Chapter 19 'I'm sorry, Clary'

1.9K 152 5
                                    

"A woman's heart is deep ocean of secrets"
- Titanic

----- S e c r e t -----

Clary berlari tak tentu arah, ia tak peduli kemana ia pergi asalkan ia jauh dari Luke sekarang. Perasaannya sangat sakit sekarang, ia merasa telah dihianati, lagi.

Ia berlari dengan air mata yang jatuh dipelupuk matanya, tapi ia segera menghapusnya. Ia tak mau orang melihatnya lemah dan merasa kasihan padanya, ia tidak mau itu. Ia terus berlari, hingga tubuhnya menabrak sesuatu-- atau seseorang lebih tepatnya.

"Clary" kata seseorang yang ditabrak Clary. Clary segera mendongak ke atas, matanya bertemu seseorang yang selalu ada disaat ia jatuh, dan sekarang orang itu ada untuknya.

"Michael" bisiknya lirih. Michael menatap Clary tidak percaya, seolah-olah ia sedang melihat hantu.

"Clary ini kau? Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau menangis?" Tanya Michael, ia melihat mata Clary merah. Tentu saja bagi pria yang mencintainya akan peduli padanya, sangat.

"Michael" ucap Clary lirih "Kumohon bawa aku pergi dari sini" pinta Clary, memohon pada Michael, sebelum seseorang yang membuatnya seperti ini datang.

"Tapi mengapa?" Tanya Michael

"Tolonglah Mike" mohonnya "Kumohon"

Michael menghembuskan nafas panjang, ia baru saja ingin mengatakan 'baiklah' tetapi seseorang datang menghampiri mereka dan saat Michael melihat orang itu amarahnya membara, ia tau siapa yang telah membuat gadis yang ia cintai seperti ini.

"Clary" ucap seseorang itu. Clary segera mendongak melihat wajah orang itu, saat melihatnya Clary melangkah mundur, saat ini ia tidak ingin melihat wajahnya. Karena melihatnya hanya dapat menambah luka yang bahkan belum sembuh.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Clary dingin, ia berusaha tidak ingin menangis apalagi didepannya.

"Dengar Clary, apa yang kau lihat tadi itu tidak seperti yang kau bayangkan"

"Benarkah? Kurasa tidak"

"Clar-"

Luke ingin meyakinkan pada Clary, bahwa apapun yang ia lihat tadi bukan lah apa-apa. Ia tetap mencintai Clary, sebagaimana sebelumnya. Hanya ia datang pada saat waktu yang tidak tepat.

"Sudahlah Luke, kau selalu membuatnya menangis. Bisakah kau membuatnya tersenyum walaupun sehari?"

"Ini bukan urusanmu Cliffrod-"

Luke geram dan marah pada Michael yang terus berusaha memotong setiap kalimat yang ia ingin sampaikan kepada Clary, Michael membuat semuanya lebih buruk.

"Tentu saja ini urusanku, dan kau tau itu"

Bibir Luke kelu seketika, ia tidak bisa melanjutkan kata-katanya seperti ada sesuatu yang menahannya. Ia tau bahwa ia telah gagal memiliki Clary, dan sekarang ia harus melepaskannya. Seperti seharusnya.

"Lebih baik kau sekarang lepaskan dia, dan relakan ia bersama orang lain"

Dengan itu Michael dan Clary pergi meninggalakan Luke sendiri, ia berdiri disana melihat punggung mereka menjauh. Hatinya sesak melihat mereka berdua, ia memperuntuk dirinya sendiri atas kesalahpahaman yang terjadi dan Michael yang membuat semuanya lebih buruk.

"Aku tak kan bisa melepaskannya, tidak akan pernah" batinya berbicara, tapi tak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya.

----- S e c r e t -----

Calum berdiri disamping tubuh Cody yang terbaring lemas disana. Ia sudah sedikit lega karena Alex memberitahunya bahwa Cody akan segera sadar, tapi yang ia cemasnya Clary belum juga kembali, ia takut sesuatu yang buruk menimpanya, atau mungkin sesuatu yang lebih buruk dari itu lebih buruk.

Tak lama pintu kamar terbuka, Calum segera mendongak melihat siapa yang membukanya, ia sedikit kaget saat melihatnya.

"Luke!?"

Luke kelihatan sangat lelah, keringat mencucur dari dahinya.

"Apa yang kau lakukan disini? Dimana Clary?" Tanya Calum

"Sebenarnya aku disini mencari Clary, tadi ia pergi bersama Michael tapi aku tidak tau mereka pergi kemana, ku kira mereka disini"

Calum menggeleng cepat "Tidak mereka tidak disini"

Seketika perasaan Calum menjadi tidak enak, ia ingin segera mencari Clary.

"Kau panaskan mobilku, aku akan menghubungi Alex untuk menjaga Cody disini, kita akan mencari Clary"

Dengan cepat Luke segera berjalan ke luar rumah sakit, ia memanaskan mobil milik Calum, lalu menjalankan mobil ke lobby rumah sakit, dengan cepat Calum berlari dan masuk ke dalam mobilnya.

"Sekarang kita akan kemana?" Tanya Luke

"Ke jalan Saint Florence"

Luke mengerutkan dahinya

"Bagaimana kau tau dia ada disana? Mungkin saja ia ada di tempat lain"

"Tak usah banyak bicara Hemmings"

Luke mengendus kesal atas perlakuan Calum kepadanya. Dengan cepat ia menginjak gas dan melajukan mobil ke arah jalan Saint Florence.

----- S e c r e t -----

Didalam mobil Clary terdiam hanyut dalam daya pikirnya sendiri. Michael melihat ke arah Clary, ia khawatir dengannya, ia pikir mungkin Clary butuh sedikit hiburan.

"Clar"

"Hm?" jawab Clary ia mendongak wajahnya menghadap ke sumber suara.

"Kau mau kemana?"

"Aku tidak tau"

"Bagaimana kalau kita beli ice cream? Ia tau dimana ice cream terlezat yang pernah ada"

"Benarkah? Dimana itu?"

"Di jalan Saint Florence, tidak jauh darisini, kau ingin kesana?"

"Tentu"

Tak ada salahnya mencoba, pikir Clary. Tak lama mobil berenti didepan sebuah kios, mereka memasuki kios itu.

Mereka duduk ditempat yang telah disediakan, lalu pelayan datang untuk memesan pesanan mereka, setelah mereka memesan Clary ijin ingin ke kamar kecil sebentar.

"Michael aku ingin ke kamar kecil sebentar, nanti aku akan segera kembali kesini" ucap Clary sambil memasukan stela dan pisau serapahnya ke sela-sela sepatu bootsnya.

"Tentu" Clary tersenyum dan berdiri, berjalan ke arah belakang. Sebenarnya bukan ke kamar mandi, tapi ke bagian belakang kios ini.

Sebenarnya tadi saat mereka memasuki kios ini, Clary sudah melihat Connor di dekat jendela melihat ke arahnya. Connor memberitahunya bahwa ia ingin berbicara padanya dibelakang, karena itu Clary menuju bagian belakang sekarang, dan tentang stela dan pisaunya itu hanya untuk berjaga-jaga.

Clary membuka pintu besar yang menghadap ke bagian belakang kios ini. Saat Clary membukanya sudah terlihat sesosok Connor berdiri tidak jauh darinya.

Clary berjalan mendekati Connor, tapi Connor berjalan mundur menjauhinya.

"Hei, ada apa? kau kenapa?" tanya Clary bingung.

"Maafkan aku Clary" ucapnya menundukan kepala.

Clary mengerutkan dahi, apa yang Connor maksudkan? Tak lama ia merasakan sakit di bagian belakangnya.

Sebelum kegelapan menariknya ke sisinya.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now