Sweet 25 | Bagian 26

1.3K 121 8
                                    

Setiap bab Sweet 25 itu yang baca lumayan banyak. Tapi karena banyak siders kesannya jadi sepi kaya kuburan.

Tinggalkan jejak ya guys. Biar kaya ada kehidupan gitu loh, nggak sepi-sepi banget.

Let's vote and comment as much as you want!!🖤🖤

——

Now Playing | Don't Stop Believing - Journey

——

Bagian 26 | Office Tour

***


"STOOOPP!!!" Teriak Tata sambil merentangkan kedua tangannya. Dia menghadang mobil Arash agar tidak masuk ke halaman rumahnya.

Arash menyumbulkan kepalanya sedikit dari jendela mobil. "Kenapa sih, Sist? Mau masuk nih!" Tanya-nya kesal.

"Turun lo!" Perintah Tata.

"Ini juga mau turun. Tapi, mau masukin mobil dulu. So, bisa bergeser sedikit Sistah? Gerbangnya juga tolong dibuka lebih lebar," jawab Ero malah balik memerintah.

"Sialan!" Umpat Tata kesal.

"Anak gadis nggak boleh ngumpat," seloroh Arash.

"Emang Tata masih gadis?" Sahut Nolan lirih. Sayangnya mau selirih apapun, suara Nolan tetap terdengar menggelegar.

Tata membalik tubuhnya. Matanya memicing. Menatap Nolan yang sedang duduk di depan pos satpam rumahnya dengan tajam. Mungkin jika tatapannya adalah leser bisa dipastikan kalau kepala Nolan akan terbelah karena saking tajamnya.

Nolan meringis. Dia menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Seperti gerakan meminta maaf. "Canda, Miss. Canda," ucapnya. "Peace," imbuhnya. Kini, tangannya yang tadinya menangkup berganti menjadi seperti pose dua jari.

"Canda-canda. Sembarangan banget lo! Emang lo pikir kalo bukan anak gadis gue anak apa? Anak lanang?" Kesal Tata.

"Ya bukan atuh, masa anak lanang. Anak perawan dong," jawab Nolan.

"Lah emang gue masih perawan?" Bingung Tata sambil menunjuk dirinya sendiri.

Nolan tak kuasa menahan tawanya saat mendengar ucapan Tata. "Haha sialan!"

"Hellow everyone! Ini mau sampai kapan ya arisannya? Tuan muda Arash mau masuk nih. Di luar panas banget," sahut Arash. Yang benar saja dirinya dianggurin seperti ini. Mana di luar panas banget lagi. Ya meskipun dia ada di dalam mobil. Tapi tetap saja, planet Bekasi mataharinya ada dua. Panasnya bisa menerobos masuk kaca mobilnya.

"Mobil doang mahal tapi AC-nya nggak dinyalain," sindir Nolan.

"Sorry ya mau sedingin apapun AC mobil gue tetep aja nggak bisa meluluh-lantahkan panasnya planet Bekasi yang kedudukannya adalah pusat tata surya," jawab Arash tak terima.

"Heleh!" Ledek Nolan.

"Sialan! Minggir lo!" Arash sudah bersiap untuk menyalakan mobilnya sebelum akhirnya Tata datang menghampiri dan menggedor pintu mobilnya dengan kasar. "Apa lagi Ya Gusti?!" Arash kesal.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang