"Terus? Akhirnya dia nerima?"

"Enggak. Tiap mau diskusi aku doang yang nunggu. Dianya ngga dateng. Tiap aku chat cuma di read doang." Aksara menutup komik ensiklopedianya lantas meletakkan asal di dasbor mobil putih Alfa. Ia tak bisa fokus.

Bukan karena Alfa terus saja mengajaknya bicara. Tapi karena netranya baru saja menangkap bangunan megah berwarna hitam yang kembali membuatnya naik pitam. Aksa benar benar ingat posisinya ketika melihat Frans bersama Sania ada di depan tempat itu.

"Lah udah tau chat di read doang lo masih aja nungguin dia diskusi."

"Ya kan mana tau habis baca chat-ku dia kehabisan baterei."

"Jangan polos polos napa jadi orang." Alfa semakin dibuat tergelak. "Mana tau habis baca chat dari lo langsung di blokir?"

"Kesel sendiri lama-lama. Mana sekalinya ketemu garang banget lagi."

"Kayak nggak tau Ace aja," balas kawan bicaranya masih dengan sisa tawa.

Aksa memandang tissue di hadapannya dengan tatapan kosong. Detik berikutnya ia sadar sesuatu. "Eh tapi, Kak. Kak Ace tuh bukannya nggak sukak dapet partner cewek."

"Iya gue tau. Cewek atau cowok dia ngga bakal mau kalo lomba terus ada yang nemenin. Jadi mau lawannya satu tim tiga orang juga sama Ace dijabanin sendirian."

Mendengar hal tersebut, Aksa hanya ber oh ria. Tidak tertarik untuk terus membahas kakak kelas garang yang sempat beberapa kali membuatnya pulang sore tanpa tujuan.

"Eh, Kak."

"Hngg?"

"Minggu kemaren Kak Alfa ke rumah?"

"Kemaren? Kemaren hari Kamis."

"Sebelumnya itu."

"Nggak lulus TK, lo? Sebelum Kamis itu hari Rabu. RABU. ER A BE U"

"Iya pokoknya hari Minggu sebelumnya itu."

"Gue? Ke rumah lo? Enggak tuh. Kenapa?"

"Tapi kata Tante Fransisca Kak Alfa ke rumah."

Alfa memicingkan mata. Mencoba mengingat-ingat. "Gue nggak ke rumah lo btw. Gue bukan ninja, Sa. Kalo gue ke sana pastinya lo tau."

"Lah terus?"

"Gue ke depan rumah lo. Soalnya pas mau masuk, ternyata elonya mau keluar sama keluarganya Frans."

Aksara menganga tak percaya. Bukankah sama saja? Intinya Alfa sudah ada niat pergi ke rumahnya, kan?

Oh Tuhan... Ayolah... Alfa akan menghemat 63 kata jika pemuda berwajah eropa itu memberikan jawaban iya sejak Aksara pertama kali bertanya.

Untuk yang ini, entah Aksa harus kagum dengan cara Alfa mencari topik pembicaraan atau tidak.

"Ngapain ke rumah?"

"Siapa? Gue apa Frans?"

"Ya Kak Alfa, lah."

"Ooh itu. Leon bilang udah pesen 2 tiket nonton. Tapi mendadak nggak bisa. Jadi dikasihin ke gue sekaligus suruh ngajak lo katanya," Alfa berucap dengan santainya. Seolah tidak ada beban sama sekali dari apa yang dia ucapkan.

"Mendadak nggak bisa? Kemana?"

"Nggak tau. Nggak bilang dia."

"Dia ngomong ke Kak Alfa kapan?"

"Sabtu malem."

"Jam?"

"Tanya mulu kek Dora."

FRASA [✓]Where stories live. Discover now