[44] Bertemu Pelaku

1.6K 371 32
                                    

"Hai!"

Rocky sangat terkejut saat merasakan seseorang menepuk bahunya. Lelaki itu langsung menutup laptop lalu berbalik.

"Maria! Kenapa ada di sini?"

Rocky tak habis pikir dengan gadis di depannya ini. Gadis itu mudah muncul lalu mudah menghilang juga. Lebih anehnya lagi, kali ini dia sudah ada satu bus dengannya, menuju arah yang sama.

"Pembiacaraan kita belum selesai tadi, bukan?" Tanpa permisi, Maria langsung duduk di samping Rocky. Tersenyum manis lalu membuka laptop Rocky. "Apa ini?"

"Tunggu-tunggu, apa maksudmu?" Rocky menepis tangan Maria.

"Kita belum selesai bicara tadi!" Maria terlihat kesal dengan sikap Rocky.

"Belum selesai?"

"Ck! Sudahlah!" Maria benar-benar kesal lalu berdiri.

"Tunggu!" Rocky meraih tangan Maria lalu menariknya agar kembali duduk. Sikap keduanya sempat jadi perhatian beberapa penumpang, termasuk siswa SMA Andromeda lain yang kebetulan satu bus.

"Apa kau tahu sesuatu?" tanya Rocky pelan.

Maria bungkam, lalu merogoh tas yang ada dipangkuannya. Agak lama dia melakukannya, hingga dia menemukan apa yang dia cari, ponsel. Maria membuka sesuatu di sana lalu menyerahkannya pada Rocky.

"Aku mendengar Kak Angel berbicara dengan seseorang di taman belakang sekolah. Aku tidak mengenal suara siapa itu, tapi sepertinya ini ada kaitannya."

Rocky meraih ponsel Maria. "Belakang sekolah? Kapan?"

"Sudah lama, setelah pertengkaran kami di depan mading waktu itu. Um, mau aku video tapi sangat sulit karena terhalang tembok gudang."

Rocky menelan ludahnya lalu memasang earphone yang diserahkan Maria. Jantungnya berdetak dengan kencang, siapa yang ditemui Angel diam-diam? Apakah siswa kelas A tidak ada yang tahu?

Rocky mendengarkan dengan seksama. "Suara ini .... "

"Kakak tahu?" bisik Maria dengan antusias.

Rocky menggeleng. "Masih ada dua kemungkinan."

Tiba-tiba rekaman berhenti. Rocky menaikkan sebelah alisnya lalu menatap Maria. "Aku hanya merekam sampai disitu karena tiba-tiba mendengar langkah kaki," ucap Maria seolah paham dengan perubahan ekspresi Rocky.

"Langkah kaki?" tanya Rocky.

Maria mengangguk. "Saat merekam pembicaraan Kak Angel dengan lelaki itu, aku mendengar langkah kaki di belakangku. Aku langsung mematikan ponsel lalu bersembunyi. Belum sempat aku mengintip siapa yang datang, seseorang itu tiba-tiba berbalik lalu berlari. Tak lama, Kak Angek muncul dengan seorang lelaki. Aku tak dapat melihat bagaimana wajahnya, karena dia memakai masker abu-abu. "

Rocky mengerutkan alisnya. "Kenapa kau baru cerita sekarang?"

"Karena kita tidak ada waktu bicara seperti ini!" protes Maria.

Rocky mengusap wajahnya kasar. "Argh! Kenapa kasus ini begitu rumit? Siapa mereka sebenarnya?"

Maria memasukkan ponselnya lalu menoleh ke sekitar. "Kak, apa Kak Angek punya pacar?"

Rocky mendongak menatap Maria. "Apa? Mana mungkin! Dia adalah orang perfeksionis. Siapa di kelas A yang sudi--"

Tiba-tiba Rocky ingat sesuatu. Bukankah Angel meninggal dalam keadaan hamil?

"Sudi?" ulang Maria.

"Entahlah. Terlalu banyak rahasia yang disembunyikan gadis itu." Rocky mulai lelah dengan apa yang ia lalukan saat ini. Lelaki itu menatap keluar jendela dan bus pun berhenti tepat di halte depan kedai ramen.

THE CLASS [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora