Sweet 25 | Bagian 27

1.2K 114 2
                                    

Now Playing | Lady Gaga - The Edge of Glory

Kemungkinan yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kita mau memungkinkannya


Bagian 27 | Satu Langkah Lagi

***

"Tolong taruh sini ya, Pak," perintah Tata pada pegawai toko furniture yang sedang membawa meja berukuran besar. Niatnya meja itu akan Tata jadikan meja meeting.

"Baik, Mbak."

Tata memicingkan matanya melihat kesimetrisan letak meja. "Tolong geser ke kiri sedikit. Sedikit saja, Pak." Nah kan, kumat lagi keperfeksionisan Tata.

"Sudah?" Tanya Sang tukang furniture memastikan.

"Sudah, Pak. Terimakasih."

"Sama-sama. Kami permisi, Mbak," balas pegawa toko furniture tersebut sekalian pamit undur diri.

"Iya, silakan."

Selanjutnya Tata beranjak ke ruang sebelah untuk mengecek kantor barunya. Gerakan tangan Tata yang hendak membuka pintu terhenti saat Mbok Surti memanggil. Terlihat dua orang wanita paruh baya di ujung lorong yang sedang berjalan tergopoh-gopoh dengan membawa nampan. Jika kalian bertanya, kok dua? Iya dua. Karena, di belakang Mbok Surti ada Bi Nanin. "Non Tata, tunggu," teriaknya.

"Kenapa?" Balas Tata dengan bertanya.

"Mau nganter ini, hehe."

"Oh, silakan." Tata membuka pintunya lebih lebar agar memudahkan Mbok Surti dan Bi Nanin yang membawa nampan besar dan lebar lebih mudah untuk masuk

"Terimakasih, Non."

Mbok Surti dan Bi Nanin masuk terlebih dahulu, kemudian Tata mengikutinya di belakang.

"Tolong taruh di meja pantry, Mbok," perintah Tata.

"Silakan diminum, Mas-mas dan Mbak-mbak." Bi Nanin berteriak menyuruh seluruh penghuni ruangan untuk menikmati hidangan.

"Monggo disambi." Mbok Surti ikut menimpali.

"Terimakasih, Mbok, Bi. Huhu ... Kita party!!" Ujar Nolan dengan suara yang tinggi.

Putri speechless melihat minuman yang tersaji di teko. "Itu ... I-itu ... anggur merah?" Tanya Putri dengan polosnya.

"Bukan, Put. Amer," balas Sisil.

"Amer? Kalian mau mabok-mabokan?" Putri berucap dengan raut wajah yang bingung dan terkejut secara bersamaan.

Diantara semua anggota tim Tata, Putri memang yang paling polos. Lebih ke bego sih sebenarnya. Tapi meskipun polos-polos bego begitu, mulut Putri itu pedes. Bahkan pedesnya setara dengan caroline reaper-cabai terpedas di dunia. Selain itu, Putri juga ember. Makanya Sisi sensi banget sama dia.

Laras menarik tangan Tata yang kebetulan ada di sebelahnya. "Tolong tahan! Gue mau ngumpat," katanya.

Tata terperanjat melihat kelakuan para anak buahnya.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang