Chapter 13

2.1K 179 13
                                    

*Luke POV*

Aku terdiam mendengar ucapan calum, ini tidak mungkin, connor tidak mungkin bisa menemukan clary, ini tidak mungkin, itu hanya kertas lama kusam dengan tintam pudar, itu mungkin kertas lama yang ia tinggalkan dulu.

"Bagaimana bisa? Maksudku kertas itu sudah kusam dan tintanya sudah mulai pudar aku pun kesusahan membacanya, ini mungkin hanya kertas lama cal"

Ia menggelengkan kepalanya

"Tidak, itu hanya caranya untuk mengecoh kita, ia sudah tau, ia terlalu cerdik luke kalau kau tidak cerdas kau bisa dibohongi kata-katanya"

Aku menghembuskan nafasku

"Lalu apa yang harus kita lalukan sekarang?" Tanyaku pasrah

"Aku tidak tau" ucap calum

Lalu kami diselimuti keheningan, hingga calum memecah keheningan tersebut.

"Tapi aku bisa menunjukanmu sesuatu" ucapnya

"Kemana?"

"Ketempat dimana semua berawal"

Aku merinding begitu mendengar nama itu, apakah itu tempat yang dimaksudkan connor dalam surat itu?

"Sebaiknya kita berangkat sekarang luke"

Aku mengganguk menanggapinya, lalu kami keluar dari rumah calum lalu menaiki mobilnya, calum langsung melaju melusuri jalan, sampai kami berhenti disebuah tempat yang membuatku kaget..

Rumahku

Aku langsung mendongak ke arah calum

"Kenapa kita kesini?"

"Kau akan tau nanti" ucapnya dingin lalu keluar dari mobil, akupun mengikutinya, pelan-pelan aku membuka pintu lalu kami pun masuk.

"Apa yang akan kita lakukan disini?"

Ia melihatku tajam

"Aku akan membantumu memasuki sisi terdalam kehidupan clary"

Aku sedikit kaget, tapi aku juga senang karena ia ingin membantuku, seseorang yang dapat disebut 'mantan sahabat' dari pada michael yang masih bertahan di posisi 'sahabatnya'.

Lalu ia mulai menaiki tangga, aku mengikutinya dari belakang, ia mulai berjalan ke arah piano, lalu membuka tutup kursinya, disana terdapat banyak kertas not-not yang tidak kumengerti, calum mengambil kertas-kertas itu, dan membolak-balikkan kertas tersebut seperti sedang mencari sesuatu.

"Kau tau dimana ia meletakkan kertas seperti ini lagi?"

Aku menggelengkan kepala, lalu ia menghembuskan nafas.

"Kau tau dimana kamarnya?"

"disana" ucapku menunjuk ke arah pintu putih besar yang berdiri disana.

Lalu calum bangkit dan berjalan ke arah pintu itu, ia mencoba membukanya tapi terkunci.

"Sepertinya clary memguncinya, cal"

Ia tidak menjawabku, ia mengeluarkan sebuah kalung, kalung ia bersimbol sama seperti gelang clary, aku memincingkan mataku, ia mulai menempelkan simbol pada kalung itu pada tempat didekat kenop pintu, tak lama terdengar bunyi seperti pintu terbuka, dan benar pintu terbuka, aku melihatnya tidak percaya, jadi calum juga mempunyainya?

Ia mulai memasuki kamarnya, aku pun menyusul calum dari belakang, ia mulai berjalan ke arah meja clary disana memang banyak kertas not-not seperti itu, ia mulai mencarinya lagi, tapi sepertinya ia tidak menemukannya.

Lalu ia menatap lemari clary yang berdiri tegak disudut ruangnya.

Ia mulai berjalan menuju lemari itu dan membukanya, ia mengobrak-ngabrik lemari clary, ia mulai mengeluarkan baju-baju clary, aku kaget berani-beraninya ia membuka lemari baju clary, bukankah itu privasinya?

"Cal apa yang kau lakukan!?"

Aku mundur beberapa langkah, lalu meremas rambut hitamnya, ia terlihat frustasi.

"Dimana benda itu?" Tanyanya

"Benda apa?" Balasku

Ia menggeleng lalu mulai mencari lagi, aku hanya melihatnya ia kelihatanya sedang mencari barang yang sangat berharga.

Ia akhirnya menyerah dan duduk dikasur clary, ia memijat keningnya frustasi aku hanya bingung melihatnya.

"Ugh dimana benda itu?" Ucapnya sembari melempar salah satu novel clary, kukira calum melemparnya terlalu kencang sehingga mencapai atas lemari, dan terdengar novel itu menabrak sesuatu yang besar, kami saling bertukar pandang, lalu calum berusaha menggapainya tapi terlalu tinggi.

"Apakah kau punya tangga luke?"

"Ya tentu, akan segera ku ambilkan" ucapku keluar dari kamar clary, aku berlari ke halaman belakang dan memasuki gudang, disana terdapat tangga yang kukira cukup tinggi untuk mencapai lemari clary, lalu aku menggotongnya ke kamar clary.

Calum mulai memanjat tangga tersebut, aku memegangu bagian bawah tangga agar tidak goyah, tak lama ia mencapai puncak tangga dan menggambil novel dan sebuah box disana.

Setelah ia turun ia meletakkan novel dan box itu dilantai, box itu diselimuti debu yang cukup tebal, calum meniup debu itu lalu mulai membuka box tersebut, didalam box itu terdapat sebuah kertas not-not berwarna kusam.

"Ini dia, mengapa sulit sekali menemukannya?"

Lalu ia segera berlari ke luar kamar dan duduk di depan piano, aku melihatnya dari belakang.

Calum mulai menekan tuts-tuts piano yang lembut, aku merasa familiar dengan lagu ini, ini lagu yang membuat clary menangis waktu itu dan lagu yang ia nyanyikan saat di ruang musik.

Lagu berhenti, ia berdiri, dan berjalan ke arah kamar clary aku mengikutinya lagi.

Tak lama gantungan baju yang tergantung pada lemari clary berjatuhan, dan tembok belakang lemari itu pelang-pelang menghilang lenyap bersama lantai2 kayu itu, lalu mulai terbentuklah sebuah tangga menurun ke bawah, aku kaget tapi kelihatannya calum biasa saja.

"Ini 'tempat dimana semua berawal'" ucapnya lalu berjalan menuruni tangga.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now