𝐗𝐈𝐈. 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐃 𝐎𝐅 𝐓𝐇𝐄 𝐓𝐄𝐑𝐑𝐎𝐑 ༉‧₊

1.6K 243 51
                                    

Pagi ini adalah pagi yang cerah, dan aku juga tidak memiliki kelas yang terlalu memusingkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini adalah pagi yang cerah, dan aku juga tidak memiliki kelas yang terlalu memusingkan. Jadi—pagi ini aku putuskan untuk belajar di halaman sekolah. Banyak juga yang belajar di sana, kebanyakan merupakan murid Ravenclaw. Of course.

Aku mendudukkan diriku di kursi taman, lalu membuka buku Ramuan-ku. Aku memang sudah memasteri pelajaran ini, namun rasa penasaranku tak berhenti sampai di situ saja. Aku belajar sendirian hari ini. Tanpa Pansy, Daphne, Millicent, Goyle, Crabbe, ataupun Draco. Benar-benar hanya diriku seorang. Tidak juga sebenarnya, karena perempuan itu datang.

"Halo," sapanya. Apa lagi ini, jujur aku sangat tak suka diganggu jika sedang ingin sendirian. 

"Ada yang bisa kulakukan?" tanyaku ketus. 

Gadis berambut terang itu tersenyum. "Aku berpikir apakah aku bisa duduk di sampingmu? Semua kursi sudah ditempati oleh orang lain." 

Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar halaman. Dia benar, para Ravenclaw sudah memonopolikan tempat ini.

"Silahkan saja," jawabku dan aku langsung memfokuskan perhatianku pada buku Ramuan ini lagi. Dia duduk di sampingku, dengan tatapan tenangnya.

"Aku Luna Lovegood," katanya. Lovegood? Sepertinya keluargaku mengenali nama itu. 

"Hai, Luna," jawabku, tanpa mengalihkan perhatian dari sang buku.

"Siapa namamu?" Lovegood bertanya lagi. Ugh, kenapa dia mengganggu sekali?! 

"Eleanor Wyllt. Sudah ya, jangan ganggu aku." 

"Sepertinya kamu adalah Slytherin yang pintar. Baru kali ini aku melihat seorang Slytherin yang belajar di taman sepagi ini." 

Anak ini benar-benar...

"Bagus kalau begitu," jawabku tersenyum palsu, "tapi bisakah kau diam? Aku sibuk belajar." 

Seperti tidak bisa berbahasa manusia, dia meneruskan, "Ayahku pernah bercerita tentang Merlin Wyllt. Dia orang yang hebat bukan? Ayahku suka sekali dengan Merlin, ia sudah seperti role model bagi ayahku." 

"Ya, kakekku memang keren," jawabku singkat, memandangnya tajam dari ujung mataku. 

"Auramu sangat kuat. Para Nargles pasti tak akan mendekatimu."

"Apa itu Nargles?" tanyaku yang akhirnya tertarik pada arah pembicaraan ini.

"Nargles adalah makhluk yang menduduki mistletoe dan mereka merupakan pencuri nakal. Aku memakai kalung ini dan anting-anting ini," Lovegood menunjukkan kalung anehnya, "agar terhindar dari para Nargles. Tetapi tak banyak yang mempercayai keberadaannya. Ayahku yang bilang sendiri tentang mereka, jadi aku mempercayainya." 

Makhluk apa lagi itu. Gadis ini aneh. Jangan salah sangka, orang aneh yang kumaksud adalah orang yang banyak tahu.

"Okay, jadi Nargles itu suka mencuri? Mencuri apa?"  

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Where stories live. Discover now