Living In Another World As Th...

By Zone27

105K 13.4K 421

"Rahel... Aku minta maaf." Kata-kata tersebut pun keluar dari mulut seorang pria dengan jubah hitamnya sambil... More

#1 [ Transmigration #1 ]
#2 [ Transmigration #2 ]
#3 [ Transmigration #3 ]
#4 [ The Real One #1 ]
#5 [ The Real One #2 ]
#6 [ Group Dungeon #1 ]
#7 [Skills]
#8 [Low Dungeon]
#9 [Detection]
#10 [Avoid]
#11 [Thanks]
#12 [Unconscious Mind]
#13 [Awake]
#14 [Picnic?]
#15 [Strangers]
#16 [The Book]
#17 [Who?]
#18 [Kartis]
#19 [Here]
#20 [Poison]
#21 [Huh]
#22 [Force]
#23 [Fake]
#24 [Disguise]
#25 [New Student]
#26 [Enemy]
#27 [Barrier]
#28 [Past]
#29 [Careless]
#30 [Sparing]
[[[Character List]]]
#31 [Pity]
#32 [Distraction]
#33 [Sweet dream]
#34 [Who Are You?]
#35 [Search]
#36 [Kill]
#37[Cursed]
#38[Memories]
#39[New]
#40 [Butler]
#41[Meeting]
#42[New]
#43[Arena]
#44 [Gosip]
#45[Meal]
#46 [Back]
#47 [Waves]
#48 [Light]
#49 [ Written ]
#50 [Test?]
#51 [Screen]
#52 [ Freeze ]
#53 [Camp Fire]
#54 [ Bertrayed ]
#55 [ Back Story ]
#56 [ Bassan ]
#57 [ Principal ]
#58 [ Aura ]
#59 [ Aries ]
#60 [ The New Beginning #1 ]
#61 [ The New Beginning #2 ]
#62 [ The New Beginning #3 ]
#63 [ The New Beginning #4 ]
#64 [ Duke Of The North #1 ]
#65 [ Duke Of The North #2 ]
#66 [ Duke Of The North #3 ]
#67 [ Bestias Goddess #1]

#Prologue

10.5K 801 17
By Zone27

"Ugh.. Hari ini sungguh melelahkan" Keluh Rahel Hobar.

Rahel hanyalah seorang siswa di SMA dekat rumahnya, meskipun dia adalah seorang siswa dengan prestasi yang sangat banyak, dia selalu saja mengeluh atas tugasnya yang terlalu banyak.

"Rahel! makan dulu nanti sakit lagi lho kalo gak makan!" Kata Synthia sambil membalikkan telur setengah matang yang sedang dia masak.

Synthia,
Dia adalah kakak perempuan Rahel yang sangat perhatian ke keluarganya, meskipun sudah dewasa, dia masih merawat Rahel sejak dia masih kecil. Oh! dan juga makanan yang dia masak selalu enak.

"Baiklah." Sahut Rahel.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang cepat saat Rahel sedang menuju ke arah meja makan.

Thwack!

"Hayo ada masalah lagi ya?" Tanya Thomas sambil memukul kepala Rahel dari belakang.

"Ack! sakit tahu!"

"Huh?? Gini aja sakit??"

"Ya iyalah kamu mukulnya sekeras itu."

"Hehe... Maap...." Kata Thomas sambil mengelus kepala Rahel.

Thomas, dia adalah kakak laki-laki Rahel yang sangat hebat dalam hal olah raga, fotografi, melukis, dll tetapi dia sangatlah payah di pelajaran-pelajaran lainnya.

Setelah itu, mereka berdua langsung duduk di depan hidangan yang sudah disiapkan oleh Synthia.

"Ayo makan."

"Lagi capek gini mending langsung tidur." Kata Rahel sambil mengusap-usap matanya.

"Sakit lagi awas kamu."

"Hehe.."

'Hehe', mendengar suara tawa Rahel, Thomas menjadi senang karena adiknya sudah tumbuh menjadi anak yang ceria.

Sejak kecil, mereka bertiga hidup dengan bibi dan paman mereka, dan hidup mereka bisa dibilang tidak mudah... Karena orang tua mereka sudah menghilang sejak mereka masih kecil, dan mereka dipaksa untuk menjual jajan-jajan milik bibinya.

"Kamu tampak lebih ceria akhir-akhir ini Rahel?" Tanya Thomas sambil menaruh telur itu ke piring Synthia dan Rahel.

"Tentu saja, mendapatkan ranking 1 di kelas 12 ini ternyata tidak sesusah yang aku kira."

"Adikku memang pintar." Kata Thomas sambil mengacungkan jempolnya.

Melihat pemandangan ini synthia pun juga merasa senang karena keluarga mereka tampak lebih ceria dari sebelumnya.

Setelah beberapa saat, Rahel sudah menghabiskan makanannya dan ingin kembali ke kamarnya.

"Huah! Enak banget, yaudah kalo gitu aku mau tidur dulu kak."

"Huh??? Sore-sore begini?"

Synthia melihat jam yang ada di sebelah kulkasnya dan melirik ke arah tanggal di kalendernya.

"Ah! Besok..."

"Hm?"

Di saat Rahel sudah mau naik ke lantai 2, Synthia hanya diam dan tidak lama kemudian dia membuka mulutnya.

"Besok.. Aku akan mengunjungi makam ibu dan ayah, kalian mau ikut?"

....

Hanya keheningan yang memenuhi ruangan itu, tetapi Thomas tetap tidak mengatakan apapun kepada Synthia dan hanya menganggukkan kepalanya.

Sedangkan Rahel turun lagi ke lantai 1 dan duduk di sebelah Synthia. "Makam ibu dan ayah? Apakah kalian bercanda?"

"Rahel.."

"Tubuh mereka bahkan tidak ditemukan! Apakah kalian mau datang ke pemakaman kosong? Mereka meninggalkan anak-anak mereka sendirian! Aku yakin mereka pasti sedang senang-senang berduaan."

Mendengar Rahel mengatakan itu, Synthia dan Thomas hanya bisa diam, dan akhirnya Rahel bangun dari kursi itu dan langsung kembali ke lantai 2.

....

...

..

.

"Besok pagi langsung bangun, ... tentang Rahel.... Kita tunggu saja besok..."

"Baiklah." Sahut Thomas.

* * *

Pada saat malam, Thomas dan Synthia sudah tidur. Sedangkan Rahel masih terbangun dan melihat ke arah langit-langit kamarnya.

"Orang tua? Jangan bercanda. Mereka meninggalkan kita.. Dan kalian masih mau mengunjungi makam kosong mereka..." Gumam Rahel sambil memukuli bantal kecilnya.

Rahel mengambil selimutnya dan menariknya hingga menutupi seluruh tubuhnya,

"Tch siapa juga yang merindukan mereka..."

Setelah itu Rahel hanya diam saja, dan menyetel video-video lama tentang keadaan dimana orang tuanya dan mereka masih bersama-sama.

[LIHAT LIHAT! SAYANG!!! Rahel barusan jalan lho pake kakinya!]

[YANG BENER??? MANA MANA LIATTT!!! Synthia mamah pinjem dulu ya hpnya.]

[Iya mahh]

[Emang Rahel napa mah kalo bisa jalan???]

Ibu dan ayah mereka hanya menatap satu sama lain dan tertawa mendengar pertanyaan dari Thomas.

Ibunya mencium pipi Thomas dan menggendongnya sambil menunjukkan jarinya ke atas.

[Kalau bisa berdiri seperti itu, nanti dia bakal bisa jadi tinggiiiii banget, melebihi kamu]

[Lhoo tapi kata mamah Thomas bakal jadi yang paling tinggi di duniaaa]

Ibu mereka pun tertawa dan mengusapkan kepalanya ke kepala Thomas sambil mengatakan,

[Kamu dan Rahel bakal jadi yang paling tinggi deh.. Ibu janji.]

[Aku mah???] tanya Synthia sambil menunjuk dirinya yang sedang menggunakan tiara dari plastik yang mereka beli di depan sekolah.

[Huppp!]

[Uwaghh]

Ayahnya mengangkat Synthia dan menggendongnya sama seperti Thomas.

[Sayang! Hati-hati jangan angkat Synthia kayak gitu!]

[Oiya sayang maaf ya]

Bzzztt...

Video itupun akhirnya berakhir dan Rahel hanya bisa diam sambil memegang hpnya di landscape mode.

Mereka.. tampak sangat harmonis bukan..? Iya kan..? Tanya Rahel kepada dirinya sendiri.

Tes..

"Huh."

Sebuah butiran air tiba-tiba menetes ke pipinya dan dia langsung mengusapnya.

"Apa-apaan?! Aku menangisi mereka? Jangan bercanda... Ngapain juga aku menangis-..."

Tes...

Tes..

Butiran yang menetes tadi tiba-tiba berubah dan mengalir hingga mencapai ke mulutnya.

'Rasanya asin..'

Rahel menutup matanya dan berkata,

"... Aku merindukan mereka."

Setelah dia menutup matanya, dia teringat dengan kata-kata ayah dan ibunya sebelum dia pergi ke sekolah dan kata-kata itu masih dia ingat hingga sekarang.

'Jaga dirimu baik-baik Rahel.'

Dia menutup matanya untuk tidur dan tiba-tiba, dia mendengar suara seseorang yang berkata 'Rahel.. Aku minta maaf.'

'Huh..?'

'Ibu.. Ayah..? Apakah itu kalian..?'

Suara itu tidak menjawabnya dan akhirnya Rahel langsung tertidur dengan pulas.

* * *


"Pangeran Randall perlengkapan mandi anda sudah siap."

Rahel yang masih tertidur pun tidak menjawab perkataan orang itu dan hanya bergumam ke dirinya sendiri.

"Ya.. Mm.. sebentar..."

Pelayan tersebut langsung kaget karena Pangeran Randall yang jarang sekali berbicara tiba-tiba menjawabnya, tetapi pelayan tersebut merasa senang karena Randall, akhirnya mau berbicara kepadanya, lalu dia berkata,

"Baiklah Pangeran, saya akan keluar sekarang."

Mendengar respon pelayan tersebut, Rahel langsung menjadi tidak nyaman, lalu dia bangun dan membuka selimut yang menutupinya semalam itu.

'Eurgh.. Kepalaku.. Apakah ini gara-gara aku menangis semalaman?'

Saat dia bangun, dia melihat sebuah ruangan yang sangat mewah dilapisi dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti... sebuah istana, lalu dia berpikir apakah ini hanya sebuah mimpi dan dia mencoba untuk mencubit pipinya,

"Aduh aduh."

'Huh?'

'Kenapa rasanya sakit..?'

'Apa-apaan.. Apa aku coba sekali lagi...'

Rahel mencoba untuk mencubit pipinya lagi dan akhirnya dia langsung sadar dan berlari menuju ke cermin besar yang ada di samping lemari itu.

"Apa.. Apaan?"

Pantulan dari cermin itu adalah, seorang anak laki-laki yang memiliki rambut hitam kebiruan dengan mata hijau seperti sebuah permata topaz.

Mata tersebut sangatlah indah, bahkan Rahel yang melihatnya pun langsung terkesima melihatnya.

Setelah itu, kakinya lemas dan dia akhirnya sadar.. Bahwa saat ini, dia sedang tidak berada di tubuh aslinya. Dia  memegang pipinya dan hanya bisa berkata.

"Apa.. Apaan ini?"

The Beginning Of The Journey

Continue Reading

You'll Also Like

213K 26.4K 56
Lahir dengan darah ras iblis. Diasingkan dari keluarganya. Dibenci rakyatnya. Lalu menjadi pengkhianat yang akhirnya mati di tangan ayahnya sendiri. ...
667K 87.3K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
408 89 200
~Translate Novel 201 ~ Seterusnya Adventure, Comedy, Fantasy, Slice of life, Supernatural 🚫 Terjemahan 100% Tidak Akurat. 🚫 Typo. 🚫 Novel Bukan Mi...
136K 13.9K 62
Penerjemah : ZhaoMonarch Seorang pria muda dari Bumi modern meninggal dan bereinkarnasi di dunia lain sebagai pangeran ke-2 dari sebuah kerajaan. Be...