Chapter 15

2.1K 175 5
                                    

Mereka mulai menuruni tangga, calum yang memimpin mereka memasuki lorong tersebut sampai mereka bertemu pintu yang berdiri kokoh didepan mereka, dengan itu calum melepas kalungnya dan menempelkan simbol berbentuk 'angelic power' tak lama pintu terbuka.

Mereka pun memasuki ruangan ini, calum dan cody sepertinya sedang mencari sesuatu disana.

Luke terdiam disana tidak melakukan apa-apa, sampai sesuatu menarik matanya untuk melihatnya, benda itu panjang dan runcing dibagian ujung, berwarna hitam yang dilingkari emas.

Luke mulai melangkahkan kakinya menuju benda tersebut, tempat dimana letak benda itu cukup tersembunyi, benda itu terletak diantara 2 buku yang saling berhempitan, dengan hati-hati luke mengambil benda itu, ia mengangkat benda itu dan menunjukan pada mereka.

"Stela" ucap calum

"Dimana kau menemukan ini?" Tanya cody

"Aku menemukanya diantara tumpukan buku-buku itu" ucap luke memberikan benda yang mereka sebut 'stela' itu pada calum.

"Kita bisa menggunakan ini" ucap cody

"Untuk?" Tanya luke penasaran, ia sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Melihat kembali masa lalunya" balas calum

Luke tercengang mendengar perkataan calum, sebenarnya mereka ini apa? Mengapa mereka begitu misterius?

Calum meletakkan stela itu diatas sebuah meja, lalu dengan stela miliknya ia menggambar sebuah rune, tak lama semua menjadi terang, putih, bercahaya, lalu mereka tengah berada di ruang keluarga clary yang lama, clary sedang duduk disofa sambil melihat gelang yang melingkar ditanganya, luke yang melihat clary segera menghampirinya, ia mencoba menyentuhnya tapi tidak bisa, ia mundur beberapa langkah tidak percaya.

"Clary hanya proyeksi luke, kau tidak bisa menyentuhnya" ucap calum

"Dan semua disinipun hanya proyeksi" lanjut cody

Luke hanya menatap lantai kecewa, ia mengira akan bertemu clary lagi, ia sangat merindukannya.

Tak lama ibu clary menghampiri clary dengan koper ditanganya, clary yang melihat ibunya langsung bangkit dan memeluknya.

"Aku akan merindukan clarissa, hati-hati disana"

"Aku juga akan merindukanmu bu"

Lalu clary melepaskan pelukannya, sebelum ia keluar pintu dan pergi.

Sekarang mereka sudah berada ditempat lain, disana terdapat bangunan tinggi dan digerbangnya tertulis kalimat 'Institut' clary mengambil gelang yang ada ditangannya dan menekan simbolnya dan gerbang besar itu terbuka.

Clary terus menarik kopernya sampai ia bertemu seorang pemuda, pemuda itu sepertinya seumuran denganya, ia tersenyum pada clary.

"Hai aku connor selamat datang di institut, ku harap kau betah disini"

Lalu ia pergi meninggalkan clary disana.

Mereka pun berpindah tempat lagi, sekarang mereka sedang berada di luar institut, disana malam, tidak ada cahaya, disana sangat senyam, tak lama clary, cody, dan calum keluar membawa koper mereka masing-masing.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya luke

"Lihat dan perhatikan" ucap calum

Tak lama setelah mereka pergi, matahari naik dan para bayangan hitam memasuki institut, bayangan itu sangat seram sehingga luke sering mundur beberapa langkah, beribu-ribu bayangan hitam memasuki institut tak lama orang-orang berkeluaran, bayangan-bayangan itu membunuh mereka, luke bergidik ngeri melihat itu semua, sedangkan calum dan cody hanya menyaksikan kembali kejadian yang telah mereka saksikan beberapa tahun lalu.

Tak lama dinding-dinding institut hilang dan digantikan cahaya putih, sebelum mereka kembali ke ruang dimana semua berawal.

Luke masih tercengang melihat itu semua, ia berasa masih disana, dimana orang-orang berteriak-teriak minta tolong.

"KALIAN BILANG, KALIAN AGENT TURKI YANG DI BOM! TAPI ITU SANGAT JAUH DENGAN APA YANG KULIHAT BARUSAN! SIAPA KALIAN SEBENARNYA!?" Ucap luke dengan emosi, ia merasa dibohongi calum.

"Kami sengaja berbohong padamu karena, kau belum siap saat itu, tolong mengertilah luke"

Luke menghembuskan nafas panjang

"Siapa kalian sebenarnya?" Tanya luke

"Kami pemburu bayangan" ucap calum

Luke semakin kaget mendengar kata-kata calum.

"Pemburu bayangan? Sama seperti pemburu bayangan dibuku clary?" Tanya luke, ia makin bingung sekarang.

"Ya bisa dibilang begitu" ucap calum

Luke yang tidak pernah percaya dengan hal-hal seperti itu, ia sedang menghadapinya sekarang, ia syok, ia bisa saja tidak percaya dengan semua ini, tapi dunia berkata lain, mereka nyata.

"Kita lebih baik kembali ke rumah sakit" usul cody

"Ya sebaiknya kita kesana" balas calum

Mereka pun kembali ke rumah sakit, didalam perjalanan luke tidak bisa berhenti memikirkan ini semua.

Sesampainya dirumah sakit mereka turun dan langsung menuju kamar clary, saat calum membukanya mereka sudah disambut dengan sebuah kejutan yang tidak disangka.

"CLARY!!" Teriak luke tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

The Secret || Luke Hemmings (Book 1) [On Editting]Where stories live. Discover now