Titik terendah

21 10 0
                                    

"Cie yang kalah cie" ejek Ai melihat Alex tengah melamun memainkan gitar di warung tempat dimana semua murid Bintaro bolos eitss Ai bukan membolos, karna Semua murid di persilahkan  pulang cepat karna hari ini jamkos semua guru tengah bersiap membicarakan persiapan O2SN antar sma dengan guru lainnya.

"bolos lo?" tanya Alex melihat ke hadiran Ai di warung itu. Bukan apa apa, saat Ai masuk kelas saat guru menjelaskan tentang acara pertandingan itu Ai tidak melihat kehadiran Alex membuat Ai bertanya tanya.

"emang lo aja yang bisa bolos? gue juga bisa," enteng Ai ikutan duduk di depan Alex sambil memakan kacang yang Alex beli tadi di taroh atas meja.

"oi, kacang gue!"

"heh eh lo lupa? yang di tengah lapangan tadi?, lo kan akan traktirin gue!" jawab Ai lalu mengambil bungkus kacang itu ke pangkuan nya, membuat Alex mendecih.

"yang gue tantang lo, bukan Nevan!" terus Alex.

"dih, berani nya sama cewe!" tekan Ai lagi.

"ya gue kira nih ya lo itu..." ucap pelan pelan tapi pasti alex dengan cepat Ai potong dengan wajah kesal.

"lo kira apa hah!, gue cowo?!" potong Ai dengan wajah kesal.

"gue kira sih ya" ujar Alex.

Ai memalas mendengar itu, dengan usilnya Ai melemparkan kulit kacang itu Alex saat menyetel gitar. Ai tertawa berbahak bahak melihat ekspresi Alex yang tengah menahan kesal sedang mempersiapkan kata kata tajam ke Ai, tapi Ai tetap tertawa sambil memakan kacang garuda itu.

"GAK TAU DIRI BANGET SIH LO! UDAH NGAMBIL KACANG GUE, DAN LO LEMPARIN GUE SAMA KULIT KACANG!" bentak Alex dengan kesal sangat kesal melihat perilaku minus gadis ceroboh ini.

Ai hanya bersantai saja melihat kemarahan Ai, ya bagaimana tidak Ia sudah kebal dengan berbagai kamarahan, menurut nya itu cuma kecil di bandingkan bentakan Brata.

Omong omong Jevin, Deon kapan pulang nya ke habitat nya? Ai sudah lelah melihat muka berdua itu.

"dan indah pada waktunya hooo" nyanyian Alex dan disambungkan Ai.

"tuhan tolong, jaga dirinya disana aku disini kan menunggu hingga diri-" tiba tiba gitar nya Alex di berhentikan membuat Ai kesal, padahal ia sudah menyanyi membawa perasaan agar suara nya sama seperti isyana saraswati.

"suara lo cempreng gak pantas nyanyi berdua dengan gue" ujar Alex dengan mudahnya tanpa terbelit, membuat Ai kesal menye menyekan Alex.

"lo tau penyanyi muda dan berbakat itu lyodra?" tanya Ai diangguki Alex.

"lo tanya siapa yang ngelatih nya?, ya pasti gue lah!" percaya diri Ai membanggakan dirinya.

"terus lah,, terus lah bermimpi!" ujar Alex, Ai menatap kesal yang telah berhasil menghinanya,sungguh jahat.

"tanpa mu aku tak bisa berjalan, mencari cinta sejati tak ku temukan.. dari mu aku bisa merasakan, kesungguhan hati cinta yang sejati".

"kalamu di kirim tuhan untuk melengkapi ku tuk menjaga hatiku, kala mu hasrat terindah untuk cintaku. Tak kan cemas ku percaya  kan mu karna kau jaga tulus cinta mu ternyata kamu yang ku tunggu"

nyanyian Alex dengan lembut menjiwai ya emang benar, Alex tau sekarang hatinya berlabuh ke siapa, setelah berapa hari Alex telah yakini kepada siapa cinta nya sekarang. Emang tak bisa di pungkiri memang se unik itu takdir, Alex juga tak menyangka bisa suka kepada seorang gadis yang bisa di katakan tidak masuk ke kriteria satu pun di catatanya.

Alex pun tak bisa menyangkal hatinya untuk tidak jatuh hati, Alex hanya menjalankan apa yang dikatakan hatinya.

"gue gak cinta sama lo plus suka, jangan nungguin gue buang waktu" jawab Ai spontan membuat Alex membuyar dari lamunanya. Kadang percaya diri itu perlu untuk mental kita.

ADA DUA CINTA [on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang