[32] Mengumpulkan Saksi

1.6K 391 67
                                    

Kenalkan, aku Angel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenalkan, aku Angel.
.
.
.

Rocky tengah merapikan beberapa bukunya saat mendengar Lily dan Andre berdebat. Lelaki itu memilih untuk menyimak dari jauh daripada ikut campur yang nantinya malah dicurigai oleh semua orang.

"Mengapa aku tidak mendengar suaramu beberapa hari ini?" Andre menghampiri Lily yang tengah merapikan laptopnya.

Gadis itu hanya berdecak sekilas lalu fokus melanjutkan kegiatannya. Bukan Andre namanya jika menyerah begitu saja. Seperti kejadian beberapa hari lalu, Andre pun kinu tengah duduk di meja Lily sambil memperhatikan gadis itu memasukkan semua barangnya.

"Hei, pembicaraan kita belum selesai waktu itu." Andre mengikuti arah pandang mata Lily.

"Diamlah. Aku sedang tidak enak badan." Lily memasukkan buku terakhirnya lalu berdiri.

"Apa kau tidak punya kegiatan lain yang lebih bermanfaat? Kau terlihat seperti badut yang tak tahu malu. Menyedihkan." Lily mendengkus lalu melangkah pergi.

"Apa?" Andre tak percaya, Lily begitu berani bicara seperti itu.

Gadis itu tidak menyadari bahwa beberapa orang yang ada di kelas termasuk Rocky, mendengarkan ucapannya. Saat Lily sudah berjalan agak jauh, suasana kelas menjadi semakin gaduh.

"Kalian dengar, tidak?" Andre memandang setiap orang di kelas. Semua orang kompak mengangguk dengan memasang wajah terkejut.

"Aku tidak menyangka, dia seberani itu," celetuk Metha pada teman sebangkunya.

Rocky menutup ritsleting tasnya lalu beranjak keluar kelas. Memang semenjak kematian Angel, ada beberapa sikap yang terlihat tidak biasa dari beberapa temannya dan Rocky menyadari hal itu. Bahkan, dirinya mengalami perubahan besar akibat insiden itu. Mungkin beberapa temannya juga sama, mulai merasa bersalah dan sedih.

Awalnya Rocky berpikir, bahwa perubahan sikap Lily mengarah ke sana. Tetapi setelah mendengar ucapannya tadi, ia merasa tidak asing.

"Persis Angel."

Langkah Rocky terhenti. Suara Lidya yang terdengar dingin mengusik pikirannya. Lelaki itu memutuskan untuk menunda perjalanannya dan memilih untuk menyimak pembicaraan yang semakin panas itu.

"Benar 'kan? Bukan aku saja yang merasa!" Andre memukul meja Mecca keras-keras.

Ketua kelas yang sedari tadi membenamkan wajah di atas meja itu sontak terkejut. "Hei!"

"Kau membelanya 'kan waktu itu?" todong Andre tepat di depan wajah Mecca.

Mecca menaikkan sebelah alisnya lalu berdecak kesal. "Aku membelanya karena kalian tidak tahu yang sebenarnya."

Semua orang yang ada di kelas tiba-tiba menoleh cepat pada Mecca. Tak hanya mereka, bahkan Rocky pun cukup terkejut dengan ucapan Mecca.

"Apa maksudmu? Apa kau tahu kejadian yang sesungguhnya?" Andre memutar tubuh Mecca dan memaksanya berdiri.

THE CLASS [END]Where stories live. Discover now