Chapter 30 'It's time the secret to revealed'

1.8K 157 13
                                    

"Her heart was a secret garden and the walls were very high"

----- S e c r e t -----

Abi gadis itu sedang berdiri di lantai paling atas sekolahnya, dari sana ia dapat melihat seseorang yang ia cintai terlihat kacau, lelaki ia bersandar pada lokernya yang berada di belakangnya.

Sebenarnya hati kecil Abi tidak tega melihat terus-menerus seperti ini, ia juga ingin membuatnya tersenyum seperti dulu, saat bersamanya. Tapi tampaknya ia sudah mendapatkan pengganti dirinya.

'Apakah aku harus memberitahunya yang sejujurnya?' tanyanya dalam hati.

Ia tak sanggup melihat Luke tersiksa seperti ini, itu membuatnya tersiksa juga. Biasanya tak ada hari tanpa senyuman indahnya, sekarang bagaikan senyuman itu hilang, begitu saja.

Tapi, bila ia memberitahu yang sebenarnya pada Luke, nyawanya akan terancam. Tapi bukankah itu hal yang kita lakukan untuk orang yang kita cintai. Membiarkan ia bahagia walaupun diri kita terluka.

Ia masih merenung memandangi dirinya disana, Apakah ini waktu yang tepat untuk memberitahunya? ia masih tidak yakin.

----- S e c r e t -----

Luke
Ia sedang menyandarkan dirinya pada loker dibelakangnya, ia masih teringat kata-kata yang diucapkan Abi dan Michael. Jujur ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

Apakah ia harus meninggalkannya? atau bersamanya? ia tidak tau.

Ia merasa sangat lemah sekarang, kaki-kakinya bahkan hampir tidak sanggup menopang berat badannya. Tak lama sebutir air mata turun menuruni pipinya.

"Clary" lirihnya

"Kau sudah memutuskan?" tanya seseorang disampingnya.

"Aku tidak tau"

"Yatuhan Luke, apakah kata-kata ku semalam tidak membantumu?"

"Itu membantu, hanya saja aku masih ragu untuk memilih keputusan saat ini. Karena setiap aku memilih salah satunya selalu ada resiko dibelakangnya"

"Kawan" ucapnya terkekeh, mendekati Luke.

"Dengar. Memang hidup itu penuh resiko, tetapi kau harus memilihnya, kau tak akan tau apa yang sudah menunggumu didepan sana" ucap Michael.

"Menungguku?"

"Masa depanmu bodoh, aku berusaha dramatis dan kau menghancurkannya? yang benar saja" ucapnya penuh dengan kekecewaan. Luke terkekeh kecil mendengar kawannya ini.

"Baiklah kawan, Dengar. Ada saat-saat dimana kau harus memilih, ada saat-saat dimana kau tidak boleh memilih. Dan disaat kau harus memilih kumohon, pilihlah dengan baik, jangan sia-siakan kesempatan itu"

"Dan, tenanglah kau sekarang mungkin sedang di tengah-tengah samudra tak tau kemana arahnya, tapi percayalah ada kapal besar yang menantimu disana" ucapnya lagi sebelum pergi meninggalkan Luke disana.

Luke menghembuskan nafasnya lalu mulai berjalan menuju kelasnya dilantai 3, tetapi ditangga lantai 2 ada tangan yang mencegatnya.

"Aku perlu bicara denganmu"

Calum sedari tadi mundar-mandir didalam kamar Clary, Saat ini ia sedang sendiri disana yang lain sedang dipanggil oleh Niall untuk berkumpul disuatu tempat, Cody pun ikut, tapi ia disuruh menungguku disini.

"Lama sekali dia, dia bilang ia hanya sebentar dalam pertemuan itu" ocehnya sendiri.

Karena kakinya lelah mundar-mandir ia pun beristirahat di salah satu sofa disana.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now