Nightmare - Escape the ERA 5t...

By Souvarrel

2.5K 605 2.1K

blurb : Britania, ketujuh gadis tidak sengaja mendarat di tempat itu, tempat di mana ternyata memiliki koloni... More

Penjelasan soal Kekuatan dan Kemampuan.
561 - Spesial Chapter, Beyond : Zero.
561 part 2
561 part 3
561 part 4
561 part 5
561 Part 6
561 Part 7
561 Part 8
561 part 9
561 part 10
562 - Muncul Gangguan pada Pesawat
563 - Menangani Monster-Monster yang Merusak Pesawat
564 - Pendaratan Darurat
565 - Mengusulkan Nama Baru?
566 - Es Cair?
567 - Pemancar Sinyal yang Terlacak
568 - Melampiaskan Kekesalan
569 - Tiba-Tiba Menyerang tanpa Sebab?
570 - Tidak Biasa
571 - SuA Harus Melawan San
572 - Melakukan Pertarungan di Tengah Daratan Bersalju
573 - Serangan yang Ditingkatkan
574 - Anting Rosario
575 - Merasa Bersalah
576 - Mencari Cara Membangunkan Gahyeon
577 - Akan Membangunkan Gahyeon
578 - Di dalam Pikiran
579 - Kota yang Berubah Menjadi Labirin
580 - Labirin, Sistem Pertahanan Pikiran
581 - Mengajak Gahyeon kembali
582 - Senjata Utama Milik Gahyeon
583 - Berhasil Membangunkan Gahyeon Kembali
584 - Terjadi Sesuatu
585 - Menceritakan Apa Saja yang Sudah Dilewatkan
586 - Mengungkapkan Alasan Bangunan Bawah Laut yang Hancur
587 - Para Manusia yang Bertahan
588 - Mengalami Mimpi Masa Lalu
589 - Pesawat Sudah Mendarat
590 - Kota yang Dipenuhi oleh Kabut
591 - Kabut yang Memiliki Aroma Bau?
592 - Koloni Manusia di Dalam Kota Berkabut
593 - Ada yang Memantau Di Balik Kabut?
594 - Melawan Para Makhluk Humanoid Lagi?
595 - Membagikan Informasi yang Didapat dan Membentuk Progres
596 - Bangunan dengan Bentuk yang Aneh
597 - Bertemu dengan Para Manusia Lain di Kota Berkabut
598 - Menemukan Pesawat dan Para Penumpang yang Tidak Sadarkan Diri
599 - Menangani Dua Orang yang Cedera
600 - Para Gadis yang Tidak Normal
601 - Makan Malam Bersama Para Manusia yang Bertahan
602 - Sedikit Percakapan
603 - Berdiskusi dan Bertukar Pikiran
604 - Dibuat Tertidur Lagi
605 - Ada yang Aneh dengan Kondisi Kota
606 - Hal yang Dialami Penduduk Kota London Setelah Era Kehancuran Bumi
607 - Perbedaan Waktu
608 - Satu-Satunya Bayi yang Lahir
609 - Membantu Memperbaiki Kendaraan
610 - Melakukan Uji Tes Kendaraan
611 - Jawaban Mengenai Kota yang Berkabut, dan Misteri Kabut Terpecahkan
612 - Mengekstrak Energi dari Tubuh Objek Percobaan
613 - Meloloskan Diri dari Dalam Tabung Kurungan
614 - Membahas Gerbang Dark Dimension
615 - Menghadapi Tiga Anggota Order dengan Mudah
616 - Melawan Para Anggota Order Sendirian
617 - Muncul Seseorang yang Sangat Kuat
618 - The Power of Winter
619 - Monster-Monster Es
620 - Salju Muncul dan Suhu Semakin Dingin
621 - Handong Berhasil Melukai Winter
622 - Sulur es Berduri Raksasa
623 - Pilar Es
624 - Bukit Bongkahan Es
625 - Hancurnya Gunung Es dan Muncul Tornado
626 - Winter Handong
628 - Menolong Mereka yang Terluka dan Melakukan Evakuasi
629 - Melakukan Pembedahan pada Puluhan Korban sekaligus
630 - Berterima Kasih atas Bantuan yang Diberikan
631 - Kecurigaan yang Telah terbukti
632 - Salah Satu Kemampuan Senjata
633 - Membagikan Informasi
634 - Memusnahkan Para Monster dalam Waktu yang Cepat
635 - Muncul Seseorang yang Misterius Lagi
636 - Pesawat Luar Angkasa di Dasar Laut dan Ratusan Monster
637 - Identitas Sosok Gadis Misterius?
638 - Siluet-Siluet Misterius
639 - Tubuh yang Lemas
640 - Memperebutkan Seekor Binatang?
641 - Mengasumsikan Identitas Sosok Gadis Misterius
642 - Memantau dari Kejauhan
643 - Memulai Perjalanan Mencari Suplai
644 - Mendapatkan dan Mengumpulkan Suplai
645 - Sedang Mengerjakan Pembuatan Pil Baru
646 - Vortex Nexus
647 - Seorang Penyihir?
648 - Sedikit Informasi
649 - Mengalahkan Para Humanoid yang Menyerbu
650 - Cacing Raksasa
651 - Mesin Aneh
Informasi dan kelanjutan cerita.

627 - Kemunculan Musuh Baru

23 6 67
By Souvarrel

Luka-luka pada tubuh Winter pun sudah lenyap serta semua darah yang keluar, ia sudah pulih sepenuhnya. Handong memang terlihat membiarkan itu terjadi.

“Aku tidak peduli seberapa kerasnya tubuhmu. Satu hal yang harus kau tahu, tingkatanmu masih belum setara denganku.” Setelah mengatakan itu, Winter pun langsung mengeluarkan energi dingin di sekujur tubuhnya.

“Ini akan seru, aku juga akan serius.” Handong tersenyum jahat, setelah itu pasang matanya berubah warna, menjadi kuning dan menyala seperti mata kucing. Taringnya mulai memanjang dan rambutnya mulai memutih dan sedikit muncul kobaran api putih.

“Semua serangan yang kulakukan tidak satu pun membuat kalian tumbang, bahkan beberapa kali aku sampai terluka. Sangat menyebalkan, ini benar-benar menyebalkan.” Winter bergumam pelan, asap bercahaya biru mulai keluar dari tubuhnya.

“Aku tidak menyangka kalau untuk menjatuhkan kalian semua, dibutuhkan serangan yang lebih kuat dan level yang lebih tinggi lagi.”

“Kau sudah selesai mengoceh?” tanya Handong, kemudian dengan cepat ia melepaskan pukulan yang berusaha menghantam wajah Winter, pukulan itu menghasilkan suara yang keras, sama seperti sebelumnya, efek pukulan itu langsung menghasilkan kerusakan besar terhadap apa pun yang ada di sekitar mereka.

Akan tetapi, berbeda dari sebelumnya, kali ini Winter sama sekali tidak terlempar, bahkan tidak ada darah yang memuncrat. Hingga pada saat itulah, Handong dapat melihat dengan jelas bahwa pukulannya diblokir oleh es berbentuk bintang segi enam yang tercipta di depan wajah Winter.

“Benda kecil itu ... menahan pukulanku?” tanya Handong, di tengah keterkejutannya, ia langsung melompat mundur lalu berlutut, secara tiba-tiba terjadi ledakan angin beku tepat di atas kepalanya.

“Sial, setelah semua serangan kami, dia malah semakin kuat, dasar monyet betina.”

Lalu dengan cepat terjadi lagi ledakan dingin yang lebih besar lagi, Handong yang berada dalam radius serangan tidak sempat menghindar atau melakukan pertahanan. Ledakan kali ini sudah pasti membuat Handong cedera dan membeku apabila ia terkena telak.

Serangan ledakan besar dingin itu seharusnya menghancurkan semuanya, akan tetapi daerah pertarungan keduanya memang sudah hancur dan sudah tidak ada yang bisa dihancurkan lagi, kecuali tanah-tanah yang menjadi daratan dan medan tempur.

Handong sendiri yang sebenarnya berada di dalam radius serangan, seharusnya terkena ledakan telak, akan tetapi secara tiba-tiba ledakan dingin itu terbelah menjadi dua dan hanya menghancurkan meluas dan menyebar ke sisi kiri dan kanan Handong.

“Apa yang ...?”

Handong berbalik badan, ia mendapati Yoohyeon tepat berada di belakangnya, mengayunkan katana yang mana itulah alasan ledakan itu membelah lebar ke sisi kiri dan kanan.  Melihat kedatangan Yoohyeon, wujud buas Handong lenyap dan ia kembali seperti sedia kala. Ledakan dingin itu menciptakan bukit es kecil sebesar bangunan gedung di sisi kiri dan kanan Handong.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Handong. Yoohyeon tidak menjawab, ia malah memandang ke depan, mewaspadai keberadaan Winter yang tidak melanjutkan serangan, sepertinya Winter juga mewaspadai Yoohyeon sehingga tidak ceroboh melanjutkan melakukan serangan.

Setelah ledakan lenyap, SuA, Siyeon dan Dami juga muncul. Ya, ternyata mereka tidak jadi melakukan evakuasi, atau lebih tepatnya  melarikan diri dari lokasi tersebut.

“Kurasa kami sudah datang tepat waktu,” ucap SuA sambil tersenyum pada Handong.

“Aku tidak suka di sini, ini sangat dingin.” Siyeon berkomentar sambil memeluk dirinya sendiri.

“Apa yang kalian lakukan? Bukankah aku sudah mengusir kalian?!” bentak Handong, ia kesal karena kedatangan para gadis ini, padahal dirinya sudah memberikan peringatan.

“Kami tidak akan meninggalkanmu.” SuA menjawab yakin dan percaya diri.

Siyeon pun mengangguk lalu menambahkan. “Ya, tanpa gadis cantik super kuat yang berbahaya, tim kami tidak akan lengkap.”

“Dan siapa tadi yang mau melarikan diri?” ejek Dami, Siyeon yang mendengarnya hanya tersenyum.

“Kalau harus menghancurkan daratan ini, maka kita lakukan bersama.” SuA lanjut bicara, ia menarik senjatanya, bersiap untuk bertarung.

“Oke, kalau itu yang kalian mau.” Handong tidak mendebat lagi, ia malah tersenyum jahat, sudah dipastikan ia memiliki niat khusus.

kini perhatian mereka semua pun tertuju ke arah Winter. SuA langsung mewakili mereka untuk bicara padanya. “Kau ingin membunuh Handong kami? Tidak semudah itu.”

“Ya, kau harus membunuh kami terlebih dulu.” Siyeon menimpali.

“Apa? Yang benar saja? Aku tak mau mati untuknya.” Dami langsung memprotes saat mendengar perkataan itu.

“Dami!” SuA dan Siyeon menegur serempak.

“Ukh, terserah,”

Tanpa siapa pun duga, saat mereka sedang berbicara Handong malah melumerkan es yang ada di sekitar mereka, lalu membangun ulang menjadi kubus yang mengurung keempat gadis itu. Saat semuanya sadar, itu sudah terlambat.

“Handong, apa yang kamu lakukan?” tanya SuA.

“Keluarkan kami dari sini.” Siyeon memerintahkan tegas.

“Aku bilang kalian pergi, jemput mereka dan segera lepas landas, apa kalian tidak mengerti?” balas Handong yang kini terlihat kesal lagi. Ia kembali membahas mengenai apa yang dirinya katakan saat dalam komunikasi sebelumnya.

“Tapi kami harus membantumu, dia sangat kuat.”

Handong mengabaikan ucapan SuA, ia malah mencari-cari lokasi.

“Oke, sekarang ke arah mana pesawatnya berada. Ah, kurasa ke sana.” Setelah menggumamkan kalimat itu, Handong mengangkat kubus es tersebut, kemudian melemparkan kuat-kuat ke arah yang dirinya duga merupakan lokasi di mana pesawat berada.

Saat bongkahan es berisi keempat gadis itu lenyap, Handong langsung sadar sesuatu, yaitu bukan di sana arah pesawat berada.

“Eum, kurasa aku salah arah, tapi itu tidak penting, mereka pasti akan baik-baik saja, seperti biasa.” Handong malah menggumamkan kalimat itu, seperti biasa, ia tidak pernah merasa bersalah dengan apa yang dirinya telah perbuat.

Kemudian Handong memutar badan, berbalik kembali ke arah Winter. “Sampai di mana kita tadi? Ah ya, kau mau membunuhku dengan kemampuanmu, kau akan lebih serius. Oke, aku juga akan lebih serius lagi sekarang.”

“Kau melemparkan mereka?” tanya Winter, ia terkejut dan tidak menyangka bahwa Handong melakukan semua itu.

“Ya, mereka terlalu banyak bicara. Lagi pula, aku tidak butuh bantuan untuk mengalahkanmu, cukup aku sendiri.”

“Kau terlalu percaya diri.”

“Tidak, aku memang cukup kuat dan mampu mengalahkanmu,” ucap Handong. “Sekarang, waktunya menghajarmu.”

Saat Handong melompat memelesat sambil menarik tinjunya siap menyerang, tiba-tiba muncul seseorang di depan Winter. Dengan mudah, Karina menahan serangan Handong dengan tangan kiri, tangan kanannya berubah dilapisi berlian lalu bercahaya, kemudian ia melepaskan pukulan ke arah Handong. Pukulan itu membuat Handong terlempar sejauh beberapa meter masih dalam keadaan posisi berdiri.

“Aku tak menyangka ada yang sekuat ini dari kalian.” Karina terlihat terkesan saat mendapati Handong yang ternyata jauh lebih kuat dari yang dirinya perkirakan, bahkan mampu menahan serangannya.

“Ternyata memang lebih dari satu tikus keparat,” gumam Handong saat melihat kemunculan Karina.

Saat itu, Ningning dan Giselle juga datang, mereka menghampiri Winter lalu Giselle menegur gadis es itu. “Kurasa sebaiknya kau berhenti.”

“Apa? Kau datang untuk menghentikanku? Kita sepakat untuk membunuh mereka.” Winter tentunya tidak setuju dengan perkataan itu, ia membela diri dan mengingatkan kesepakatan bersama bahwa ketujuh gadis harus dibunuh.

Ningning mengangguk. “Ya kau benar, kita sudah sepakat, tapi ... kami sudah menemukan pesawatnya.”

“Kalian sudah menemukan pesawatnya?” ulang Winter yang terlihat bersemangat.

“Ya, ayo kita bekerja, mereka bisa menunggu nanti.” Giselle mengangguk ke arah Handong yang terlihat kesal dan memasang posisi siaga.

“Uh, menyebalkan, aku belum selesai dengan yang satu ini.” Winter mengeluh tidak senang, sepertinya ia ingin lebih lama melakukan pertarungan melawan Handong.

“Tunggu dulu, pesawat apa yang kalian maksud?” tanya Handong yang merasa penasaran dengan percakapan mereka.

“Itu bukan urusanmu. Sampai nanti.” Karina menjawab, melambai dengan menggerakkan jari-jarinya.

“Ini belum selesai, pada pertemuan berikutnya, aku akan benar-benar membunuhmu.” Winter langsung memberikan peringatan.

Merasa dihina dan disepelekan, Handong yang kesal tentunya tidak akan melepaskan mereka begitu saja. “Kalian pikir bisa pergi begitu saja?”

“Ya, tentu saja, kenapa tidak?” balas Karina dengan santai dan acuh tak acuh.

Mendapati balasan tersebut, Handong berniat menyerang, tapi tiba-tiba tubuhnya membeku, ia tidak bisa bergerak.

“Tidak untuk kali ini, akan ada saatnya kita bertarung.” Karina bergumam pelan.

“Apa yang kau lakukan padaku?” tanya Handong, ia berusaha menggerakkan tubuh, akan tetapi hal tersebut percuma, ia tetap tidak bergerak.

Ningning hanya angkat bahu, enggan memberikan jawaban.

Karina menghampiri Handong, dan hanya dengan sentilan di kening, Handong terlempar sampai berguling-guling, setelah ia terkapar, ia tetap tidak bisa bangun.

Karina berbalik badan memandang ke arah ketiga lainnya. “Ayo, waktunya pergi.”

“Kau selamat kali ini, berharaplah aku tidak menemukanmu, karena itu akan menjadi akhir bagimu.” Winter bergumam pelan, mengatakan itu penuh kekesalan.

Ningning hanya menjentikkan jarinya, lalu mereka berempat lenyap begitu saja dari sana. Tanpa bisa melakukan apa-apa, Handong pun hanya bisa melihat kepergian mereka. Lalu setelah tiga detik berlalu, Handong akhirnya bisa kembali berdiri.

“Kurasa ini tidak bisa dikatakan kalah, aku bahkan belum mulai serius.” Ia bergumam sambil mengelus keningnya, untunglah saat itu ia masih mengeraskan tubuhnya sehingga serangan Karina tidak memberikan cedera apa-apa padanya.

“Sekarang, apa yang harus kulakukan?”

***

Astaga, aku terlalu menghayati adegan ini. Yang harusnya Cuma memperkenalkan seberapa hebat Winter dan yang lain, ini malah kepanjangan, udah kayak final fight aja.
Gimana kalau ku potong aja adegannya ya. Ganti babnya dengan bab baru.
Kayaknya gak akan bagus deh kalau kayak gitu.

Nah, gimana menurut kalian? Apa scene baku hantam ini sudah memuaskan?
Sekarang tahu kan seberapa kuat tim Aespa ini. Meski baru diperlihatkan Winter, kalian bisa menerka seberapa hebat yang lainnya.

Ini kok malah muncul lagi musuh? Terus aja nambah musuh dengan alasan gak jelas, bahkan gak ada alasannya sama sekali. Kapan muncul sekutunya coba?

Itu juga yang bikin aku bingung, wkwkwk. Di sini gak ada motif khusus kayak para penjahat di cerita-cerita lain ya, Rata-rata alasan penjahat di cerita pasti menguasai dunia atau menghancurkan dunia. Tapi di sini dunia gak berharga buat dikuasai dan udah hancur sendiri ya😂. Bahkan tujuan keberadaan tim Aespa ini aja masih belum jelas buat apa.

Tapi tenang, aku udah merencanakan semuanya kok. Aku sengaja memunculkan tokoh-tokoh ini supaya di bab kedepannya nanti gak akan muncul para tokoh secara tiba-tiba kayak jaelangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar.

Pada Intinya, berbagai musuh dan sekutu sudah dimunculkan lebih dahulu sebagai perkenalan. Dan kalau nanti muncul tiba-tiba juga gak akan aneh dan heran. Dan kemunculan mereka juga gak akan cenderung maksain.

Jujur sih, aku memakai metode ini karena agak kurang sreg dengan beberapa cerita yang memunculkan tokoh dengan cara yang maksain.

Nah, aku sebisa mungkin ingin menghindari ini.

Terus kenapa aku gak bahas sosok musuh di awal cerita dong? Sebenarnya dibahas secara tidak langsung dan tidak spesifik. Di awal cerita semua tokoh hilang ingatan, tapi sudah dipastikan ada sosok atau entitas yang membuat mereka mengalami kejadian ini, sosok yang membuat mereka menjadi makhluk super dan memburu mereka. Di awal cerita mereka muncul di kota pasca kiamat, ada orang yang bertanggung jawab akan itu.

Sengaja gak dimunculkan secara spesifik untuk unsur kejutan dan pengembangan cerita aja. Dan ya, di beberapa ratus bab sebelumnya, akhirnya sebagian sudah dijelaskan dan salah satu sosok musuh utama sudah dimunculkan. dan sekali lagi, aku sudah menghindari kemunculan tokoh yang dipaksakan.

Continue Reading

You'll Also Like

45.2K 4.3K 28
Next part from SURVIVE IN INDONESIA Happy reading...
4.9K 712 24
[TAMAT] [Proses Revisi] [Masih Amburadul Semoga Nyambung Wkwk] 7 hari? Ya, waktuku untuk mengatasi ini hanyalah 7 hari. Memang singkat tetapi tetap...
2.5K 506 27
-Bahasa semi formal- Bunuh diri? Sepelik itukah kehidupan mu? Air di laut yang sangat menyesakkan dan menusuk kulit dengan hawanya. Ia akan mati...
51.6K 2.5K 20
[SEASON 1] [COMPLETED] Kekuasaan Dark Lord semakin meluas. Banyak kerajaan-kerajaan yang hancur akibat perang. Para kesatria dari berbagai tempat ber...