53 || Sakura Sepupu Hangyul

Start from the beginning
                                    

"Dasar cowok brengsek!"

Wooseok segera mendekat ke arah Lino yang tergeletak di lantai, sepertinya dia mabuk berat. Sementara Hangyul justru hanya tertegun di tempatnya, masih terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang.


"Ka-k," ucapnya terbata saat mendekati Sakura.

Tapi belum sempat Hangyul melangkah mendekatinya, Sakura lebih dulu berteriak histeris, membuat perhatian Wooseok pun teralihkan.

Lelehan air mata tiba-tiba saja jatuh dari kelopak mata Hangyul, tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa dia akan menyaksikan kejadian semenyedihkan ini terjadi di depan matanya.



"Sakura."

Suara Wooseok bergetar saat memanggil namanya, dia berusaha mendekatinya perlahan.


"Jangan! Tolong, jangan!"

"Ra, ini aku, Wooseok."

Sakura menggelengkan kepalanya, air matanya mengalir deras. Seluruh tubuhnya tertutupi selimut putih tebal dengan sedikit bekas noda darah yang mulai mengering.

Hanya dengan melihat keadaannya saja, Wooseok bisa tahu bahwa Lino sudah melecehkan gadis itu.


"Lino, tolong jangan!"

"Hei, ini aku, Ra."

Wooseok menaiki ranjang itu perlahan, mencoba bicara baik-baik dengan Sakura.

"Pergi! Aku mohon, tolong jangan."

Sakura mengatupkan kedua tangan di depan dadanya, memohon agar Wooseok pergi dari hadapannya.

Tetapi, Wooseok justru semakin mendekat dan memeluk gadis itu dengan sayang.

Sementara Sakura memberontak dalam pelukan Wooseok. "Pergi! Enggak, aku gak mau! Lino, tolong jangan!"

"Hei, hei, lihat aku. Sakura, hei ini aku Wooseok! Ini aku."

Sejenak Sakura menghentikan pukulannya, menatap Wooseok dengan mata kemerahan.

"Woo – wooseok?"

Wooseok mengangguk, matanya berkaca-kaca, mungkin jika berkedip, jatuh sudah air matanya.

Sakura terisak kembali, lalu masuk ke dalam pelukan Wooseok. "Woo – wooseok, aku –"

"Sstt. Udah, ada aku disini. Kamu gak perlu takut lagi, ya."

Wooseok membalas pelukan Sakura dengan erat seraya mengusap pelan punggung perempuan itu beberapa kali untuk menenangkannya.

Sementara Hangyul, langkah kakinya mendekati Lino dan melemparkan beberapa pukulan keras pada pria brengsek yang setengah sadar itu.

"Mati aja lo, brengsek!" umpat Hangyul.

Dia memukuli Lino lebih brutal dari Wooseok, seperti orang kesetanan.


"Hangyul, cukup!"

Kai datang bersama Chaeyeon dan beberapa staf hotel lainnya.

Melihat kebrutalan Hangyul, Kai dibantu dengan beberapa orang lainnya menarik Hangyul menjauh. 



"Cowok brengsek lo Lino! Lo pantesnya mati!"

Hangyul masih mencoba memberontak dalam pegangan Kai.

Kekuatan Hangyul benar-benar gila, badan kekar dan ilmu taekwondonya memiliki peran besar.




Plak

Chaeyeon menampar sebelah pipi Hangyul, membuat cowok itu menatap tajam kekasihnya.


FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now