Liked by gyulgyul.lee and 1120 others
yohan.lee Duh cantik banget jodoh gue ❣️❣️
Tagged person - hye.kangbae
View all 2185 comments
gyulgyul.lee bucin!
↪️ yohan.lee bucin teriak bucin!
↪️ yenanaa.lee kalian berdua sama-sama bucin! yohan.lee gyulgyul.lee
↪️ lucaswong atas gue gak mirror
↪️ yenanaa.lee berani Lo sama gue?! Sini Lo jomblo! lucaswong
↪️ marklee Lo juga jomblo kali Yen!! Mau nangis gua, punya temen kok bego semuaa 😭
↪️ yohan.lee Heh kalian! Jangan ngericuh di foto ayang bebeb gue! gyulgyul.lee yenanaa.lee lucaswong marklee
↪️ jihoonpark selamat datang di dunia perhaluan!!!
chaeyeon.lee tumben kak hye.kangbae gak marah fotonya diposting sama kakak???
↪️ yohan.lee Ya jangan di-tag juga ke orangnya lah dek!! Ya Allah adek gue polos banget!
hye.kangbae YOHAN!!! SIAPA YANG NGASIH IJIN LO POSTING FOTO GUE?!! HAPUS ENGGAK?!!
↪️ yenanaa.lee Capslock jebol bu???
↪️ gyulgyul.lee Hayoo loh yang punya foto ngamuk! 😂 yohan.lee
*****
"Yohan! Hapus enggak fotonya?!" Hyewon langsung ngegas, sambil mukul lengan Yohan yang duduk di depannya. Sedang Yohan langsung kaget, karena dia tadi juga lagi gak fokus.
"Ha? Kenapa?" kan, Yohan malah cengo.
"Hapus foto gue!! Lo kenapa sih? Kok malah bengong?" Hyewon antara mau marah dan bingung sama Yohan, karena sejak Yohan ketemu sama Eunbi dan Minhyun tadi, kerjaannya bengong. Makanannya aja masih utuh, belum disentuh sama sekali.
Iya, mereka lagi makan, karena Hyewon ngaku laper setelah jalan-jalan keliling taman.
"Won,"
"Hmm?" perhatian Hyewon jadi beralih ke Yohan, padahal barusan dia baru mau nyemilin kentang goreng di depannya.
"Menurut kamu, aku perlu bilang gak sama bang Seungwoo?" tanya Yohan, pandangannya kosong, bikin Hyewon jadi kasihan.
Pasti Yohan lagi mikirin soal Eunbi sama Minhyun yang ketahuan jalan bareng tadi.
"Jadi Lo mikirin itu daritadi?" dan Yohan otomatis ngangguk, "Aku bingung. Mau bilang takut bang Seungwoo sakit hati, gak bilang juga ..." Yohan menggantungkan ucapannya. Bener-bener bingung dia.
"Bilang aja,"
"Ha?"
"Susah ya kalau ngomong sama keong," Hyewon menyindir dengan sarkas sangking kesalnya.
Habis Yohan mendadak jadi lemot begini cuma gara-gara masalah begitu doang.
"Menurut aku, kamu bilang aja ke bang Seungwoo, daripada tahu dari yang lain kan mending tahu dari adiknya,"
"Eh?" Yohan nyengir lebar, bikin Hyewon ngerutin dahinya bingung. Kenapa lagi ini anak sapi di depannya?
Kok jadi aneh??
"Manggilnya udah aku kamu an nih,"
Seketika Hyewon menyadari kesalahannya, ya tuhan dia sendiri aja baru nyadar, kenapa Yohan peka banget sih kalau masalah beginian?
"Apa sih?! Kapan aku manggil gitu? Enggak!"
"Nah itu barusan!" Yohan lagi-lagi nyengir, bikin Hyewon makin salting.
"Tauk ah! Gue bete sama Lo!" dan setelah itu Hyewon langsung pergi, ninggalin Yohan dengan muka bingungnya.
Tapi setelah itu dia langsung nyusulin Hyewon dengan cengiran yang gak luntur dari wajahnya.
"BEB, TUNGGUIN AKU IH! JANGAN DITINGGAL!"
*****
Yohan sudah memikirkan saran Hyewon padanya tadi.
Dan dia memutuskan untuk membicarakan itu dengan abangnya.
Tapi pas dia lagi mau ke kamarnya bang Seungwoo, yang dilihat malah Yena lagi jalan mondar-mandir di depan kamar abangnya.
"Lo ngapain disini bek?" tanya Yohan, yang langsung ditoyor kepalanya sama Yena.
"Sakit, bego!" Yohan ngegas, bikin Yena langsung majuin telunjuk tangannya ke depan mulutnya Yohan.
"Ssttt. Jangan berisik sapi!"
Yohan langsung nyingkirin tangan Yena yang ada di depan bibirnya, "Ngapain sih Lo?! Pakai bisik-bisik segala! Biasanya juga teriak-teriak kayak di hutan!"
Lagi-lagi Yena mukul Yohan, kali ini di bagian lengan kanannya, "Gue udah bilang jangan berisik!"
"Ya Lo ngapain disini? Mondar-mandir, ngendap-ngendap kayak maling!"
"Husstt! Lo itu manusia apa bukan sih?! Udah dibilang jangan berisik, malah teriak-teriak!"
"Mirror, please! Lo juga teriak barusan!" oh Yaya. Gara-gara Yohan sih, Yena jadi gak sengaja teriak juga.
Ceklek.
Pintu kamar Seungwoo tiba-tiba kebuka, buat dua orang yang lagi debat di depan kamarnya itu langsung kikuk, diam, gak ngomong apa-apa.
Bikin Seungwoo jadi curiga.
"Kalian kenapa jadi mendadak diem waktu lihat Abang? Biasanya juga no care," kata Seungwoo, merasa heran dengan kedua adik kembarnya itu.
"Udah, kalau mau debat lanjutin aja! Gak akan Abang aduin ke Mamih,"
Andai kalau Yohan sama Yena gak lagi sadar sama keanehan sikap abangnya, mungkin dia akan tanya 'kok tumben'. Ya karena emang biasanya Abang yang suka ngaduin mereka ke Mamih.
"Udah ya, Abang mau pergi dulu,"
"Abang mau kemana??" Yohan sama Yena kompak tanya, kebetulan bareng, bikin Seungwoo ngerutin dahinya bingung, tumben adik kembarnya itu kelihatan akur, biasanya juga tiap detik kerjaannya tengkar.
"Mau ke cafe,"
"Ngapain??" sekali lagi, Yohan dan Yena tanya barengan, buat keduanya juga natap satu sama lain, gak biasanya juga mereka kompak begitu.
"Kalian kenapa sih?" dan Seungwoo berakhir tanya ke adik-adiknya itu, soalnya merasa aneh sama keduanya.
"Gak papa," lah kan bareng lagi.
Yena langsung natap Yohan gak santai, "Lo ngapain sih ngikutin gue mulu?!"
"Kok gue sih?! Lo lah?! Lo kan bebek, kerjaannya suka ngekorin orang!" Yohan balesnya juga gak santai, bikin Yena makin ngegas.
"Nyolot ya Lo?!"
"Halo bebek?!! Lo gak punya kaca ya! Beli kaca sana biar bisa mirror!"
"Heh, Lo itu ..." dan berakhir dengan mereka berdebat gak ada habisnya.
Bikin Seungwoo nyerah, lebih milih pergi daripada harus misah kedua adiknya itu yang bisa dibilang dua-duanya sama-sama keras kepala. Gak akan ada yang mau ngalah.
"Loh, Abang mau kemana malem-malem?" tapi belum sempet Seungwoo turun dari tangga lantai dua, Chaeyeon, adik bungsunya ikutan tanya. Gak sengaja papasan sama Seungwoo pas Chaeyeon mau masuk ke kamarnya. Kamar Chaeyeon posisinya emang deket sama tangga.
Dan pertanyaan Chaeyeon itu langsung bikin Yohan dan Yena berhenti tengkar, kan mereka jadi hampir lupa sama tujuan awal mereka dateng ke depan kamar Seungwoo tadi.
"Mau keluar sebentar. Adek tidur ya. Udah malem," kata Seungwoo, sebelah tangannya ngusap pelan kepala Chaeyeon, terus turun dari tangga rumahnya.
"Gara-gara Lo sih! Abang jadi keburu pergi kan," keluh Yena.
Tapi Yohan gak kalah, "Kok gue sih?! Kan Lo yang mulai duluan bebek!!"
"Masih aja ya Lo ngatain gue bebek?!" Yena berteriak tidak terima, "Lo juga suka ngatain gue sapi!"
"Emang Lo anak sapi! Habis tiap hari kerjaannya minum susu sapi terus!"
"Bibir Lo juga kayak bebek! Maju ke depan!"
"KAKAK SAMA TETEH BISA GAK SIH BERHENTI TENGKAR?!!"
"GAK BISA!!!"
Udahlah. Chaeyeon juga nyerah. Mending dia masuk kamar terus tidur. Habis kalau ditanggepin, bisa sampai subuh juga gak akan kelar mereka berantemnya.
*****
Sekarang udah hampir jam dua belas malam, tapi Yena masih gak bisa tidur. Dia masih mikirin soal kejadian di cafe tadi, waktu Seungyoun ngajak dia makan malam.
Duh, ini gimana yaa??
Mana udah dua jam tapi abangnya gak pulang-pulang.
Yena gak bisa diam aja. Dia harus mastiin ke abangnya.
Daripada dia khawatir gak karuan gini.
Akhirnya, Yena langsung jalan ke arah lemarinya, ngambil jaket kulit yang tergantung disana dan ngambil kunci motornya yang ada di atas nakas dekat tempat tidurnya.
Yena jalan turun dari tangga, karena kamarnya ada di lantai dua. Memang semua anak papih Mamih kamarnya ada di lantai dua, di lantai satu cuma ada kamarnya papih Mamih sama dua kamar tamu aja.
"Teh, mau kemana??" Tadinya Wooseok di lantai satu cuma mau ngambil minum, tapi kaget pas lihat Yena tergopoh-gopoh keluar dari kamarnya sambil bawa kunci motornya.
"Bentar aja A', teteh mau keluar sebentar,"
"INI UDAH TENGAH MALEM TETEH!" Wooseok mau teriak gimanapun juga gak dihirauin sama Yena. Dianya malah lari makin kenceng karena takut keduluan ditahan sama Aa'nya.
"TETEH!"
"SETENGAH JAM A' ... SETENGAH JAM LAGI TETEH UDAH ADA DI RUMAH!" katanya, sambil nyalahin motornya, dan ngejalanin motornya kenceng sebelum Wooseok berhasil ngadang dia.
Bikin Wooseok ngumpat di tempatnya.
Dia mau ngejar juga gak bisa, karena kunci mobilnya juga ada di kamar. Keburu Yena udah hilang dari pandangannya duluan.
Lagian Yena mau kemana sih tengah malam begini??
Bikin Wooseok khawatir aja.