Chapter 18 'The Demon'

2K 173 2
                                    

"But sometimes, nigthmares are real"
- t.a

----- S e c r e t -----

Clary masih terdiam saat ini. Ia sedang duduk di balkon rumah sakit, sejak kemarin Clary tidak membiarkan seorang pun masuk menemuinya dan itu membuat teman-temannya khawatir akan Clary, khususnya Luke.

Saat ini masih jam setengah 5 udara masih sangat dingin tapi Clary sangat menyukai pemandangan malam, ia merasa tenang bila melihatnya.

Angin berhembus menerpa tubuh Clary, ia menggigil dan mulai merapatkan jacketnya lebih erat. Ia menghembuskan nafas panjang sebelum beranjak dari tempat duduknya.

Ia mengambil sebuah novel yang belum ia selesaikan waktu itu, The Mortal Instruments : City Of Heavenly fire. Itu adalah seri terakhir dari buku The Mortal Instruments. Sebenarnya Clary cukup sedih bahwa itu novel terakhir yang akan ia baca tentang pertualangan Clace dalam dunia The Mortal Instrments, dan walaupun Clary seorang pemburu bayangan ia masih menyukai novel itu.

Ia membawa novel itu ke arah balkon ke tempat ia duduk tadi, ia mulai membacanya, beberapa kemudian hal yang Clary tunggu-tunggu datang, Clary selalu menyukai saat saat matahari terbit, warna merah keemasan saat matahari bertemu dengan langit, itu hal yang paling Clary sukai. Ia meletakkan novel itu disebelahnya, dan ia menyaksikan pemandangan indah itu.

Mataharipun akhirnya sudah berada dipuncak sana, Clary pun sudah selesai melihat pemandangan itu, ia segera masuk kedalam kamar, dan mengambil baju. Ia berjalan menuju kamar mandi yang berada diujung ruangan disana.

Setelah mandi, Clary segera memakai bajunya. Ruangan itu terasa sepi. Hampa karena hanya dia seorang diri disana yang biasanya selalu ada lelucon yang dilontarkan teman-temannya kini hilang, jujur Clary merindukan semua itu tapi ia masih kecewa akan Calum.

Clary sedang duduk di atas kasur putihnya, sambil membaca novel yang sempat ia tinggal tadi. Tak lama ada suara ketokkan pintu, begitu mendengarnya clary segera menutup bukunya, dan berjalan ke arah pintu itu. ini masih terlalu pagi untuk mereka menjengukku, batin Clary.

Karena ragu, Clary pun hanya mengintip dari jendela kecil yang berada diatas pintu itu. Lalu pintu didubrak keras. Clary terpental kebelakang, kepalanya terantuk lantai disana. Lalu sesuatu yang hitam mengambilnya dan melemparnya ke arah lemari baju yang ada di sebelah barat dari tempat Clary terpental.

Clary meringgis kesakitan, tapi ia mencoba melihat makhluk yang baru saja ingin membunuhnya. Makhluk itu berwarana hitam, dengan taring berlumuran darah digiginya, kuku-kukunya sangat tajam hilang sekali sentuh membuluh darahmu akan mati seketika, Clary tau makhluk apa itu.

Iblis Lilith

Itu Iblis yang diutus Connor untuk membunuhnya, tepatnya ayah Connor, karena ia tidak mampu sendiri.

Clary diambil paksa oleh iblis itu, tanganya mencekek leher Clary dan dengan kuku-kukunya ia mulai mencakar-cakar leher Clary. Clary menangis kesakitan, hingga suara pintu terbuka dengan keras hingga iblis itu memalingkan wajahnya dari Clary.

"CLARY!!!" Teriak seseorang disana, tepatnya dua orang.

Dengan cepat Cody segera mengeluarkan pedang serapahnya dan menusuk tepat di punggung iblis itu. Iblis itu segera melepaskan genggamannya pada leher Clary. Clary terjatuh tapi segera dipegang Calum, Clary sedikit kaget akan perlakuan Calum terhadapnya seharusnya ia membencinya sekarang bukan malah membantu menyelamatkan nyawanya.

"Kau tunggu disini" ucapnya sambil meletakkan tubuh Clary di belakang lemari agar tidak ketahuan, setidaknya lebih aman.

Lalu Iblis itu menusukkan kukunya ke dalam jantung Cody. Cody meringgis kesakitan dan terjatuh didekat Clary. Clary yang melihatnya langsung kaget, ia menutup mulutnya dengan tangannya tanda ketidak percayaanya.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now