twenty one

20.7K 2K 105
                                    

Teman-teman Lisa beserta Kevin duduk di restoran hotel. Mereka mengecap kopi masing-masing di meja bercorak floral itu. Kevin merangkul pundak Lisa, menyadari tatapan Azka tertuju pada gadisnya.

"Biasa aja kali Ka lihatnya. Mata lo kayak mau copot." goda Inez, gadis itu tertawa mendengar Azka berdecih pelan.

"Sewaktu Lisa sedih, dia ke lo. Pas pemiliknya udah balik lo ditendang." timpal Maria.

"Gak ada sejarahnya gue nendang dia. Dari awal kita cuma temen." sanggah Lisa.

"Ouhhh, it's hurts Man." Dio menepuk bahu Azka. "Apa tadi? We just friend." tambahnya.

"Air susu dibalas air radiator." gumam Azka.

Lisa tertawa lalu memeluk tubuh Kevin di depan teman-temannya. "Gue cintanya sama dia. Gimana dong?"

"Denger gak kalian? Ada yang retak tapi bukan kaca." Ryan menggelengkan kepala dramatis.

"Ada yang patah tapi bukan kaca." sahut Inez ikut-ikutan.

"Ada yang kentut tapi bukan Lisa." ucap Magdalena.

"Terus siapa?" tanya Lisa menimpali.

"Gue." jawab Magdalena dilanjutkan suara yang tak asing memenuhi telinga. Sontak semua penghuni meja itu menyoraki Magdalena, kecuali Kevin.

"Jorok!" imbuh Maria.

"Kentut kalau kenceng gak bau kali. Beda cerita gue kentutnya gak bunyi." jawab Magdalena cuek.

Di tengah tawa yang menderai mereka. Kevin mengelus kepala Lisa. "Mau makan? Kamu cuma pesan kopi. Aku beli makan ya?"

"Mau fish and chip."

Kevin mengangguk, dia pergi mendekati pelayan dan Lisa tak menyadari ada perempuan yang sedari tadi memperhatikan Kevin. Kewaspadaan gadis itu kurang.

Wanita yang tahu Kevin menjauh dari meja itu langsung berdiri. Dia ikut berjalan ke arah laki-laki itu, pura-pura menabrak lengan Kevin sampai dia terjatuh.

Magdalena dan Maria menyenggol lengan Lisa. "Laki lo digoda orang tuh."

Lisa memusatkan perhatian pada Kevin. Seorang wanita yang terduduk di depan calon suaminya yang hanya dibalas Kevin dengan tatapan bingung. Tak berniat membantu.

"Tolong bantu aku berdiri." wanita itu mengulurkan tangannya.

"Anda bisa sendiri." balas Kevin datar.

"Tapi kamu yang menabrak aku."

Inez berdecih. "Dia pikir kita gak lihat Lis. Sono lo, kasih paham dia."

"Setidaknya terima uluran tangan dari aku." kembali menghadap drama di depannya. Wanita itu menatap Kevin melas.

Kevin mengangkat satu alisnya. Menganggap wanita yang terjatuh di depannya ini tak penting.

Lisa beranjak dari duduknya. Menghampiri wanita yang membuat tontonan tak bermutu di restoran hotel. Dunia perlontean semakin berjaya, dia harus bisa melibas habis pelakor yang mendekat.

Lisa menarik tangan yang terulur di hadapan Kevin. "Mbak."

Wanita itu memandang Lisa sinis. Seolah Lisa pengganggu pendekatannya dengan Kevin, sedikit lagi pasti dia bisa berkenalan dengan Kevin.

"Siapa ya?"

"Mbak yang siapa? Kok caper banget sama calon suami saya."

"Siapa yang caper? Dia yang sengaja menabrakku duluan. Kamu tahu kan modus pria." senyum pongah terbit di wajah wanita itu.

Me And Mr. Billionaire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang