RAFFA (END)

By inivaa

3.5M 297K 23.9K

LINK UNTUK PEMESANAN NOVEL RAFFA ADA DI BIO!! . . Semua orang tahu sedingin apa sifatnya, sedatar apa wajahny... More

Prolog
Ke - 1
Ke - 2
Ke - 3
Ke - 5
Ke - 6
Ke - 7
Ke - 8
Ke - 9
Ke - 10
Ke - 11
Ke - 12
Ke - 13
Ke - 14
Ke - 15
Ke - 16
Ke - 17
Ke - 18
Ke - 19
Ke - 20
Visual 1
Visual 2
Bantu follow yuk
Ke - 21
Ke - 22
Ke - 23
Ke - 24
Ke - 25
Ke - 26
Ke - 27
new!!
Ke - 28
Ke - 29
Ke - 30
Ke - 31
Ke - 32
Ke - 33
Ke - 34
Ke - 35
Ke - 36
Ke - 37
Ke - 38
Ke - 39
Ke - 40
Ke - 41
Ke - 42
Ke - 43
Ke - 44
Ke - 45
Ke - 46
Ke - 47
Ke - 48
Ke - 49
Ke - 50
Ke - 51
Ke - 52
Epilog
Extra part!
KABAR BAIK!!!
INFO TERBIT!!
VOTE COVER dan INFO PRE ORDER!!
PRE ORDER

Ke - 4

94.5K 7.9K 580
By inivaa

Semoga suka yaa:)

🌱

- Malam minggu -

Edo dan Evan menatap seorang gadis yang duduk santai di atas kasur besar Raffa seorang diri. Di pangkuannya terdapat laptop milik Raffa yang menyala menampilkan drama Korea yang sedang ia tonton. Di sebelah tangannya pun terdapat makanan ringan yang sesekali ia makan.

Siapa lagi gadis yang berani memasuki kamar Raffa, duduk di kasurnya dan memakai laptop Raffa hanya untuk nonton drama Korea? Jelas saja hanya Khanza.

Dengan tidak tahu dirinya Khanza memasuki kamar Raffa yang diisi oleh Alvan, Edo dan Evan yang berniat untuk menghabiskan malam minggunya di rumah Raffa yang cukup sepi. Raffa tidak bisa melarang, bahkan saat Edo protes lalu menyuruh Khanza untuk pulang, Raffa malah menyuruh Edo yang pulang.

Alhasil, malam minggu ini terasa hampa karena semua lelaki yang ada di kamar tidak bisa bermain play statoin sambil menikmati benda bernikotin. Karena Raffa melarang keras teman-temannya untuk merokok di dekat Khanza. Bertahun-tahun Raffa menjaga Khanza agar tidak menghirup asap rokok, Raffa tidak rela jika Khanza menghirup asap rokok karena teman-temannya.

Awalnya Edo dan Evan memang sempat protes dan berkata bahwa Khanza bukan bayi lagi. Tetapi, lagi, keduanya dibuat terdiam dan hanya bisa menelan semua umpatannya. Alvan santai saja saat Raffa melarang, karena ia pun sama seperti Raffa tidak mengizinkan Edo dan Evan merokok di dekat Adiba.

"Heh Za! Volumenya gak usah kenceng-kenceng dong woi!" seru Edo yang sedang main play station dengan Alvan.

Fokusnya buyar saat mendengar percakapan drama yang Khanza tonton itu.

"Apaan sih lo ganggu amat eh!" sahut Khanza sebal.

"Lo yang ganggu, udah deh Za kecilin," suruh Edo lagi.

Khanza mendengus tapi tetap mengecilkan volumenya. Raffa yang melihat itu pun langsung tertawa pelan dan duduk di samping Khanza.

"Gak usah cemberut mukanya," ucap Raffa, membuat Khanza mendengus.

"Abisan si Edo ganggu aja ish!" adu Khanza pada Raffa.

"Idih cepu banget maennya ngadu-ngadu," cibir Edo membuat Khanza melotot menatapnya.

Evan tertawa melihat wajah Khanza. Ia yang tadi sibuk membalas pesan-pesan gebetannya, kini terfokus pada wajah Khanza yang menggemaskan.

"Za, lo bukannya serem melotot gitu, tapi malah gemesin," ucap Evan yang langsung membuat Raffa menatapnya tidak suka.

"Ya Allah, gue muji Raf woi muji doangan! Bukan nikung elah posesif amat!" seru Evan membuat Raffa mendengus.

"Lagian ya, Khanza itu cuma sahabat lo dih bukan pacar. Tapi keposesifan lo lebih tinggi ke Khanza daripada ke si Vio," ucap Evan panjang lebar, Raffa hanya mengangkat bahu acuh.

"Biarin aja, si Vio pindah haluan ke gue mampus lo!" sahut Edo membuat Alvan tertawa kecil.

"Apaan lo ketawa?!" tanya Edo pada Alvan langsung.

