Chapter 12 'Black Rose'

2.3K 188 5
                                    

*Luke POV*

Novel clary masih ada di genggaman tanganku, dan halamannya masih terbuka pada halaman terakhir, aku berdiam disana tidak percaya, ada yang ia sembunyikan selama ini? Inikah yang calum maksudkan?

Aku membalikan sampul novel itu, disana terdapat nama 'the mortal instrument : city of lost soul' , aku yakin pasti ada hubunganya semua dengan clary.

Tak sengaja novel itu terlepas dari gengamanku dan ada sebuah kertas yang keluar dari halamannya, kertas itu cukup tua, kurasa. Disana tertulis sebuah kalimat..

'Tempat dimana semua berawal'

-Black rose

Black rose?? Siapa dia? Mengapa kertas ini bisa ada di dalam novelnya? Apakah ini sudah disimpan lama? Karena kelihatannya kertas ini sudah kusam dan tintanya sudah agak kabur.

Aku menjongkok untuk mengambil novelnya, dan meletakkanya di meja sebelah clary, dengan kertas kusam ditanganku, aku menelfon calum.

Tut tut tut tut

"Hallo?"

"Calum?"

"Ya, ada apa luke?"

"Aku butuh bantuanmu, cepat kesini"

"Luke aku sedang sibuk saat ini"

"Tolonglah cal kau satu-satunya harapanku saat ini" ucapku memohon padanya, aku mendengarnya menghembuskan nafas panjang.

"Baiklah, dimana kau sekarang?"

"Di rumah sakit"

"Baiklah aku segera kesana" ucapnya lalu ia mematikan sambungan telefon, aku memasukkan handphoneku ke dalam saku celanaku.

Aku berjalan ke arah clary

"Clar"

"Apasih yang kau sembunyikan? Mengapa kau menyimpan banyak sekali rahasia? Begitukah spesial dirimu clar? Sehingga hidupmu dipenuhi misteri?" Ucapku kepadanya, berharap ia akan bangun dan menjawab semua pertanyaanku tadi.

Mataku beralih kepada gelang yang melingkar pada lenganya, dengan hati-hati aku melepaskan gelangnya, gelang itu berbentuk sebuah pola, tapi aku belum pernah melihat pola seperti itu sebelumnya.

Tak lama pintu kamar terbuka, dan berdiri sosok calum, disana dengan memakai beanie hitamnya.

"Apa yang kau perlukan luke?"

"Calum, aku perlu bantuanmu ini tentang clary"

Begitu mendengar namanya keningnya berkerut dan mata menatapku lebih tajam.

"Bantuan apa?"

"Bantu aku mengungkapkan rahasia lamanya"

Calum yang mendengarnya langsung melotot kearahku.

"Tidak itu privasinya, itu rahasianya"

"Tolonglah cal"

Ia menghembuskan nafas panjang, melihat clary lalu kembali melihatku.

"Baiklah tapi tidak disini, dan kau harus berjanji"

"Tentu, berjanji apa?"

"Jangan beritahu michael kalau aku memberitahumu"

"Mengapa?"

"Sudah jangan bilang, kalau kau tidak mau yasudah"

"Baiklah"

Ia mengelirik ke arah belakang

"Aku akan memberitahumu, tapi lebih baik kita keluar dulu dari sini"

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now