Chapter 33 'Clary?'

1.3K 134 4
                                    

"Life is a book
and there are
a thousand
pages i have
not yet read"
- William Owen Herondale

----- S e c r e t -----

Jeruji besi tempat Connor ditempatkan berbunyi menandakan ada yang membukanya, Connor segera bangun dari posisi terlentang. Ia melihat pelayan-pelayan sang ayah membawa seorang gadis. Saat mereka masuk, gadis itu pun dilempar dan jeruji pintu terkunci lagi.

Gadis itu menangis ditempatnya, Connor pun segera bangkit dan berjalan ke arahnya. Ia dengan hati-hati menyibakkan rambut yang dikenakan cairan lengket berwarna merah. Gadis itu mendongak ke arahnya, matanya merah akibat menangis, rambutnya menempel pada leher dan wajahnya, ada sebuah luka baru pada pipinya.

"Abi?!" Connor tersentak, ia mundur beberapa langkah sebelum mendekatinya kembali.

"Apa yang terjadi padamu?" pemuda itu bertanya lagi, ia berusaha menyibakkan rambut Abi dari sekitar leher dan wajahnya.

"Aku pantas mendapatkan ini, aku telah menghianati kalian"

"Tidak. Kau bertindak dengan benar" nadanya sangat lembut, Abi pun belum pernah mendengar Connor berbicara padanya selembut ini. "Luka ini. Oleh ayahku bukan?"

Abi mengangguk, air mata pun kembali menetes dari matanya. Connor pun segera merobek kaus bagian bawahnya dan mengambil sebuah botol alkohol dari saku celananya.

"Apa yang kau-"

"Wajahmu akan infeksi kalau tidak segera di obati" Ia pun dengan hati-hati mengusapkan robekkan kausnya di pipi Abi. Abi pun meringgis dan Connor segera memberhentikan pekerjaannya.

"Maaf-"

"Tidak apa-apa hanya sedikit perih"

Connor mengangguk, lalu memposisikan tubuhnya duduk di sebelah Abi. Mereka diselimuti keheningan beberapa lama sebelum Abi membuka suara.

"Apakah mereka akan berhasil?" suaranya serak.

"Mari kita harap begitu" ucap Connor menenangkan Abi.

Abi mulai kembali menangis, dan menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.

"Aku takut" ucapnya terbata-bata.

"Tak ada yang perlu ditakutkan, aku tidak akan membiarkan ayahku menyentuhmu lagi" Connor berusaha menenangkan dirinya lagi.

"Bukan itu. Aku tidak akan takut apabila ayahmu akan menyiksaku habis-habissan aku tak peduli. Aku hanya takut mereka tidak akan tau dimana letak Clary"

"Kita juga tidak mengetahuinya bukan?"

Abi mengangguk.

"Abi, hidup ini bagaikan sebuah buku, ada beratus-ratus bahkan beribu-ribu atau berjuta-juta halaman yang belum kita baca. Dan aku yakin mereka sedang membaca di bagian dimana seorang Clary Fray akan ditemukan letaknya"

Abi terkekeh.

"Kau tau, aku harus berterima kasih pada ayahku karena membawamu kesini"

"Kenapa?" Alisnya melekuk indah.

"Karena, aku dapat bersama dalam beberapa jam kedepan, tanpa gangguan siapapun, ayahku, atau pelayan-pelayan bodohnya itu. Hanya kau dan aku"

Senyuman pun terlukis diwajahnya

----- S e c r e t -----

Luke segera berlari ke arah ruang tamu dengan sebuah handphone ditangannya. Dalam sekejap seluruh perhatian di ruangan itu menuju pada Luke.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now