Sweet 25 | Bagian 1

10.2K 654 322
                                    


NOW PLAYING | Skinnyfabs - Happy

——

Bagian 1 | Dinner with Arash (1)

***

Pagi ini Tata terlambat bangun. Ini bukan salahnya, tapi salah laki-laki sialan yang ditemuinya kemarin. Laki-laki itu berhasil mengambil alih atensi dan pikirannya. Karena itulah dirinya jadi susah tidur dan alhasil bangun terlalu siang.

"Tata berangkat Mom, love you!" Ucap Tata sambil mencium pipi Anne yang sedang membaca majalah di ruang keluarga.

"Nggak makan dulu?" Tanya Anne dengan berteriak, pasalnya Tata sudah berlari menuju pintu.

"No, aku udah terlambat banget. See you!"

"Ya ampun, anak itu!" Gumam Anne.

Tata berlari kecil menuju garasi rumahnya. Mengambil mobil putih kesayangannya yang diberi nama 'sunshine'. Aneh? Memang! Namanya juga Tata.

"Huh! Morning sunshine," ucapnya sambil memasang seatbelt, lalu setelahnya mulai menyalakan mesin dan melajukan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huh! Morning sunshine," ucapnya sambil memasang seatbelt, lalu setelahnya mulai menyalakan mesin dan melajukan mobilnya.

Perjalanan Tata memakan waktu hampir 30 menit. Karena selain Tata yang melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, jalanan juga sudah tidak terlalu ramai. Mungkin efek karena sudah lumayan siang tapi belum memasuki jam makan siang. Jadi jalanan sedikit lengang.

"Huh tenang. Ingat! Lo ini boss Ta, gak bakal ada yang berani marahin Lo," gumam Tata saat memasuki area parkir butiknya.

Tata gugup? Jelas saja. Tata ini tipikal wanita yang perfeksionis, semua hal dalam hidupnya harus berjalan dengan sempurna dan tepat pada waktunya.

Selesai memarkirkan mobilnya, Tata mengambil stilleto hitamnya di jok belakang. Sudah kebiasaan Tata memang, menggunakan sendal saat sedang menyetir lalu memakai sepatu formalnya saat sampai di kantor. Alasannya simple, agar mudah menginjak pedal gas dan rem.

"Okay, perfect!" Ucapnya setelah memakai stiletto dan melihat kembali riasan wajahnya di kaca spion.

"Selamat pagi menjelang siang, Bu," sapa Laras --resepsionis di butiknya.

'Oh, gosh! Apa tadi katanya? Pagi menjelang siang?!' Dumel Tata dalam hati.

"Siang!" Balasnya singkat. Sedikit merasa tersindir Tata ini.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang