ulangan B inggris.

23 13 0
                                    

kamu itu kayak hotman paris, susah di gapai
-Yayay

Tandain yang typo!!

Lebih 5 menit dari jam sekolah, Ai sampai di sekolah dengan biasa, dasi yang berantakan, rambut yang bagaikan habis di terjang badai angin. Tidak lupa tas yang di gendong sebelah saja yang begitu enteng.

Perlu diingat wahai readers ku tersayang, Ai tak pernah  membawa buku lebih dari 1, tak lebih tak kurang dari 1, kalo kalian nanya buku buku mapel yang lain? buku cetak? Ai tidak pernah membawa buku cetak sesuai mapel, buku cetaknya berada di laci, Ai tak pernah membawa buku cetak itu pulang.

Buku mapel sehari sehari, catatan, latihan? bagi Ai itu tidak perlu, hanya memberat tas nya saja, semua mata pelajaran di satukan dalam buku yang sama, yang selalu Ai bawa. Jadi setiap kenaikan kelas semua orang sibuk membeli alat sekolah maka Ai santai santai saja. Hanya merepotkan monolog Ai.

"Jam berapa sekarang, Wahai anak muda?" tanya Pak Tero berdiri tegap membawa kayu ranting di tangannya. Dengan badan yang berisi wajah yang sangar oh sudah lengkap, siapa pun yang melihatnya pasti ingin lari saja.

tapi tenang wahai mahkluk bumi, kayu ranting itu cuma untuk gayaan saja, walaupun terlihat Kejam tak punya hati seperti  psikopat. Pak Tero termasuk jajaran guru yang sayang dengan muridnya, jadi kalo ada yang membolos datang terlambat cuma di kasih hukuman saja.

"gak tau" acuh Ai, di depan gerbang itu dengan  pak Tero.

"dasar!, emang kamu tidak membawa barang yang bisa melihat waktu?" tanya pak Tero terbelit belit.

"waktu? mesin waktu masa depan seperti doraemon ya pak?" ujar Ai dengan pura pura kebingungan.

"aduh run! ada wibu" Ucap Ai berlagak was was.

"kamu ya!"
"maksud saya itu loh, yang di tangan yang anak lain pakek!" kesal pak Tero, Ai menggeleng geleng kepala bisa bisanya Pak Tero yang baik budiman ini bicara terbelit belit, untung Ai menghindar ulangan bahasa inggris jadi harus mengulur ngulurkan waktu, huh kalo tidak sudah pergi Ai dari sini hanya membuang buang waktunya saja.

"jam tangan?" tanya Ai agak lugu biar actingnya maksimal.

"ya, itulah!" cuek pak Tero. Ai yang mendengar itu beristigfar setiap saat di batinnya.

"kan di sekolah ini tidak boleh membawa barang yang mewah pak, dan saya sebagai anak yang teladan, taat peraturan serta rendah hati gak boleh melanggar peraturan dong pak" tutur Ai.

"Jam bagi saya itu mewah, saya aja gak mampu beli jam. Mahaalle" terus nya lagi mengoceh.

Ai bertegak pinggang meniru gaya pak Tero, tidak lupa logat pak Tero berbicara, dasar anak teladan yang  selalu mencontoh guru.

"serah! serah kamu saja," nyerah pak Tero meladenin murid dari dunian lain ini.

"pak kasih hukuman ya pak kesaya?" mohon Ai ke pak Tero yang masih tegap pinggang.

"memang kelainan kamu ya, kesambet hantu mana?" tanya pak Tero heran dengan murid ini, murid lainnya mencari alasan agar tak kena hukuman ini malah meminta hukuman, sungguh memang anak teladan yang telah teruji klinis.

"emang ada berapa macam hantu di sekolah ini pak?. Aduh pantasan saya selalu fanas... fanas..." bergidik ngeri Ai meremang remang.

"setres" nyerah Pak Tero.

"saya kan anak teladan yang baik hati, budiman dan rajin menabung. Jadi saya siap bertanggung jawab pak"

"kamu pasti menghindar dari belajar?" curiga pak Tero menginstograsi murid kelainan nya ini.

ADA DUA CINTA [on going ]Where stories live. Discover now