Sweet 25 | Bagian 39

1.2K 132 5
                                    

Thank you for 25.3k readers, y'all!

Now Playing | Doja Cat - Kiss Me More ft. SZA

——

Bagian 39 | Sugar, Honey, Chocolate, or Your Lips

***


Waktu semakin berlalu, tak terasa sudah hampir 5 jam Tata duduk ungkang-ungkang kaki di sofa ruang kerja Lave. Bahkan Vanilla sendiri sudah tertidur dengan posisi yang-euw sangat tidak nyaman.

Lave dan Blue sendiri masih terfokus dengan laptop mereka masing-masing. Blue ditugaskan oleh Lave untuk membuat website Coloré dan Lave sendiri bertugas mencari akun dan identitas penyerang website sebelumnya.

Tata tertegun melihat Blue yang tengah sangat serius di depan laptopnya. Sungguh, dirinya benar-benar terpesona. Bukan! Bukan terpesona dalam artian suka tapi terpesona karena melihat Blue mampu melakukan suatu hal di luar bidangnya dengan luar biasa. Semua orang tahu bahwa Blue Arkiell adalah seorang arsitek dan pengusaha real estate. Tapi, lihatlah dia sekarang, tengah begitu serius di depan komputer dan jangan lupakan juga tangannya yang menari-nari dengan lincah di atas keyboard. Benar-benar terlihat seperti seorang ahli IT yang profesional. Sekarang, Tata percaya bahwa Arkiell adalah bentuk kesempurnaan yang nyata.

KRUYUUK

"Eh!" Kaget Tata saat perutnya berbunyi.

"Are you hungry, Princess?" Tanya Lave tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Tata tersenyum kikuk. Ia bingung mau menjawab apa. Mau jujur tapi gengsi. Mau bohong tapi lapar. Gimana dong?

"Aku udah pesan paket ayam geprek sambal matah dari restaurant Vaniella. Mungkin butuh waktu sepuluh atau lima belas lagi untuk sampai," ujar Lave menyadarkan Tata.

Tata tertegun, memang kapan Lave memesannya? Bukankah sedari tadi dia sangat terfokus pada laptopnya? Kapan Lave mengeluarkan ponselnya? Apa dia memesan lewat laptop? Atau lewat komputer di meja kerjanya? Ah, peduli setan! Yang penting urusan perutnya akan segerea terselesaikan.

"Apa kamu mau pesan yang lain?" Tanya Lave setelah sadar jika ucapannya tidak mendapatkan respon apapun dari Tata.

"No!" Jawab Tata cepat. Mana mungkin ia menolak makanan favoritnya.

"Okay."

Lagi-lagi keheningan melanda. Tapi, anehnya Tata sudah tidak merasa bosan lagi. Sepertinya, rasa bosannya sudah kadaluwarsa. Dia sudah menghabiskan waktunya selama berjam-jam hanya dengan duduk ungkang-ungkang saja. Ya, meskipun acara duduknya disambi dengan menonton YouTube, membaca majalah business yang ada di atas meja Lave, serta mengobrol dengan Vanilla tapi tetap saja itu tidak cukup efektif untuk benar-benar bisa menghilangkan rasa bosannya. Hingga dimana puncak bosannya datang, Tata dan Vanilla memutuskan untuk sama-sama tidur. Setelah bangun, Tata merasa bosannya seperti lenyap begitu saja. Alhasih sekarang ia sudah merasa biasa saja. Tidak bosan sama sekali.

Tok Tok Tok

Suara pintu yang diketuk mengalihkan atensi Tata dari layar ponselnya. Sedangkan Lave dan Blue masih tetap fokus pada laptop nya. Vanilla sendiri juga masih fokus pada alam bawah sadarnya.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang