𝐗𝐗𝐈𝐈𝐈. 𝐁𝐄𝐀𝐔𝐗𝐁𝐀𝐓𝐎𝐍𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐃𝐔𝐑𝐌𝐒𝐓𝐑𝐀𝐍𝐆 ༉‧₊

1.6K 250 53
                                    

Eleanor Wyllt;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleanor Wyllt;

"Ada yang ingin dibeli dari troli?" 

Suara itu terus menggema di koridor kereta kami. Aku yang merasa sangat kelaparan pun membeli beberapa manisan dari sana. Di kompartemen, Draco menjadi sangat berisik. Dia menceritakan segalanya yang terjadi saat Quidditch World Cup beberapa waktu lalu. Semuanya hanya tentang kehebatanku; bagaimana aku terbang tanpa ada bantuan sama sekali, mengeluarkan bola-bola menyeramkan, dan lain-lain.

Aku yang mendengar segala ocehannya hanya tertawa seraya membaca koran terbaru Minggu ini, 'Teror di Quidditch World Cup'. Ya, hal itu menjadi pembicaraan banyak orang karena sebagian besar penyihir di dunia pergi ke sana dan terjadi keributan yang besar. Tanda Kegelapan yang beberapa tahun belakangan ini tak pernah muncul sekarang kembali membuat gempar dunia. Kerugiaanku masih terletak pada si Potter.

"Jadi," ujar Pansy, menyandar pada bahu Blaise yang berada di sebelahnya, "kau menjadi penyelamat ya, El?"

Dengan terkekeh, aku menjawab, "Mereka terlalu melebih-lebihkan hal itu." 

"Kau terbang tanpa bantuan alat apa pun. Bagaimana mereka tidak melebih-lebihkan hal itu?" tambah Draco, menjejalkan beberapa manisan ke dalam mulutnya. Kami bertiga tertawa karena perkataan Draco. 

"Well, dengan menyelamatkanmu saja aku sudah merasa terhormat, Mr. Malfoy," balasku seraya menyikut lengannya dengan kencang. Draco tersenyum miring. 

Tak lama dari itu, kecepatan kereta kami—Hogwarts Express—mulai melambat. Yang artinya, kami akan segera sampai di Hogwarts. Keadaan sudah gelap gulita saat kami sampai di stasiun Hogsmeade. Kereta tanpa kuda sudah siap mengantar kami ke kastil. Aku, Draco, Pansy, dan Blaise berbagi tempat di sana. 

Ketika sampai di kastil, dengan tergesa-gesa semua orang langsung berkumpul di Aula Depan. Sepertinya sudah saatnya. Murid-murid dari sekolah sihir lain akan datang. Dan tidak ada yang lebih menarik dari hal itu, karena tak setiap hari mereka akan ke sini. Aku beserta Daphne dan Pansy juga ikut berkumpul dalam lautan manusia yang terlihat sangat lapar untuk melihat orang-orang asing itu. 

Setelah beberapa saat yang tegang, barulah terjadi sesuatu. Sesuatu yang benar-benar besar—kelihatannya seperti rumah—berwarna biru dan kuda-kuda bersayap serta bersinar melayang di udara, menuju ke arah kastil. Kuda-kuda Abraxas! Baru kali ini aku melihat mereka dalam jarak yang begitu dekat. Kereta kuda raksasa itu meluncur di bawah dengan suara yang keras. 

"Beauxbatons," sesal kami bertiga dengan malas. Seumur-umur aku tak pernah menjadi penggemar berat sekolah yang berasal dari Perancis itu.

"Tak setiap hari kau melihat itu," salah satu dari Kembar Weasley berkata. Aku yang mendengar itu ikut tertawa dalam diam. Dia benar.

Dan berikutnya, setelah melihat hal magis dari atas, sekarang kami melihat hal magis dari arah bawah. Sebuah tiang kapal muncul dari dalam danau. Lama-kelamaan bentuknya menjadi lebih jelas—dan tentu saja lebih besar. Yang satu ini pasti bernama Durmstrang. Draco baru saja membicarakannya di kereta tadi.

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang