FAMILY SERIES || Keluarga Lee

By penapika

52.6K 6.6K 924

Kamu STAN producefams? Harus baca! [Cover by instagram @producefamsedit] #4 eunbi (from 1,68k) - aug 20' #3 l... More

šŸ„ Kenalan Dulu šŸ„
1 || Yena VS Ayam Kampus
2 || Alasan Yena
3 || Jalan sama Hyewon
4 || Aku-Kamu nih!
5 || Pamit
6 || Hangyul VS Jisung
7 || Emosional
8 || Nemenin Jalan
9 || Pingin Jadiin Pacar, kan?
10 || Bucin Terdeteksi
11 || Tolong Dikondisikan!
12 || Bukan Cinta yang Salah
13 || Chaeyeon Cemburu?
14 || Perhatian Kecil Seungyoun
15 || Abang Dirawat
16 || Jangan Pergi, Eunbi
17 || Keanehan Si Kembar
18 || Kencan, Yuk!
19 || Bertemu Ayah Hangyul
20 || Aku Menyukaimu, Wooseok
21 || Pacar Orang kok Dikangenin
22 || Yohan Tidak Segila itu
23 || Ketemu Camer
24 || Sakura Cantik
25 || Eunbi Salah Paham
26 || Si Pengecut Seungyoun
27 || Official Jadian
28 || Kurang dari 3 Bulan
29 || Brother-Sister Complex
30 || Hati-hati Tikungan Tajam!
31 || Paman Muda Keluarga Lee
32 || Pemotretan Yena & Jihoon
33 || Kegilaan Seungyoun
34 || Kecelakaan
35 || Kekhawatiran Yohan
36 || Just Time to Passes
37 || Menjaga Bukan Merusak
38 || Calling From Mamih
39 || Identitas Keluarga Seungyoun
40 || Mantan Sedekat itu?
41 || Kangen Masa Pacaran
42 || Teman Kecil Chaeyeon
43 || Eunbi adalah Segalanya
44 || Demo Lagu
45 || Love Yourself First!
46 || Hak Milik Cho Seungyoun
47 || Si Kembar Lagi Akur
48 || Dilema Eunbi
49 || Eunbi lagi?
50 || Rahasia Hyewon
51 || Cemburu itu Tanda Cinta
52 || Lee Seungwoo Brengsek!
53 || Sakura Sepupu Hangyul
54 || Selera Kita Sama
55 || Degem Fans Jihoon
56 || Kejutan Salah Target
57 || Lagi-lagi Tengkar
58 || Skandal Base Rumpi
59 || Ketua BEM Beda Kelas!
60 || Nggak Peduli Kata Netijen!
61 || Kamu Hamil?
62 || Jurang Penyesalan
63 || Abang Kenapa?
64 || Pengakuan Dosa Seungwoo
65 || Bidadari Jatuh dari Langit
66 || Ketahuan Bucin Duluan
67 || Siapa yang lebih Berhak?
68 || 520, Kak!
69 || Nikah sama Aku, ya?
70 || Hot Daddy
71 || I Love You, My Princess!
72 || Mamih aja Cukup
73 || Karena Postingan Jeffry
74 || Berhenti Mendekati Chaeyeon
75 || Yeri & Her Story
76 || She Has, but I Don't!
77 || Father and Son Talk
78 || Yohan Berpaling?
79 || Ketiga Bidadari Keluarga Lee
80 || Festival Musik Anyer
81 || Merindukan Momen Ini
82 || Jalan Keluar Masalah
84 || Quality Time w/ Bungsu
85 || Persoalan Adik Baru
86 || Sikap Aneh Donghae
87 || Chaeyeon sudah Dewasa?
88 || Eunbi Diserang?
89 || Petaka Postingan Instagram
90 || Ditinggalkan Keluarga Sendiri.
91 || Salah Upload?
92 || Dibutakan Cinta!
93 || Kita Pacaran, Bukan Ujian!
94 || Jangan Pergi, Yena!
95 || Harus Di Samping Yena!
96 || Brother Talk.
97 || Hak Eunbi untuk Memutuskan
98 || Rencana Eunbi.
99 || Aku Terpaksa!
100 || Kondisi Kandungan Eunbi.
101 || Dokter KTV baru.
102 || Sikap Aneh Keluarga Lee
103 || LO penyebabnya!
104 || Tidak Menikah Resmi?
105 || Hangyul, Kekasih Pengertian.
106 || Kesakitan Wooseok.
107 || Huru Hara AGAIN.
108 || Jangan Mengulanginya!
109 || Meretas Media Sosial?
110 || Yohan, Pria Gentleman.
111 || Punya Keponakan Baru!
112 || Papih yang Minta!

83 || Mendadak Jadi Dokter Cinta

67 9 2
By penapika


"Yeri? Memang ada hubungan apa sama Yeri?" tanya Wooseok penasaran. Dia mengenal Yeri sebagai teman SMA si kembar Y, tetapi bukan termasuk dalam geng mereka.

Setelah itu, Yohan memutuskan untuk menceritakan semua yang sudah dia dengar dari Yeri sebelumnya.

Saat mendengarnya, Wooseok juga tidak percaya bahwa Yeri pernah berpacaran dengan Lino, bahkan masuk ke dalam circle-nya. Selama ini yang Wooseok tahu, Lino tidak pernah benar-benar berpacaran dengan perempuan, dia hanya memainkan mereka saja. Namun, sepertinya Lino menganggap Yeri bukan seperti perempuan yang lainnya.

"Kakak sudah bicara masalah ini ke siapa aja?" tanya Wooseok setelahnya, ekspresi wajahnya berubah serius.

Yohan kemudian menjawab, "Baru ke Aa' aja, karena Yeri juga minta supaya aku nggak cerita ke siapapun masalah ini."

Wooseok mengangguk-anggukkan kepalanya. "Aa' bisa ngerti. Aa' yakin dia takut dianggap terlibat dengan masalah Lino. Nggak perlu khawatir, aa' akan minta bantuan Paman Kai diam-diam, aa' juga yang akan bicara sama papih mamih supaya Yeri bisa tinggal di rumah kita sementara. Tapi, mungkin aa' tetap harus minta bantuan kamu untuk jaga Yeri, nggak masalah 'kan?"

Giliran Yohan yang menganggukkan kepala. "Pasti kakak akan bantu. Kan Yeri juga teman kakak, A'."

Wooseok menepuk sebelah bahu Yohan kemudian berkata, "Jujur aa' nggak nyangka kamu sampai berbuat sejauh ini untuk bantu Sakura. Aa' pikir waktu kamu habis buat jadi buntut aja."

Yohan mengerutkan kening mendengar perkataan Wooseok. "Apa tuh buntut?"

Dengan ekspresi mengejek, Wooseok lalu membalas, "Anak hits kayak kamu nggak tahu? Buntut 'kan bucin akut."

Mendengar candaan Wooseok yang sama sekali tidak lucu, Yohan hampir tidak bisa berkata-kata. "Aa' nggak sakit 'kan? Sejak kapan Aa' jadi anak alay begini?"

"Hei!" Wooseok tanpa sengaja memukul lengan Yohan, tidak terima dengan pernyataan adiknya.

"Hahaha!" Yohan tertawa melihat kekesalan Wooseok. Lucu saja.

"Jadi karena masalah ini kamu pergi seharian sama Yeri?" tanya Wooseok setelahnya.

Yohan menaikkan sebelah alisnya. "Aa' tahu dari mana?"

Wooseok mendecih. Pertanyaan Yohan seperti sebuah sindiran untuknya. "Begini-begini aa' juga punya sosmed kali, Kak! Aa' sempat lihat postingan Yeri."

Yohan hanya ber-oh ria karena tidak ada yang harus dipermasalahkan mengenai hal itu, paling tidak menurut Yohan.

"Kamu nggak keberatan soal itu?" tanya Wooseok lagi, karena reaksi yang ditunjukkan oleh Yohan saat ini terlalu santai baginya.

"Kenapa harus keberatan?" Entah Yohan yang tiba-tiba menjadi bodoh, atau Wooseok yang bertransformasi menjadi dokter cinta yang terlalu peka dengan keadaan.

"Kamu nggak takut Hyewon liat postingan Yeri dan berakhir salah paham?" Wooseok sengaja menggantung kalimatnya, karena dia tidak sepenuhnya yakin kalau tebakannya benar.

Namun, kalau harus memposisikan diri sebagai Hyewon, di mana gebetannya justru jalan dengan teman sendiri, rasanya Wooseok juga akan keberatan.

Yohan sedikit terkejut saat mendengar nama Hyewon disebut, karena sudah seharian dia juga tidak mendengar kabar dari gadis itu.

Yohan sempat bertanya apakah dia sudah pulang dari basecamp, bahkan melapor bahwa dia akan pergi ke Anyer untuk menyusul keluarganya, tetapi Hyewon tidak membalas pesannya, dibaca pun tidak.

"Kenapa Hyewon harus salah paham? Aku sama Yeri nggak ngapa-ngapain, dan aku sama Hyewon juga nggak ada hubungan apa-apa."

"Nah itu!" Wooseok sampai mengacungkan telunjuk tangannya di depan wajah Yohan, membuat sang empu yang ditunjuk terheran-heran.

Tidak biasanya Wooseok bersikap antusias seperti itu. Padahal biasanya kalau membahas sesuatu ekspresinya lebih sering dingin seperti kulkas dua pintu.

"Kamu sama Hyewon memang nggak ada hubungan, tapi selama ini kamu menunjukkan ketertarikan sama dia 'kan? Kamu lihat komentar nyasar di postingan Papih? Orang lain yang nggak tahu apa-apa tentang hubungan kalian aja bisa berpikir kalau kamu dekat sama Yeri, nah gimana sama Hyewon?"

Yohan benar-benar speechless kali ini. Dia tidak pernah menjumpai kalimat sepanjang itu seumur hidupnya saat berbicara dengan Wooseok.

"Aa' sehat 'kan, ya?" Yohan sampai ingin menyentuh dahi Wooseok tapi keburu ditangkis duluan sama yang punya dahi. "Aa' nggak berniat bercanda, Kak. Aa' serius!"

Yohan semakin menekuk dahinya. "Ya, kakak juga serius. Aa' tuh aneh banget dari tadi. Biasanya Aa' lempeng aja tuh kalau bicara soal cinta mencinta, Aa' sekarang punya sampingan jualan tahu bulat ya?"

Wooseok semakin bingung kemana arah pembicaraan Yohan. "Sambungannya apa sama tahu bulat?"

"Ya ada. Tahu bulat kan digoreng dadakan, sama nih kayak Aa' secara dadakan jadi dokter cinta," balas Yohan.

Wooseok memutar bola matanya malas. Sementara Yohan memasang cengiran kuda. "Garing ya?"

"Ya habis Aa' beneran aneh! Jangan-jangan Aa' sudah kena virus cintanya Kak Sakura ya? Karena itu, kulkas dua pintunya berubah jadi microwave. Hangat, nggak dingin lagi," ucap Yohan.

Wooseok mendecih. Yohan memang pantas disebut sebagai buaya darat karena tidak pernah kehabisan akal dalam merangkai kata-kata. Sayangnya dari sekian banyak kata yang Yohan ucapkan, tidak ada satupun yang berbobot.

"Sekarang aa' paham kenapa teteh hobinya tengkar mulu sama kamu," cicit Wooseok tiba-tiba.

Yohan mengedikkan bahu. "Kenapa emang?"

"Soalnya kamu mancing emosi! Dahlah mending aa' ke toilet, basuh muka biar dingin. Ngobrol sama kamu bikin hawa panas!" sentak Wooseok, bangkit dari posisinya dan berjalan menjauhi Yohan.

"Dih! Emang gue setan apa bawa hawa panas?!" keluh Yohan.



***



"Adek beneran nggak papa nunggu di sini sendirian?" tanya Yena saat sudah berada di depan area basecamp performer.

Jadi, dia mau ke basecamp Victon buat ngambil ponselnya yang lagi di-charge disana sebelumnya. Namun, karena hanya dia yang memiliki ID Card visitor, Chaeyeon tidak mungkin diperbolehkan ikut masuk juga.

"Teteh nggak lama 'kan? Nggak papa adek nunggu di sini," balas Chaeyeon. Dia tahu kalau kakak-kakaknya selalu overprotective dalam menjaganya, tetapi Chaeyeon juga bukan anak bayi yang harus dijaga 24/7.

Yena melihat ke sekeliling, kemudian berjalan sedikit menjauh setelah berkata, "Sebentar, teteh titip kamu ke Bapak Keamanan aja deh ya?"

Chaeyeon buru-buru menahan lengan Yena saat mendengar perkataannya. "Ih, nggak perlu Teh. Adek bukan anak kecil lagi, gak papa kok nunggu di sini sendirian," ucap Chaeyeon.

"Ya tapi ini kan di Anyer, bukan Jakarta, tempat asing juga buat kita. Kalau teteh ninggalin kamu sendiri di sini, terus ada apa-apanya sama kamu, teteh mau bilang apa sama papih mamih?" timpal Yena panjang lebar.

Bukan Yena bersikap berlebihan, tetapi Chaeyeon memang tidak pernah pergi sendiri sebelumnya, karena itu keluarganya selalu memberikan perlindungan ekstra.

Di tengah perdebatan mereka, petugas keamanan di dekat barikade basecamp mendekat. "Neng salah satu staf performer yang dibawa sama Mbak Yerin tadi, 'kan?"

Mereka memang sempat bertemu tadi sore, saat Yena dan Seungwoo baru datang ke tempat itu. Menjawab pertanyaan petugas keamanan tersebut, Yena menganggukkan kepala. "Iya, Pak. Bapak ingat sama saya?"

"Ya, ingat atuh, Neng. Tadi bapak nggak sengaja dengar percakapan kalian. Kalau Neng berdua mau masuk, nggak papa masuk aja."

Baik Yena maupun Chaeyeon terkejut mendengarnya. Tidak menyangka kalau petugas keamanan itu juga akan mengijinkan Chaeyeon masuk tanpa ID pengenal.

"Bapak yakin nggak papa kalau adek saya ikutan masuk?" tanya Yena memastikan.

"Nggak papa, Neng. Mbak Yerin kan penanggung jawab acara ini, jadi nggak mungkin kalau teman yang dibawa Mbak Yerin punya niat jahat di sini," ungkap petugas keamanan tersebut.

Yena baru tahu bahwa Yerin adalah penanggung jawab acara tersebut. Yena pikir Yerin ada di sana karena bekerja part time sebagai salah satu panitia acara.

"Kalau begitu, saya janji nggak akan lama, Pak. Kami masuk dulu ya?" Setelah mengatakan itu, Yena segera menggandeng tangan Chaeyeon dan masuk ke dalam area basecamp di mana pintu masuk ke area basecamp performer telah dibuka sebelumnya. 


Continue Reading

You'll Also Like

199K 30.9K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
755K 36.3K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
776K 49.5K 95
Cerita sekuel dari 'Katakan: karena sebuah cerita berawal dari sebuah kata Meraih cinta itu mudah, tidak semudah itu memang. Mungkin tampak lebih mud...
47.6K 10.5K 121
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...