Chapter 9

2.7K 198 3
                                    


Beberapa jam kemudian mereka semua pulang, sekarang tinggal aku dan clary di kamarnya, aku berjalan menuju meja yang ada disudut ruangnya, disana terdapat banyak kertas, banyak sekali kertas yang bertulis not-not disana, dan ada sebuah..

Razor!?

Untuk apa benda ini ada dimejanya?? Aku mengambil razor itu lalu aku melihat darah kering disana. Apakah razor ini yang clary pakai waktu itu??

Aku langsung membuang razor itu ketempat sampah, aku tidak mungkin akan kehilangannya lagi.

Aku berjalan menuju tempat tidur dimana clary terbaring disana, aku berbaring dikasur sebelah clary, aku menyanggah kepalaku dengan tangan kiriku.

Dari sini aku dapat melihat wajah indahnya, matanya terpejam tapi tidak menghilangkan kecantikkan dirinya.

Pelan-pelan aku mengelus-ngelus rambutnya, lalu ke pipinya, aku pun mencium puncak kepalanya lama.

"Clary" ucapku lirih

"Maafkan aku yang selama ini menyakitimu, selama ini aku buta akan diriku sendiri, aku telah menyakiti malaikatku ini, bila ada mesin waktu aku akan membelinya aku tak peduli berapa mahalnya, agar aku kembali ke masa lalu dan memperbaiki segalanya"

"Clary kau tau tidak? Aku sangat cemas saat kau koma waktu itu, aku fikir aku sudah kehilanganmu, dan aku akan menyusulmu, tapi takdir berkata baik, kau masih disini sekarang, dan aku akan menjagamu sepenuhnya"

"Clary aku baru saja belajar sesuatu darimu, terkadang kita menyadari bahwa kita mencintai seseorang bukan kupu-kupu yang berterbangan diperutkita saat kita melihatnya, tapi rasa sakit saat kau melihatnya bahagia bersama orang lain, terimakasih clary, kau baru saja mengajarkan pelajaran berharga padaku"

"Clar aku takut, kau akan jatuh kepelukan michael, aku takut ia akan memilikimu"

"Clar dulu aku kesal saat aku tau kau akan menikahiku, tapi sekarang aku bahagia, sangat karena aku menyadarinya"

"I love you Clarrisa Johnson"

Aku mencium keningnya lalu, memeluknya dari samping, aku saat bahagia saat itu aku sedang memeluk gadis yang kucintai.

__________

*Clary POV*

Sakit

Satu kata yang dapat mendeskripsikan apa yang ku rasakan sekarang, aku mencoba menggerakkan badanku tapi sakit, akhirnya aku membuka mataku pelan-pelan aku sudah ada dikamar, tapi siapa yang membawaku kesini? Dan bagaimana dengan belanjaanku? Bagaimana kalau luke marah karena kecerobohanku?

Aku mencoba mendudukkan diriku dan bersender pada bingkai kasur yang ada dibelakangku.

Pertama-tama sangat sulit karena sekali menggerakan badanku sakit yang luarbiasa menjalar ke seluruh tubuhku, tapi setelah lama-lama mencoba akhirnya aku bisa, aku menghembuskan nafas panjang lalu melihat ke arah bajuku, inikan bukan baju yang aku pakai waktu itu, siapa yang menggantinya??

Tak lama pintu terbuka dan luke berada disana dengan makanan yang berada diatas nampannya, ia tersenyum melihatku dan berjalan ke arahku, ia duduk dikasur didepanku.

"Hai clar kau sudah bangun ya?"

Aku hanya mengganguk menanggapinya.

"Ini aku bawakan makanan dan obat, setelah makan kau minum ya"

"Terima kasih luke"

"Sama-sama"

Aku bisa melihat iris birunya yang indah dari sini.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang