69 || Nikah sama Aku, ya?

Start from the beginning
                                    

Yena menaikkan sebelah alisnya saat Jessica menyebutkan abangnya, karena Yena pikir mamihnya tidak ingin membahas persoalan Seungwoo.

Menghela napas pelan, Yena lalu kembali duduk ke tempatnya semula, seraya masih memegang sebelah tangan mamihnya.

"Mamih mau tanya soal apa?" tanya Yena lembut, dia sengaja berhati-hati karena tahu mamihnya masih sangat sensitif mengenai hal ini.

"Kamu udah ketemu abang? Gimana keadaannya? Lukanya – eh maksud mamih itu – " Jessica menghentikan perkataannya, terlihat gelisah sampai tergagap.

Mengelus pelan tangan mamihnya, Yena tersenyum lalu berkata, "Pelan-pelan, Mih. Gak papa, kok, teteh tungguin sampai Mamih selesai bicara."

Menghembuskan napas pelan, Jessica kembali bertanya, "Abang kamu, apa dia baik-baik aja?"

Yena tersenyum sendu mendengarnya, gadis itu tahu bahwa mamihnya sangat menyayangi abangnya lebih dari siapapun. Maka dari itu, Yena juga tahu, terkait masalah Seungwoo, mamihnya pasti  merasa bersalah dan juga kecewa atas tindakan abangnya.

Tetapi, itu tidak bisa menutupi kenyataan bahwa mamih lebih mengkhawatirkan keadaan abangnya.

"Teteh belum ketemu abang, Mih. Tadi udah teteh samperin ke apartemen Kak Seungyoun, karena kata Kak Seungyoun abang ke sana semalem, tapi udah lama teteh tungguin abang gak dateng-dateng."

Mendengar itu, Jessica semakin khawatir, terlihat dari genggamannya di tangan Yena yang mengerat.

"Mamih gak perlu khawatir, teteh yakin abang pasti baik-baik aja, kok. Nanti teteh coba hubungi temen grup musiknya abang ya, siapa tahu abang ke tempat mereka."

Jessica sedikit menyunggingkan senyumnya, meski di hatinya masih gundah memikirkan keadaan putra sulungnya.

"Tapi, Mih. Ada yang mau teteh ceritain sama Mamih soal abang."

Kebetulan mamihnya membahas soal Seungwoo, akan lebih baik lagi jika mamihnya mengetahui kronologi cerita yang sebenarnya.

Apa yang terjadi malam itu.

Yena yakin, Jessica juga tidak akan gegabah dengan membuat spekulasi berlebihan dan menganggap Eunbi sebagai wanita murahan kalaupun tahu yang sebenarnya.

Setelah Yena menceritakan semuanya, Jessica hanya diam, ekspresi wajahnya sangat datar, membuat Yena bingung.

"Mih, kenapa –"

"Teteh sudah coba hubungi abang?"

Yena mengangguk. "Sudah, seharian ini teteh udah coba hubungi, tapi ponsel abang gak aktif."

Jessica memainkan jari tangannya gelisah, bagaimana jika terjadi sesuatu pada putranya?

Kini, Jessica menyesal karena tidak memberikan kesempatan putranya untuk menjelaskan.


"Aa' pulang!"

Jessica segera bangkit setelah mendengar seruan itu, langkah kakinya dengan cepat menuju ke kamar, membuat Yena yang melihatnya jadi keheranan.

"Lah, aa' dateng kok mamih malah pergi? Kenapa, Teh?"

Ditanya seperti itu, Yena menggelengkan kepalanya, dia sendiri juga tidak tahu kenapa mamihnya bersikap seperti itu tiba-tiba.

"Mamih mau ke mana?" tanya Wooseok saat melihat mamihnya melewati ruang keluarga dengan menenteng tas kecil dan kunci mobil di tangannya.

"Aa' temenin teteh di rumah, ya. Jangan kemana-mana, kasihan teteh nanti di rumah sendirian, soalnya papih pulang malem. Mamih mau pergi sebentar."

FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now