malam minggu

70 53 0
                                    

cepat atau lambat
semua akan berubah menjadi cinta
tinggal waktu yang
menentukan:)

*typo adalah kesalahan ane.

di kamar ai sedang memilih milih baju yang untuk malam nanti,sebelum belumnya ai tak pernah sebingung ini memilih baju untuk pergi asal asalan baju ai langsung capcus. dan akhirnya ai menemukan baju yang simple yang belum ai pakek pemberian dari deon kemarin dari belgia.

"ai...hellow every body dimana lo?" teriak jevin yang membuat kuping ai sakit.

"beringsik banget sih lo gak ada kerjaan apa lo!?" bentak ai tapi malah diberi kekehan jevin.

"ai nanti malam jalan jalan yuk?"

"gk gue mau pergi sama nevan" entah kenapa ai ngerasa sudah terbiasa terang terangan dengan saudaranya. deon di depan pintu berdiri tangan di lipat di dada sedangkan jevin di kasur ai saling melirik dan langsung ketawa tanpa terhenti.

"ha? jalan? gk salah dengar gue?" deon langsung mendekat dan ikut duduk di kasur ai masih dengan tawa.

"kenapa sih gk percaya? emang salah kalo gue jalan sama cowo?" tanya heran ai saat sedang menyiapi bajunya.

"bukan gitu ai, tapi apaya, gue rada rada gk percaya" senyum kecil jevin membayangkan ai jalan jalan dengan cowo. sedangkan ai tidak peduli dengan dua sejoli yang masih tertawa.

"ai nevan siapa?" sekarang deon tidak tertawa lagi bertanya kebingungan.

"hmm,manusia" sekarang ai yang tertawa.

"emang manusia bego! kalo lo jalan jalan berdua setan gue langsung kabur dari rumah" jevin melempar bantal ke ai dengan sigap ai menangkapny.

"kalian berdua tu kenapa sih kepo banget dengan kehidupan gue? gue aja gk ada kepo sama kalian berdua!" ai duduk di meja belajar memperhatikn dua sejoli itu tampak serius.

"kita gk mau lo kenapa kenpa" ai berdiam mencermati kata kata deon dan jevin. sejak kapan saudaranya sekarang peduli dan nampak dari raut wajahnya kalo mereka peduli dan sayang kepada ai, ai begitu terharu dengan kepedulian mereka lansung duduk di antara mereka.

"gue udah besar, gue juga bisa jaga diri kalik, kalian lupa kalo gue atlit karate? trs gue juga gk akan salah pilih temen nevan anaknya baik baik, malahan dia kulkas di sekolah dingin banget kek lo eon" kekehan tawa samar samar begitu terharu dengan dua abangnya ini. deon jevin langsung memeluk ai sambil mengusap ngusap rambut ai. ai merasa terharu untuk ini ai baru pertama kali mendapatkan kasih sayang dari saudaranya ternyata begini rasanya di peluk abang ai tak berhenti senyum saat di peluk.

tidak tersadar brata,tara melihat kejadian itu sambil bersenyum halus dan langsung pergi tidak mau menganggu suasana.

"hmm yaudah lo boleh pergi" jevin deon lngsung melepaskan pelukan dan mengusap kepala ai dengan lembutan kasih sayang.

"gue udah besar kalik" kekehan tawa ai mulai mereda.

"juga nih ya gue gk ada izin sama kalian, walaupun kalian gk ngizinin gue tetap pergi" sebuah ejekan ai dan berdiri menyisir rambut.

"sayannggg, makan yuk mama udah masak nih!!" teriak tara dengan kencang agar tiga anaknya itu mendengar.

"kalian udah di panggil sana makan!" usir ai kepada deon jevin.

"ha? lo itu juga di panggil bego ayok makan!" jevin menarik ai agar ikut makan.

"gue gk mau,gue gk mau berdebat dengan papa, gue lagi malas"

"enggak akan ayok!!" jevin melirik deon agar membantu ai untuk turun dan akhirnya demi paksaan mereka sampai di meja makan,ai terlihat kesal dengan deon jevin yang menarik nya sampai luka ai yang jatuh tadi kembali luka lagi.

ADA DUA CINTA [on going ]Where stories live. Discover now