Sweet 25 | Bagian 5

3.6K 319 209
                                    

Mereka tidak jatuh. Mereka hanya mencoba berpamitan pada dunia untuk terbang lebih tinggi. #prayforsj182

——

Bagian 5 | Corona, Beneran Ada?

***

Tata baru saja selesai mandi dan mencuci baju. Tata mencuci baju? Yap! Benar sekali. Tata takut corona mempercepat jadwal kematiannya, jadi mau tidak mau ia harus langsung mencuci bajunya setelah dipakai untuk bepergian. Agendanya setelah ini adalah makan malam, ia benar-benar sudah sangat lapar.


Saat sampai di ruang makan, ia tak melihat siapa pun. Sepertinya keluarganya sudah makan malam semua, tinggal dirinya saja yang belum. Sebelum memulai memanaskan makanan, Tata menyempatkan diri untuk mencuci tangannya terlebih dahulu dengan sabun. Ini tidak terlalu mengubah hidupnya karena memang sudah sedari dulu Tata melakukan ini, kalian tau kan kalau Tata sangat cinta dengan kebersihan. Untuk saat ini corona belum terlalu mengubah tatanan hidupnya, tidak tau beberapa waktu ke depan, semoga saja tidak.

"Heeum," Tata menghirup sedapnya aroma udang saus padang yang baru dipanaskannya di microwave.

Sebenarnya Tata bisa menyuruh Mbok Surti untuk memanaskan makanannya, tapi ia tak enak. Tadi ketika hendak ke dapur Tata melihat lampu kamar Mbok Surti sudah dipadamkan.

Selanjutnya, Tata beranjak untuk memanaskan tempe goreng, Tata tidak bisa hidup tanpa tempe. Tempe adalah makanan favoritnya. Bahkan Tata pernah bilang, dari semua makanan yang pernah dicobanya di dunia ini, baginya tempe adalah makanan yang terenak. Mau digoreng, diorek, ditumis, atau dijadikan apapun bagi Tata tempe tetap dan selalu enak. Ada satu olahan tempe yang benar-benar menjadi favorit Tata, ia pernah mencobanya ketika sedang berlibur ke Jogja, tempe mendoan. Rasa tempe yang digoreng setengah matang dengan dibaluri adonan tepung berbumbu khas, lalu setelah matang dinikmati bersama sambal kecap, rasanya benar-benar seperti spoiler surga, ah mantap.

"Gila enak banget!" Ucap Tata setelah berhasil mengunyah satu sendok nasi, udang saus padang, dan tempe goreng.

Selalu seperti ini respon Tata ketika makan. Ia tak pernah mengatakan tidak enak pada makanan, sedari dulu Mommynya selalu mengajarkannya untuk bisa menghargai makanan. Ketika makanan yang Tata makan tidak sesuai dengan seleranya atau bumbunya tidak pas Tata tidak pernah mengatakan tidak enak, ia pasti akan bilang jika makanannya unik. Syukurlah hingga sejauh ini Tata belum pernah bertemu dengan makanan yang rasanya benar-benar tidak pas.

"Finish," ucap Tata setelah menyelesaikan makan malamnya.

Ia mulai beranjak membawa piring dan gelas kotornya ke wastafel untuk segera dicuci. Tata tak perlu bersusah payah menyimpan sisa makanan karena memang makanannya sudah tak tersisa. Tata nambah dua kali tadi makannya.

'Ya mau gimana lagi soalnya enak banget.' Ujar Dewi Batin Tata.

"Finish part dua," kata Tata setelah berhasil mengurus gerabah kotor bekas ia makan tadi.

Selanjutnya Tata pergi ke lantai dua, lebih tepatnya ke kamarnya. Tanpa babibu ia langsung melakukan ritual night skincare routinenya. Setelah selesai ia langsung naik ke atas ranjang dan memakai selimut. Sekarang saatnya untuk bermanja-manja dengan kasur kesayangan. Kali ini tolong izinkan Tata untuk beristirahat dengan nyaman. Sebelum tidur Tata menyempatkan berdoa terlebih dahulu, ia juga berdoa agar corona tidak nyata.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang