantai

"Sorry," ucap siswa tersebut sambil mengulurkan tangan ke arah Kinaya.

Kinaya mendongakkan kepalanya melihat wajah lelaki yang menabraknya, tak lama ia langsung bangun dengan sendirinya tanpa membalas uluran tangan tersebut, is sedikit menepuk pakaiannya yang kotor. Kemudian bergegas duduk kekursi kantin bersama Amara.

Sontak kejadian tersebut membuat kelima remaja laki-laki tersebut bingung. "Gila, ga dibales tangan Gio. Biasanya juga pada rela menubrukkan diri demi bisa deket-deket sama Gio," Ucap Damian dengan menggebu-gebu, namun perkataan Damian memang benar, tidak jarang yang dengan sengaja menjatuhkan diri atau menabrakkan diri hanya demi bisa bersentuhan dengan Gio.

JUNI ( COMPLETE )Where stories live. Discover now