nineteen

20.5K 2K 128
                                    

Aku gak kasih visual Kevin karena aku bingung mau kasih siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku gak kasih visual Kevin karena aku bingung mau kasih siapa. Pokoknya Kevin gantengnya tiada tara.

*******

Pesta reunian teman Kevin. Pria itu memanggil seorang perias khusus untuk gadisnya dan membawa pakaian terbaik dari butik Ibunya. Lisa sedari tadi memejamkan mata saat wajahnya dipoles sedemikian rupa oleh dua pria melambai di sisinya.

Kevin berkata kalau teman-temannya akan membawa pasangan. Lisa bilang dia ingin jadi yang tercantik di antara semua perempuan di sana. Maka dari itu Kevin memanggil penata rias handal untuk mendandani gadisnya.

"Ih cucok meong cyin. You nampak cakrawiba." Yono yang ingin dipanggil Yuni itu itu mencolek dagu Lisa.

"Thank you Miss Yuni."

"You're welcome Darling."

Yono mengambil seperangkat pakaian dan perhiasan yang harus dipakai Lisa. Mereka membiarkan gadis itu mengganti pakaiannya di walk in closet. Dress V neck berwarna hitam senada dengan pakaian Kevin. Punggung mulus dan kaki jenjang Lisa juga dipertontonkan, tak perduli bagaimana reaksi Kevin nantinya. Toh, Laras sering memakai pakaian bentuk seperti ini dan Ayahnya tak marah.

Tapi Lisa tidak tahu, di balik ijin yang Hardi berikan. Selalu ada hukuman diterima Laras setiap malamnya.

Lisa mengambil tas yang tergantung di sebelah meja khusus perhiasan. Dia berjalan keluar ruangan dan berpapasan dengan Kevin yang sedang bermain ponselnya. Kerap kali pria itu memainkan ponselnya, padahal ponsel Kevin jauh lebih mahal dibandingkan milik Lisa.

Lisa tergolong gadis yang jarang berbelanja, mirip ibunya. Namun sekalinya mereka kesal pada pasangan masing-masing, uang di dalam ATM akan dikuras habis. Setelah itu terjadi, mereka kelimpungan sendiri lantaran bingung mau dikemanakan semua barang yang mereka beli.

"Aku udah siap."

Perhatian Kevin teralihkan. Dia menatap pakaian yang dikenakan Lisa. "Kamu pakai bra?" bukan pujian, tapi pertanyaan aneh yang Kevin keluarkan.

"Pakai lah! Beha tempel."

"Ganti gaunnya." perintah untuk pria itu seenaknya.

"Gak mau. Udah nyaman pakai ini." Lisa mendongak angkuh lalu berjalan ke arah lift di dalam penthouse Kevin. "Ayo berangkat, keburu telat!"

Kevin berlari kecil menyusul langkah Lisa. Dia menggamit pinggang gadisnya sampai ke parkiran. Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Jangan jauh-jauh dari pandanganku."

"Iya, Cintakuuuu." jawab Lisa gemas.

Kevin tersenyum senang, dia mengecup bibir Lisa sebagai ucapan terima kasih memanggil dirinya dengan sebutan 'cintaku'.

Me And Mr. Billionaire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang