Sweet 25 | Bagian 40

1.6K 127 7
                                    

Terkadang cinta dan kebodohan memang berjalan selaras.

——

Bagian 40 | The Stupid Couple

***


“Gimana?” Tanya Lave. Dengan bangganya dia tengah melihatkan mahakaryanya pada Tata.

Tata mengernyitkan dahinya dalam, sampai-sampai matanya ikut menyipit.

Not bad,” jawab Tata sekenanya.

Sejujurnya, Tata sangat ingin mengatakan bahwa website yang dibuat Lave sangat out of the box seperti permintaannya, bahkan lebih, keren, bagus, aesthetic, ciamik dan apapun itulah, tapi dia gengsi untuk mengatakannya. Ayolah, masa iya mau puji-puji mantan. Nanti dibilang gagal move on lagi. Ya, meskipun belum berhasil total move on-nya. Tapi, kan tetap saja–gengsi.

“Untuk templatenya aku sengaja combain berbagai tone warna biar kesannya colorful sesuai kaya namanya–Coloré. Terus untuk dasarnya aku pakai warna broken white selain karena broken white itu warna netral, sekarang-sekarang ini warna broken white juga lagi ngetrand,” jelas Lave.

Sorry nggak minta pendapat kamu dulu,” lanjutnya. Ia takut Tata tidak menyukai apa yang dibuatnya. Ralat, dibuat dirinya dan dibantu sedikit oleh Blue. Bisa-bisa nanti Blue mengamuk jika tidak diberi credit.

Tata mengangguk-anggukan kepala sebagai jawaban. “Bagus. Gue suka. Thank you,” ucapnya tulus.

Sejujurnya, website baru Coloré memang sangat sesuai dengan selera Tata. Lave benar-benar mengetahuinya dengan baik.

My pleasure.”

“Oh iya, soal penyerangan website lama kamu aku akan urus nanti. Mungkin butuh waktu lumayan. Tapi, aku usahakan secepatnya.”

“Sebenarnya nggak diurus juga nggak masalah. Yang penting sekarang websitenya udah jadi dan launching Coloré nggak jadi diundur,” jawab Tata.

Lave terkesima. “Wow! Like different Tata,” ucapnya.

Lave tahu seperti apa Tata. Rasa-rasanya seperti mustahil jika Tata melepaskan begitu saja orang yang membuat masalah dengannya. Atau sekarang Tata memang sudah berubah? Entahlah. Yang jelas, dulu Tata tidak semudah itu meloloskan orang yang bermasalah dengannya. Dia baru akan meloloskannya jika si Pembuat Masalah itu sudah diberi pelajaran yang setimpal atau bahkan lebih.

“Yaah ... Of course! I'm different Tata,” ujar Tata dengan nada sombong.

Lave memutar bola matanya. “Wow! I'm speechless!” Ucapnya. Lalu tiba-tiba saja dia semakin merapatkan duduknya pada Tata. By the way, mereka tengah duduk di sofa dengan posisi bersebelahan namun berjarak satu space. Corona, harus menjaga jarak. Namun, sepertinya Lave benar-benar tidak percaya dengan yang namanya corona. Dia malah semakin merapatkan duduknya pada Tata. Menghadapkan wajahnya tepat di hadapan wajah Tata. Lalu memegang dagu Tata dan menariknya agar lebih dekat dengan wajahnya. Mungkin jarak mereka sekarang sudah tidak lebih dari lima centi. Meskipun sudah sedekat itu, Lave tetap berusaha mendekat sampai-sampai Tata harus memundurkan tubuhnya agar tidak sampai menempel dengan Lave. Sialnya, Lave malah menarik tubuhnya agar kembali mendekat. Kini, bibir mereka nyaris bersentuhan.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang