𝐗. 𝐂𝐇𝐀𝐌𝐁𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐒 𝐇𝐈𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 ༉‧₊

1.7K 286 30
                                    

Eleanor Wyllt;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eleanor Wyllt;

Di pagi yang cerah ini aku sedang sarapan bersama Daphne dan Pansy. Kami membicarakan tentang betapa gilanya Professor baru itu. Mereka berdua juga tampak kecewa karena idola mereka ternyata seperti itu. Ayolah, siapa yang ingin mengidolakannya?

Saat kami bertiga sedang sibuk bergosip, seorang anak yang kukenal menepuk bahuku dengan kencang. Ia adalah Draco. 

"Kau sudah selesai makan?" tanyanya tanpa melirik kedua temanku yang menatapnya dengan sinis. Aku menatap piring kosongku lalu mengangguk ke arah Draco. 

"Kurasa."

"Ikuti aku." Belum sempat aku bertanya atau berpamitan dengan Pansy dan Daphne, ia sudah menarik tanganku.

"Hei, kita mau ke mana?" tanyaku saat ia menuntunku ke arah Dungeon. Draco terlihat sangat buru-buru.

"Common room Slytherin. Temani aku berlatih Quidditch." 

Apa?! Quidditch?! Sejak kapan ia terpilih?

"Kau terpilih menjadi pemain Quidditch? Sebagai apa?" aku terus bertanya, walau tersenyum senang kali ini.

"Seeker tentu saja." 

Seeker?! Dia memang andal menaiki sapu terbang. Tetapi kenapa bisa tiba-tiba?

Aku tidak lanjut bertanya. Draco menyuruhku untuk menunggu di common room sementara ia mengganti bajunya serta mengambil sapunya. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ia turun juga. Jujur saja dia terlihat seperti sudah sering memainkan permainan ini. Dan sapunya, astaga!

"Bukankah itu Nimbus 2001?! Keluaran terbaru itu kan?" tanyaku sambil menganga lebar.

Draco terkekeh lalu mengangguk mantap. "Tentu saja ayahku akan membelikanku sapu terbaik." 

"Wow, wow, mengajak pacarmu, Malfoy?" kata suara berat dari belakang. Itu adalah Kapten Quidditch Slytherin—Marcus Flint. "Baiklah ayo kita berlatih. Aku sudah mendapat surat izin dari Snape."

Mereka pun berjalan keluar dan beranjak ke lapangan, aku mengikuti dari belakang. Aku berjalan di samping Draco dan terpaku menatap sapu barunya itu. Keren sekali bentuknya.

"Kau menginginkannya, El?" tanya Draco yang juga ikut memperhatikan sapu miliknya. Aku tersadar dari lamunanku lalu menggeleng.

"Tentu saja... tidak. Aku payah dalam hal terbang." 

Draco terkekeh menertawaiku. Dasar sombong.

Sesampainya di lapangan, aku melihat tim dari asrama Gryffindor juga menuju ke lapangan ini. Uh oh, apa mereka akan memperebutkan lapangan ini?

"Kau mau ke mana, Flint?" tanya Kapten Gryffindor—Wood namanya.

"Latihan Quidditch," jawab Flint santai.

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Where stories live. Discover now