two

39.3K 3.4K 311
                                    

Inez membelalakan matanya terkejut. Dia melepaskan tangan yang bertengger di pinggangnya, kakinya mengejar orang yang membawa tubuh sahabatnya. Terlambat, Lisa sudah menghilang di balik pintu masuk.

Dia ingin mengejar namun langkahnya dihalangi manusia berbaju serba hitam dengan mimik wajah datar.

"Minggir! Temen gue dibawa pergi, Bodoh!"

"Nona sebaiknya diam di sini. Nona Lisa akan aman di tangan Tuan Muda."

Inez hampir menjambak rambut bodyguard itu, sayang sekali tidak ada satupun rambut yang tertanam di sana. Rambut aja males ada di deket lo, apalagi orang. Sempat-sempatnya Inez menistakan orang di depannya.

"Deddy Corbuzier KW 2. Minggir sebelum gue rajam titit lo! Gue mau kejar sahabat gue!"

Tetap tidak ada celah Inez mengejar Lisa. Dia mendesah kesal ketika mobil Ranger Rover yang ditumpangi orang dengan sebutan 'Tuan Muda' pergi. Inez meninju udara, siapa sih orang yang mau menculik Lisa? Jujur menurut Inez caranya tidak elit sekali. Dan kenapa juga Lisa bisa pingsan dalam gendongan orang itu?!

Inez berlari mengambil ponselnya. Matanya melacak mencari nomor adik atau orang tua Lisa. Hasilnya nihil. Dia lupa, dia sama sekali tidak menyimpan kontak saudara Lisa.

Sementara di dalam mobil yang dikendarai asisten pribadi Kevin. Dia memangku Lisa di pahanya. Mengelus rambut halus gadisnya sambil membenarkan tata letak rambut yang berantakan.

"Justin, ke penthouse sekarang."

"Baik Tuan."

Lama tak melihat wajah orang di rindukan, Kevin mencium bibir Lisa yang tertutup rapat. Dia mengusap bibir yang sudah dia cicipi. Tidak sia-sia Kevin menahan selama 7 tahun jika bayarannya Lisa akan menjadi milik Kevin selamanya.

"Sialan!" umpat Lisa. Kevin bersentak, ia kira Lisa terbangun dari tidurnya. Dugaannya salah, gadisnya hanya mengigau. "Gue kebiri lo! Pergi sana ke rawa-rawa!"

"Gue ambil ginjal lo Kak Kevin. Gue suruh kuyang makan habis ginjal lo!"

Kevin bertanya-tanya dalam hati. Memang efek obat tidur membuat orang menjadi bisa mengigau?

Dan apa pula Lisa mengumpati dirinya di dalam mimpi. Ternyata sedalam itu rasa benci Lisa kepadanya. Terlepas dari hal itu, Lisa masih gadis yang sama. Dia menuruni sifat Ibu gadis itu yang biasa dia panggil Tante Laras. Jadi tidak mungkin Lisa terlalu lama membencinya.

"Kamu tak banyak berubah Sa." sekali lagi satu kecupan mendarat di kening Lisa. "Aku sayang banget sama kamu Sa. Aku mau kita cepat menikah, tapi aku harus mengambil kembali hati Asta dan adik kamu yang lainnya."

Orang tua Lisa cenderung santai. Mereka menyerahkan semua keputusan pada Lisa. Mereka tidak akan melarang Lisa melakukan sesuatu yang gadis itu sukai. Tapi kendalanya berada di adik-adik Lisa, mereka lah yang sebenarnya harus Kevin hadapi.

Asta yang dulu mendungnya dan Kevin tahu sekarang pemuda itu berbalik menentangnya karena Kevin sempat meninggalkan Lisa sendirian.

Ponsel Lisa di dalam tas bergetar. Kevin membuka tas selempang gadis itu dan membuka sebuah grup chat yang beranggotakan 5 orang. Pesan yang masuk dua puluh lima menit yang lalu.

Kecebong Bapak Hardi (5)

Arkan
30 mnt lg

Regan
Kak Lisa beneran di restaurant kan?

Asta
Gan

Me And Mr. Billionaire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang