Sweet 25 | Bagian 8

2.4K 213 61
                                    

Now Playing | Nickelback - If Everyone Cared

Everypeople has a heart. Just wait when he will use it.

——

Bagian 8 | Drama Keluarga

***


"PERMISI PAKEEETT!!"

"IYA, SEBENTAR!" Tata yang sedang rebahan dengan tenang pun lari tergopoh-gopoh saat mendengar panggilan dari kurir paket.

"Atas nama Arsyinta?" Tanya kurir paket tersebut setelah Tata membuka pintu.

"Yes, benar."

"Silakan tanda tangan disini," ucap kurir paket tersebut seraya memberikan semacam kertas note dan pena pada Tata.

"Oke," Tata membubuhkan tanda tangannya pada kolom di kertas yang kurir paket itu berikan.

Setelah Tata selesai tanda tangan, kurir paket itu memberikan paketnya pada Tata. "Silakan, paketnya."

Sedikit kesusahan ketika Tata menerima dikarenakan ukuran paket itu yang cukup besar dan lumayan berat. "Terimakasih, Pak."

"Sama-sama, permisi."

"Ya, silakan."

"Ahaha," girang Tata. Selalu seperti ini reaksinya ketika mendapat paket. Walaupun paket belanja online dengan uangnya sendiri, Tata tetap senang ketika menerimanya. Kedatangan paket memiliki kebahagiaan tersendiri untuk Tata.

"Mari kita unboxing," ujar Tata semangat.

Dirinya sudah berada di ruang keluarga sekarang. Duduk lesehan dan paketnya yang di taruh di atas meja. Tata siap untuk mengeksekusi paket dengan bantuan pisau dapur Mbok Surti. Canda pisau dapur. Tidak mungkin juga kan Tata membuka paket dengan pisau dapur? Yang benar, cutterlah yang menjadi teman tempurnya dalam membuka paket.

Tata mulai mengeluarkan isi paketnya. Ada masker dan handsanitizer. Di toko yang sama, selain membeli masker, Tata juga membeli handsanitizer. Biar sekalian dan nggak ribet. Tata adalah penganut simple lifestyle.

Selain itu, kemarin Tata juga membeli sabun cuci tangan dan mini paperbag. Mungkin akan datang beberapa hari ke depan, karena Tata membelinya di toko yang berbeda. Tata benar-benar serius dengan niatnya yang ingin membagi-bagikan masker, handsanitizer, dan sabun cuci tangan untuk orang yang tidak mampu.

"Astaga, bandar!" Teriak Daniell ketika baru turun dari lantai atas. Sepertinya ia baru bangun tidur, terlihat dari belek yang masih tersisa di sudut matanya. Canda belek.

Daniell hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kakaknya. "Gila lo! Astaga ... Lo? Lo nimbun masker? Eling Ta ... Eling! Gue laporin Pak Jokowi mampus lo!"

Tata yang mendengar teriakan Daniell pun terkejut. "Astaga! Gila ya, Lo?!" Ia berteriak sambil memegang dadanya.

"Haha, sorry ... sorry! Gak jantungan kan, Lo? Gimana pun juga Lo sering beliin gue mekdi, jadi kalo bisa jangan mati kecepetan, canda kecepetan."

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang