"Hellooo??? Anybody here?!!!"
Lucas tiba-tiba teriak kayak orang gila, bikin semua orang di sana ngalihin perhatian mereka ke cowok ganteng tinggi putih itu.
"KENAPA SIH?!"
Si Mark ikutan ngegas jadinya, kaget dia tuh.
"YA KALIAN ITU YANG KENAPA?! KITA DISINI BERBANYAK TAPI UDAH KAYAK SENDIRIAN GUE! SEMUANYA PADA MERHATIIN HAPE, SEDANGKAN GUE?!"
"MAKANYA, SALAH SIAPA ITU HAPE LOWBAT! BATERAI HABIS ITU DICAS DODOL! BUKAN MALAH DIANGGURIN!"
Yeri ikutan jadi bringas, teriak-teriak kayak lagi di hutan, bikin Joy - kakaknya geleng-geleng kepala.
"YA KAN GUE NGGAK -"
"LO DIEM DEH, CAS! KALO MAU DIPERHATIIN, CARI CEWEK SANA! JANGAN JONES MULU!" sentak Sihyeon.
Ini suasana jadi berubah kayak perang, semua ngomongnya pada teriak-teriak.
"APA HUBUNGANNYA NYAI?! NGGAK NYAMBUNG!" sahut Lucas.
"HE! INI KUPING GUE BISA TULI DENGER TERIAKAN LO!" amuk Hyewon.
Yena yang di duduk sebelahnya otomatis nyenggol lengan Hyewon. "Bae, mirror please. Lo juga ngomongnya pakai teriak barusan."
Dan Hyewon nya malah nyengir polos, kayak nggak ada dosa. "Hehe, sorry."
"Duh gemes banget sih Kangbae aku nih!" kata Yohan, sambil nyubit sebelah pipi Hyewon yang dasarnya emang gembul.
"MODUS TERUS YA BAPAK!"
PLAK.
"ADUH!"
Barusan itu, suaranya Mark yang ngerintih sakit gara-gara belakang kepalanya digeplak sama Yeri.
"Diem deh, lo! Berisik!" ketus Yeri.
"Maaf ya, Bang. Temen gue emang nggak ada yang waras sih, jadi ya begitu."
"NGOMONG APA LO BARUSAN?!"
Sihyeon balik ngegas gara-gara denger perkataan Yohan ke Rowoon.
Sedangkan Rowoon sendiri malah cekikikan.
"Bang Rowoon, gak pening kepalanya dengerin teriakan kita?"
Itu Yeri yang inisiatif tanya, habis dia bingung, Rowoon gak protes waktu temen-temennya lagi menggila, teriak-teriak kayak orang hutan.
"Nggak kok, udah biasa. Di rumah Bang Donghae kalau ketemu mereka, emang gitu sih biasanya. Lebih parah malah."
"Kakak emang sering main ke rumah Om Donghae ya?"
Rowoon ngangguk nanggepin pertanyaan Joy. "Seringlah, dulu sebelum jadwal aku padat banget. Habis di rumah gak ada siapa-siapa juga, Papih Mamih aku meskipun udah tua masih sering bulan madu ke luar negeri. Terus Bang Minho juga sibuk banget di rumah sakit. Jadi, dulu aku sering banget nginep di rumah Bang Donghae. Seru soalnya, rame."
Joy cuma senyum canggung waktu Rowoon sebut-sebut nama kepala keluarga Lee itu, jangan lupakan kalau dulu Joy pernah ada masalah sama bapak-bapak muka perjaka itu.
"Tapi gue lihat, kalian kok buka Twitternya beda-beda sih? Rame apaan emang?" Lucas jadi penasaran, karena emang cuma dia doang yang gak megang hape buat main Twitter.
"Gue sih lagi buka tweetnya Bang Rowoon, mau gue kutip tweet sebenernya, tapi kayaknya fansnya Bang Rowoon aja cukup deh. Banyak banget yang retweet gila! Emang ya, magic twitter tuh."
Yeri sampai geleng-geleng kepala saking gak percayanya. Padahal Rowoon baru aja nge-tweet, tapi udah banyak banget yang retweet.
"Kalau itu sih, bukan magic Twitter, tapi magic-nya Bang Rowoon!" Yohan nyahut, memuji ketenaran pamannya.
"Dan sekarang, malah nama Chaeyeon yang booming!" seru Sihyeon.
"Lah, kan emang dari tadi nama Chaeyeon booming gara-gara base, Hyeon!"
"Bukan itu, bego!" Lagi-lagi Lucas dikatain sama Sihyeon.
"Ini itu boomingnya beda. Kalau tadi karena base, kalau ini karena dance cover-nya Chaeyeon."
"Ha?" Lucas jadi satu-satunya orang yang nggak paham.
"Lo mending nggak usah nyahut deh kalau nggak tahu! Daripada ribet lo!" Sihyeon-nya malah jadi kesel tiba-tiba.
"Gila sih tapi, dalam waktu 10 menit viewersnya udah nambah ribuan loh!" Yeri bereaksi berlebihan waktu buka YouTube.
"Eh, tapi ini akun lo bukan sih, Na?"
Yena ngangguk-ngangguk, gak bisa kedip waktu lihat viewersnya mencapai seratus ribu.
"Lo punya banyak video dance cover Adek, kan? Coba upload! Kesempatan emas nih." Yohan memberi ide, bikin Yena jadi bingung. "Tapi kan yang bikin akunnya itu lo, bukan gue. Lo yang tahu password-nya Bambang!" sahut Yena.
"Masa sih?"
Yena mendecak kesal. "Belum tua udah pikun dia."
"Tapi saran aku, sebelum kalian upload video lagi, lebih baik tanya Chaeyeon dulu. Karena video itu kan punya Chaeyeon, privasinya Chaeyeon, kita gak berhak nentuin boleh enggaknya video itu di-upload."
"Bener kata Kak Joy. Soalnya seinget gue waktu itu lo upload video kan karena kebutuhan kompetisi aja. Siapa tahu Chaeyeon malah terganggu kalau tiba-tiba jadi terkenal," sahut Sihyeon, memberikan pendapatnya.
"Lah emang ada, orang yang terganggu karena jadi terkenal?"
"YA ADALAH BEGO! IYA KALO ELO ISINYA PANSOS MULU!"
"Biasa aja kali ngomongnya, Yer. Gak perlu teriak-teriak! Mark, mantan lo tolong dikondisikan," seru Lucas.
"He, mulut lo minta digampar ya emang?!"
"Kalian nggak capek ya berantem?"
Semua mendadak jadi diem karena yang ngomong barusan itu Jihoon.
Bawaannya emang beda sih kalau yang negur Jihoon, karena cowok itu nggak akan negur temen-temennya kalau mereka nggak keterlaluan.
Makanya kalau Jihoon udah angkat bicara itu berarti - ya kalian tahulah apa artinya.
"Back to the topic, deh. Kalian jadi nge-retweet atau nggak?" tanya Yena, menuntut.
Yena itu kalau lagi serius emang teges banget anaknya.
"Gue rasa gak perlu deh, Na."
"Karena fansnya Bang Rowoon udah banyak?"
Hyewon menggeleng. "Bukan. Coba lo lihat ini deh, Bang Seungyoun ngasih komen di base rumpi kampus."
Yena segera menerima ponsel yang disodorkan oleh Hyewon, padahal tangan dia yang satunya udah megang hapenya sendiri, buka Twitter juga lagi.
"Lo bales deh, bilang makasih gitu." Sihyeon ngasih saran, karena dia tahu kalau Yena emang lagi marahan sama Seungyoun.
Gak perlu diceritain, dari perubahan ekspresi Yena setelah keluar dari ruang BEM Universitas aja, Sihyeon udah bisa nebak.
Siapa lagi yang bisa bikin Yena sebete' itu selain Seungyoun?
Menghela napas pelan, akhirnya Yena memutuskan untuk membalas komentar Seungyoun di base rumpi kampus.
Singkat sih, tapi bisa jadi awal yang baik supaya mereka bisa baikan.
***
Udah terhitung hampir sepuluh kali Eunbi mondar-mandir dalam toilet di kantornya.
Dia sengaja melakukan testpack di kantor karena kalau di rumah akan lebih berbahaya, apalagi kalau sampai hasilnya emang positif.
Eunbi bisa habis di tangan ibunya.
"Bi, lo di dalem?" Suara Jisoo terdengar, bikin Eunbi makin panik.
Jisoo pun gak boleh tahu soal testpack itu. Lagian kenapa hasilnya nggak keluar-keluar sih? Katanya minimal 3 menit, ini udah mau 5 menit tapi nggak ada hasilnya.
Atau lebih tepatnya, Eunbi yang nggak yakin mau buka telapak tangannya yang tertutup.
Jujur dia masih belum siap dengan hasil testpack di tangannya.
Mungkin, andai saja jika Eunbi tidak melihat Seungwoo berciuman dengan Hayoung waktu itu, Eunbi tidak akan sepanik ini sekarang.
Tapi, akan lebih menyakitkan kalau Eunbi tahunya belakangan kan?
"Bi, lo jawab gue dong! Jangan bikin gue panik! Kata Nayeon lo udah lama di dalam sana. Lo nggak papa kan?"
Berusaha mengendalikan diri, Eunbi berkata, "Iya, Chu. Gue nggak papa kok, ini cuma lagi diare aja!"
"Lo diare? Gue beliin obat ya? Atau mau ijin pulang aja?"
"GAK USAH! BEBERAPA HARI LALU GUE UDAH IJIN, MASA SEKARANG MAU IJIN LAGI?!"
Eunbi bicaranya agak teriak karena dia ada di dalam bilik toilet, sedangkan Jisoo di luarnya.
"Ya nggak papa, ntar gue minta bantuan Taeyong buat ngijinin lo!"
Wajar kalau Jisoo berkata seperti itu, karena perusahaan tempat Eunbi dan Jisoo kerja itu memang milik keluarga Taeyong.
"Jangan! Gue gak enak, ntar dikira gue seenaknya, mentang-mentang gue sepupu lo. Tunggu sebentar, dua menit lagi gue keluar."
Eunbi mencoba menarik napasnya dalam-dalam, sebelah tangannya membungkam mulutnya sendiri, untuk berjaga-jaga kalau dia berteriak karena hasil testpack yang mengejutkan.
Dengan mata tertutup, Eunbi membuka telapak tangannya. Dengan tubuh gemetaran, Eunbi lalu membuka matanya perlahan, mengintip hasil testpack di tangannya.
Dan saat netranya menangkap garis di testpack itu, tanpa sadar, Eunbi menjatuhkan benda pipih itu hingga menimbulkan suara nyaring, bersamaan dengan air mata Eunbi yang mengalir tanpa ijin.
Untuk akun YouTube yang Pride Chaeyeon itu bukan punya aku, ya. Itu asli punyanya fans Chaeyeon kayaknya, aku cuma minjem ss salah satu video upload-annya.
Mungkin kalau yang punya baca cerita ini juga, mohon ijinnya ya 😊
© moppink || 09 April 2021.