"Kaya Vionya mau aja," ledek Alvan, wajah datarnya membuat Alvan tampak semakin menyebalkan.

"Adiba yang pindah haluan ke gue, kicep lo!" balas Edo yang langsung membuat Alvan menajamkan tatapannya.

Tanpa pedulikan ucapan teman-temannya, Raffa malah fokus pada Khanza yang masih menonton.

Merasa diperhatikan, Khanza pun menoleh pada Raffa lalu tersenyum.

"Kenapa?" tanyanya.

Raffa hanya menggeleng kecil.

Tiba-tiba Khanza teringat sesuatu, ia langsung menghentikan tontonannya lalu menghadap ke Raffa.

"Raffa kenal sama itu gak? Namanya siapa ya lupa," ucap Khanza membuat Raffa mengerutkan keningnya.

"Siapa?"

"Itu lho ketua OSIS namanya siapa sih?" tanya Khanza membuat Raffa semakin mengerutkan keningnya.

"Kenapa nanya dia?"

"Kemaren dia samperin aku waktu lagi nunggu Raffa, terus minta nomor whatsapp aku," jelas Khanza.

"Terus kamu kasih?"

Khanza mengangguk membuat Raffa menghembuskan nafasnya pelan, "Lain kali, jangan sembarang ngasih nomor kamu. Apalagi ke orang yang kamu gak kenal, bahaya Ca," ucap Raffa.

"Iya aku tau Raffa, tapi itukan ketua OSIS gak enak aku sama dia. Dia baik kok kayanya, jadi Raffa tenang," balas Khanza, Raffa mengangguk kecil.

"Namanya siapa Raffa?"

"Devanno," balas Raffa, Khanza langsung mengangguk semangat.

"Nah iya namanya Devanno, aduh kok aku bisa lupa ya?"

Raffa menggeleng kecil, Khanza memang cepat lupa maka dari itu tugas Raffa mengingatkan apa yang Khanza lupa.

"Terus dia ada chat kamu?" tanya Raffa dan Khanza menggeleng pelan.

🌱

Khanza baru saja sampai di dalam kamarnya. Ia sudah berkali-kali diusir oleh Edo, lagipula ini sudah pukul 20.30 tidak enak jika ia ada di dalam kamar yang isi oleh 4 lelaki. Apa kata tetangga nanti?

Akhirnya, Raffa pun mengantar Khanza pulang.

Khanza langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur besar dengan seprai abu muda. Tangan kanannya langsung mengambil handphone yang sengaja ia taruh di atas nakasnya. Iya, tadi ia tak membawa handphone ke rumah Raffa.

Kening Khanza mengerut saat mendapati pesan dari nomor tak dikenal.

081324578xxx

Halo Khanza:)

Halo, siapa?

Gue Devan

Ah kak Devan, maaf ya aku gak ngenalin fotonya hehe

Santai aja, btw save ya nomor gue biar lo gak lupa wkwk

Siap kak

Eh gue gapapa nih chat lo? Maksudnya Raffa gak akan marahkan?

Gapapa kak, Raffa gak bakal marah
Aku udah bilang sama dia soalnya kalo kakak minta nomor aku, jadi dia udah tau juga

Hahaha jujur banget sih lo Khanza?
Ya, gue cuma gak siap aja nanti senin ditatap tajem sama dia, ngeri banget

Santai kak, kalo sampe Raffa kaya gitu nanti aku marahin hehe

Lo sama Raffa deket banget ya? Pacaran?

Eh ngga, aku sama Raffa cuma sahabatan aja kok
Jadi wajar kalo deket emang udah sahabatan dari kecil

Ah cuma sahabatan, syukur deh

Kok syukur kak?

Berarti gue ada peluang

Peluang apa kak?

Ngga, ngga
Udah lo tidur sana, udah malem
Selamat malam Khanza:)

Malam juga kak Devan:)

Khanza tersenyum kecil lalu mematikan handphonenya. Baru saja ia ingin memejamkan matanya, handphonenya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

Nama Raffa tertera di sana, dengan semangat Khanza menerima panggilan itu.

"Halo kenapa Raffa?"

"Tidur Ca, kok malah online?"

"Iya ini mau, tadi bales chat kak Devan dulu."

"Oh Devan udah kirim lo chat?"

"Iya dan Raffa awas aja kalo liatin kak Devan tajem!"

"Ngapain juga? Gak ada kerjaan."

"Yaudah, aku mau tidur. Raffa jangan begadang! Awas aja kalo ikut-ikut Edo begadang!"

"Iya Ca ngga. Udah sana tidur, good night Ca."

"Night too Raffa."

Khanza menggeleng pelan, lalu kembali menaruh handphonenya di nakas dan mulai memejamkan matanya.

🌱

Gimana bagian ini?

Jangan lupa vote dan komen.

22nov20

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 93.9K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
3.5M 286K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.6M 99.2K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
5M 214K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...