twenty four

19.6K 1.9K 51
                                    

"Ya ampun Lisa, kamu semakin lama kok semakin cantik." mengunjungi rumah Sita sebelum pulang, Lisa mendapat sambutan baik dari orang tua Kevin.

"Tante juga makin cantik." Lisa membalas pelukan Sita.

Wanita itu menggiring Lisa masuk ke dalam rumah. Namun sebelum Kevin menyusul Lisa masuk, Sita menyiapkan segenggam sapu lidi di tangannya.

"Mom." Kevin tersenyum pepsodent.

"Masih ingat punya Mommy kamu?!" satu pukulan sapu lidi mengarah pada Kevin.

"Ayo Mom, pukul Bang Kevin!" dari belakang tubuh Lisa, Rio menyemangati tindakan ibunya.

"Bukannya ke Jogja duluan kamu malah ke Jakarta. Lupa sama Mommy hah?" Sita memukul pinggang Kevin dengan sapu lidi kebanggaannya.

"Maaf Mom." Kevin menghindar. "Aku di Inggris belajar." dia berkilah. Kevin mengambil langkah keluar rumah yang lambat laun langkahnya bertambah cepat.

Sita mengangkat sapu lidi tinggi-tinggi. "Sesenang itu sampai lupa ada orang tua di sini?!" Sita mengejar Kevin yang berlarian ke taman rumah.

Mereka bermain kejar-kejaran, Rio menyusul ibu dan kakaknya. Lisa hampir menghentikan hukuman kecil Sita pada anaknya tapi tubuhnya ditahan Rio.

"Biarin Kak, lumayan ada tontonan gratis." tahan Rio.

Lisa khawatir, dia memusatkan pandangannya pada Rio. "Kasihan Kak Kevin, Rio."

Rio mengangkat bahu acuh. "Siapa suruh dia gak pulang." dia mengambil ponselnya dari dalam kantong celana, mengarahkan ponselnya pada Kevin. Mengambil vidio kejadian langka di keluarganya, nanti dia akan mengirimkan vidio itu ke dalam grup keluarga.

"Sini kamu Kevin! turun!"

"No! Pukulan dari Mommy sakit!"

Seruan Kevin membuat Lisa mengalihkan pandangan dari Rio kembali ke calon suaminya. Matanya membelalak kaget melihat Kevin naik ke atas bekas kandang anjing Doberman Adrian dengan Sita yang melompat-lompat menggapai kaki anaknya.

"Astaga Kak Kevin!" Lisa memekik panik.

"Turun kamu!"

"Gak!"

"Kamu mau Mommy seret?! Turun!"

"Gak akan!"

Sita melepas sandal Chanel di kakinya, melempar sendal itu tepat di wajah Kevin sampai Kevin mengerang kesakitan.

Lisa berlari mendekati Sita. "Tante, udah. Kasihan Kak Kevin." dia menyentuh sapu di tangan Sita, menariknya perlahan dan melempar sapu itu menjauh dari jangkauan wanita itu.

"Kamu harusnya dukung Tante marah. Lihat dia belajar kayak orang kesetanan nilai. Ajaran siapa kamu begitu, Kevin?!"

"Daddy." balas Kevin santai.

"Masih bisa nyahut kamu ya?"

"Mommy tanya, Kevin jawab."

Jika tak ada Lisa yang menengahi, pasti perdebatan Kevin dan Sita terus berlanjut. Lisa membawa wanita itu menjauhi Kevin. Supaya Kevin bisa turun dari bekas kandang anjing yang cukup tinggi itu.

"Tontonan habis." keluh Rio. Dia menyimpan ponselnya lagi.

Setibanya mereka di ruang tamu, Adrian ternyata menunggu kedatangan anaknya dengan secangkir kopi dan iPad di tangannya.

"Dad."

"Kamu sudah kembali dari Inggris?"

Adrian berbeda dari Sita. Pria itu lembut dan hampir tak pernah marah. Walau begitu, Sita lebih dekat dengan anak-anak ketimbang Adrian.

Me And Mr. Billionaire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang