Chapter 22 'Niall'

1.7K 143 4
                                    

'Sometimes we to blind to see what surrounding us'

----- S e c r e t -----

"Karena, menurutnya itu yang terbaik, aku juga tidak tau mengapa? Bahkan ia menyembunyikannya dari orangtua mereka" Ucap Alex kepada mereka.

"Mengapa ia terlalu menyembunyikan kehidupannya? Mengapa dirinya terlalu misterius?" Tanya Luke frustasi.

"Karena, ia punya alasan yang pantas mengapa ia menyembunyikan semua ini Luke, dan pada saat yang tepat ia akan memberitahunya sendiri" jelas Calum

"Ngomong-ngomong siapa kakak Clary? Dan apakah semua ini ada hubungannya dengan buku putih?" Tanya Cody mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Niall Johnson, ia kakak Clary, kau mungkin tidak mengenalnya tapi ia termasuk pemburu bayangan terbaik disana, dan ya tentu semua ini ada hubungannya tentang buku putih yang kubicarakan" ucap Alex

"Apakah kalian ingat saat sebelum kalian keluar dari institut malam itu? Dan Clary menyuruh kalian untuk memeriksa sekitar? Itu hanya alasannya untuk memberi buku itu kepada Niall karena menurutnya buku itu akan lebih aman bila bersamanya, karena ia sudah mengetahui rencana Connor dan Benjamin saat itu" jelas Alex

"Tunggu, berarti-"

"Ya kalian terlalu buta dan terlalu mudah untuk dibodohi" ucap Alex

Calum dan Cody menghembuskan nafas panjang, mereka menyadari betapa bodoh diri mereka.

"Apa yang kami lakukan sekarang?" Tanya Cody

"Kalian dapat menjaga Clary dan menunggu kabar dariku-" ucapan Alex terpotong begitu melihat ke arah Michael.

"Dan kalian lebih baik menjelaskan semua ini kepada teman kalian yang satu itu" ucapnya sebelum pergi meninggalakan koridor rumah sakit.

"Ya, kalian lebih baik menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, karena aku sama sekali tidak mengerti semua ini" jelas Michael, Calum mengehembuskan nafas lalu melirik ke kanan dan kiri sekedar memeriksa keadaan.

"Baiklah, tapi kita lebih baik membicarakan ini didalam" ucap Calum, dan merekapun memasuki kamar Clary.

Michael segera menghadap ke arah Calum dan Cody, sedangkan Luke ia lebih memilih duduk disebelah Clary.

"Jadi apa yang ingin kalian beritahu kepadaku?" Tanya Michael

"Dengar Mike, kau mungkin akan berfikir kami sedikit gila, tidak waras, atau semacamnya, tapi percayalah apa yang akan kuberitahu kepadamu, semua itu yang terjadi sebenarnya" jelas Calum, Michael hanya menggerutkan keningnya.

"Tunggu, bolehkan aku berfikiran kalian, aku tak tau, sedikit aneh mungkin, karena kata-kata baru saja membuatku berfikir kau menyembunyikan sesuatu yang besar dan tidak masuk akal"

"MICHAEL!!" Bentak Cody

"Maaf" ucap Michael singkat

"Mungkin kau benar, kami memang menyembunyikan sesuatu yang besar dan tidak masuk akal bagi fana sepertimu, tapi kurasa kau dan Luke pantas mengetahuinya" ucap Calum, pupil Michael membesar begitu mendengar nama Luke.

"LUKE!?? JADI IA TAU LEBIH DULU DARIKU!? AKU KIRA KAU MEMPERCAYAIKU CAL!! TERNYATA AKU SALAH SELAMA INI!! KAU MALAH LEBIH MEMPERCAYAI LUKE!!" Teriak Michael ia kecewa, ia merasa dirinya dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

"Dengar mike, aku-"

"CUKUP CAL!! AKU TAK BUTUH PENJELASAN BODOHMU ITU!!"

"MICHAEL!!" Bentak Cody, Michaelpun segera melihat ke arahnya, wajah memerah penuh emosi.

"Dengarkan dulu penjelasan Calum, ia mungkin memberitahu luke lebih dahulu karena ia fikir itu yang terbaik untuk Clary, dan bisa saja ia tidak memberitahumu saat ini bila ia sudah tidak percaya padamu, tapi ia masih, ia masih mempercayaimu" jelas Cody, dan itu berhasil menenangkannya walaupun sedikit, tapi itu sudah membuat Calum sedikit tenang.

"Maafkan aku kawan, aku tak bermaksud-"

"Tenang saja aku mengerti apa yang kau rasakan, mungkin kau berfikir bahwa seseorang yang kau percaya telah menusukmu, mengkhianatimu, tapi aku tidak akan menusukmu kawan, tidak akan" ucap Calum, Michael menghembuskan nafas lega begitu mendengarnya.

"Jadi, apa yang ingin kalian beritahu kepadaku?" Tanya Michael sembari duduk disofa yang membelakangi jendela kamar Clary.

"Kami tidak akan memberitahumu, kami akan memperlihatkanya" ucap Calum, lalu ia mengambil novel Clary yang Michael berikan saat itu, sebuah stela, kalung milik Calum dan rune yang terlukis dilengan kirinya.

Begitu Michael melihatnya, ia mengerti apa yang dimaksudkan Calum, ya mungkin saat ini ia syok, bahkan tidak percaya, tapi ini semua kenyataanya.

Michael masih terdiam disofa, hingga Calum memutuskan keheningan.

"Mungkin sekarang kau syok, dan sulit untuk menerima kenyataan, tapi ini yang sesungguhnya terjadi" ucap Calum

"Kami adalah pemburu bayangan"

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang