𝐗𝐕𝐈. 𝐒𝐈𝐑𝐈𝐔𝐒 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐈𝐍 𝐇𝐎𝐆𝐖𝐀𝐑𝐓𝐒 ༉‧₊

1.7K 268 41
                                    

Eleanor Wyllt;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleanor Wyllt;

Beberapa hari setelahnya, Draco sudah boleh kembali beraktivitas seperti biasa. Pihak sekolah tentu saja juga memberi tahu keadaan Draco kepada keluarganya. Dan yang kudengar adalah ayahnya—Lucius—sangat murka ketika mendengar kabar itu. Aku bisa merasakan sesuatu yang tidak enak pada Hagrid dan Sang Ayam.

Sekarang aku, Draco, dan teman-temanku yang lainnya sedang berada di Great Hall untuk melaksanakan acara makan sarapan kami. Aku sedang sibuk dengan buku Ramuan-ku. Dan Draco sibuk mengumpat tangannya sendiri yang sedang diperban dan digendong itu. Melihatnya terus marah-marah seperti itu, akhirnya aku tidak bisa fokus dan berniat untuk berbicara dengannya.

"Memangnya benar-benar sakit, Draco?" tanyaku seraya mencoba menyentuh tangannya yang diperban itu secara perlahan-lahan.

"Rasa sakitnya datang dan pergi. Tetap saja, aku menganggap diriku beruntung. Jika bukan karena Madam Pomfrey, terlambat satu atau dua menit lagi dan aku akan kehilangan tanganku; aku tak akan bisa mengerjakan tugas selama seminggu," jawab Draco, mengangguk mantap selagi matanya menatap tangan malangnya tersebut. 

Aku dan teman-temanku tertawa karena ocehannya yang melebih-lebihkan itu. Tetapi Draco terlihat kecewa dan langsung menatapku dengan kesal.

"Aku serius, El!"

"Tentu, Draco. Kau sangat serius." Aku tersenyum miring, selagi mencoba menahan tawaku di hadapannya. Teman-temanku yang lain langsung tertawa kencang, membuat Draco merutuk dalam diam.

Pelajaran kami sekarang adalah Ramuan bersama Professor Snape. Draco benar-benar senang dengan perlakuan manis Snape kepadanya. Padahal, Snape tidak tahu saja kalau Draco hanya mengada-ngada. Tugas kami hari ini adalah membuat Ramuan Penyusut. Aku langsung menyiapkan kualiku di samping Draco ketika kami sudah dipersilahkan melaksanakan tugas kami.

"Sir," tiba-tiba Draco berteriak, "saya perlu bantuan memotong-motong akar daisy ini karena tangan saya—"

"Weasley, potongkan akar Malfoy," perintah Snape dengan dingin.

Aku langsung menganga. Dengan mudahnya Snape mempercayai Draco seperti itu? Wah, dasar guru yang satu ini.

"Lenganmu baik baik saja!" balas Weasley dengan tidak sabar kepada Draco.

"Weasley, potong-potong akar ini." Draco menyeringai dengan kekehan jahat.

Dengan terpaksa, Weasley menarik akar daisy Draco ke dekatnya dan memotong akar-akar itu menggunakan pisau di tangannya. Draco mengedip kepadaku. Gayanya terlihat sangat bangga setelah membuat orang tak bersalah menderita.

"Sir," Draco berkata lagi. "Saya juga perlu ara-kisut ini dikupaskan."

Jika Snape benar-benar mempercayainya, aku akan—

"Potter, kupaskan ara-kisut Malfoy," kata Snape, dengan pandangan jijik kepada Potter.

Sekarang dua Gryffindor itu bekerja paksa untuk seorang Malfoy. Dan astaga, aku juga harus membuat ramuan ini! Dengan tergesa-gesa, aku langsung meraih pisauku dan mulai memotong-motong akar daisy yang sudah tersedia di hadapanku. Tetapi karena terburu-buru bagian ujung jariku langsung tergores oleh bagian pisau yang tajam itu. Aku meringis kesakitan lalu mencoba mengecup lukaku agar rasa sakitnya berkurang. Mendengar aku meringis, Draco langsung bergegas mendekatiku.

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang