Chapter 31 'The book'

1.4K 138 9
                                    

"She wears all black
just like her soul
yet her heart is made of gold"

----- S e c r e t -----

"Sialan!!" Benjamin memukul meja didepannya dengan pukulan yang sangat keras sehingga menyebabkan bunyi yang cukup keras.

"Dasar penghianat!!"

"Kau tak bisa menyalahkan dia ayah, ia melakukan hal yang seharusnya ia lakukan" ucap Connor menenangkan sang ayah, yang baru saja mendengar kabar bahwa Abi menghianati mereka, dengan memberitahu Luke dimana letak buku itu.

"Tidak bisa menyalahkannya? Ia sudah menghianati kita Connor dan keluarga kita tidak bisa dikhianati. Ia akan segera mendapatkan kejutan besar yang menunggunya" ucapnya dengan senyuman licik.

"Ayah jangan lakukan ini, aku mohon"

"Maafkan aku nak" ucapnya sebelum sebuah sengatan tajam menggerogoti tubuh Connor ia pun terjatuh.

"Ini demi yang terbaik" ucapnya lalu menyuruh para pelayan iblisnya, membawa anaknya itu ke penjara bawah tanah.

Karena ia tau, cinta itu buta, ia bisa membutakan siapa saja, ia bisa membuat kita melakukan hal-hal diluar batas.

Ia tau Connor mencintai Clary, dan tentu saja ia akan menggagalkan rencananya, untuk orang yang ia cintai.

----- S e c r e t -----

"Jadi benar? ini tempatnya?" tanya Calum pada Abi. Mereka memasuki ruangan ini, ini adalah sebuah gedung tua tak terpakai, sebenarnya ini adalah gedung bekas sebuah apartement yang gagal dibuat.

"Ya. Aku yakin, aku sendiri yang menemaninya kesini" ucap Abi

Tadi, setelah Abi menceritakan hal itu pada Luke, mereka segera pergi ke rumah sakit memberitahu yang lain, tetapi sampai rumah sakit, masih ada Alli, Ari dan Ashton. Tentu saja pada akhirnya mereka mengetahuinya.

"Ayo lewat sini" Abi mulai memandu mereka. Gedung itu sangat tinggi, dan ada beribu-ribu anak tangga disana. Tentu saja mereka harus menaikinya.

"Yatuhan memang tidak ada elevator disini?" tanya Magnus

"Disini listrik padam bodoh, bagaimana bisa memakai elevator" Alex sedikit jengkel dengan sikap Magnus.

"Terserah" balasnya acuh.

Selama 2 jam mereka baru saja mencapai lantai 14 sedangkan buku itu berada pada lantai paling atas.

"Yatuhan aku sudah tidak kuat, kalian saja yang melanjutkan aku akan berada disini" ucap Magnus sebelum menduduki anak tangga disana.

"Baiklah, kami akan melanjutkannya sendiri, tetapi harus ada yang menemanimu disini" ucap Calum

"Alex" Magnus menunjuk ke arahnya.

"Apa!? tidak kenapa harus aku?"

"Pertama karena kau seorang warlock, dan warlock tidak sangat dibutuhkan untuk saat ini, dan kedua kau masih amatir untuk seorang warlock dan aku sudah hidup beratus-ratus tahun, jadi kau harus menurutiku"

"Sialan" ucap Alex dibawah nafasnya. Lalu ia pun duduk disamping Magnus, sedangkan yang lain masih berjalan menuju lantai teratas.

Beberapa jam kemudian pun mereka merasa lelah dan Calum pun meletakkan suluh sihirnya dilantai.

"Apakah masih jauh?" tanyanya

"Tidak, lantai itu tepat diatas kita" ucap Abi.

Mereka pun menaiki anak tangga lagi, dan akhirnya mereka sampai di lantai paling atas gedung itu.

"Dimana letak buku itu?" tanya Luke.

"Aku akan mengambilnya"

"Mengapa tidak kami saja yang mengambilnya?" tanya Calum

"Karena, buku itu sudah di beri pelindung menggunakan sihir iblis sedangkan kalia anak-anak nephilin, tentu saja tangan kalian akan terbakar begitu menyentuhnya" ucapnya lalu berjalan ke sebuah pintu besar. ia memasuki pintu itu dan tak lama ia keluar membawa sebuah kotak hitam berlapis emas.

"Bukunya ada didalam kotak ini, berilah ini pada Magnus agar sihir iblisnya hilang, lalu kalian dapat-" ucapnya terputus karena, ada sesuatu besar, hitam, gelap yang menarik tubuhnya. Kotak itu pun terjatuh dari genggamannya. Begitu melihatnya Cody dan Calum segera waspada, mengambil pedang serapah miliknya.

Tak lama bunyi sebuah tepukkan tangan terdengar.

"Bravo, kalian berhasil mendapatkan buku itu anak-anak. Tetapi semua itu ada harganya, Bodohnya sekali perempuan itu memberitahu letak buku itu pada kalian, dan tentu saja ia akan menerima akibatnya" ucapnya lalu hilang bersama bayang-bayang hitam.

Calum segera mengejar bayangan itu tapi sayang, ia tidak mendapatkannya. Cody pun mengambil kotak yang terjatuh dilantai. Dan membawanya ke hadapan mereka.

"Kita lebih baik segera kembali ke Magnus dan Alex agar segera dibersihkan dari sihir iblis, dan membangunkan Clary"

"Baiklah, ayo" ucap Calum. Mereka pun berlari menuruni beribu-ribu anak tangga yang telah mereka lewati tadi. Sampai mereka menemukan Magnus dan Alex tepat ditempat mereka duduk tadi.

"Dimana Abi?" tanya Alex

"Mereka mengambilnya" jawab Calum

"Tentu saja, mereka mengambilnya itu sebagai harga yang kalian bayar padanya, karena semua harus dibayar" ucap Magnus

"Abi memberitahu bahwa, buku ini masih dilindungi sihir hitam dan kau yang harus menghilangkannya" jelas Cody

"Baiklah, akan ku bersihkan tapi aku butuh tempat untuk membersihkannya, dan kalian harus menunggu. Jadi lebih baik buku itu kalian serahkan saja pada kami dan kalian segera ke rumah sakit menemani Clary, nanti kami akan membawanya kesana" jelas Magnus

"Baiklah, ini" Cody menyerahkan buku itu pada Magnus. Lalu mereka pun pergi meninggalkan gedung tua itu.

Mereka segera menaiki mobil Calum yang terparkir disisi kiri gedung itu dan Calum mulai mengendarai mobil itu dengan kecepatan diluar batas.

Tak lama mereka sampai dirumah sakit, mereka pun segera berlari menuju kamar Clary sembari menunggu kedatangan Magnus.

Tetapi sebuah pemandagan , mengejutkan mereka. Kamar itu kosong hanya tertinggal sebuah kertas putih yang berada di atas tempat tidur Clary.

Calum segera berlari dan mengambil kertas itu. Kertas itu berisi sebuah kalimat.

"Semua ada harganya, tidak ada yang cuma-cuma didunia ini, dan itu harus dibayar"

________________________________

Haiiiiii!!! maafnya updatenya kelamaan heheeee... tapi buku ini sebentar lagi bakal selesai, dan aku kepikiran kalau buat sequelnya, setuju gak? tolong comment ya... aku masih bingung soalnya heheeee... oiya makasih banget yang udh ngevote, comment, tambahin cerita ini ke reading listnya padahal ini cerita aburadul banget... oiya yang mau ukk semangat ya... Makasihhh :D

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang