𝐗𝐗𝐈. 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐀𝐑𝐋𝐘 𝐁𝐀𝐋𝐋 ༉‧₊

1.7K 250 96
                                    

Eleanor Wyllt;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eleanor Wyllt;

"Siap, little pie?

Aku mengangguk mantap kepada Grandpa. Ya, hari ini aku akan mempelajari sebuah mantra baru yang bisa dibilang cukup sulit. Karena tertarik dengan Expecto Patronum milik Potter itu, sekarang aku ingin mempelajarinya. Aku penasaran dengan Patronus-ku.

"Pikirkan sebuah memori yang paling membuatmu bahagia. Seakan kau ingin melakukan itu lagi, dan bayangkan betapa bahagianya kau jika bisa kembali ke memori itu," kata Grandpa seraya berputar mengelilingiku. 

Apa? Apa yang harus kupikirkan? Sekolah di Hogwarts? Berteman dengan Draco? Menolong Golden Trio? Atau, bersepeda bersama Edmund? Kurasa aku akan memikirkan itu semua. Aku harus percaya bahwa mantra ini akan berhasil, maka dengan itu, aku memang pasti akan berhasil.

"Kau sudah menemukan kebahagiaan terdalammu, little pie?" Grandpa bertanya sambil tersenyum kepadaku. Senyumannya selalu memberi kehangatan. Dengan bersemangat, aku mengangguk. "Ucapkan mantranya dengan lantang, 'Expecto Patronum'!" 

Aku menghela napasku panjang lalu mengarahkan tongkatku ke langit biru.

Draco, Golden Trio, Edmund.

"Expecto Patronum!"

Tidak sesuai dengan ekspektasiku, tidak ada tanda-tanda Patronus yang keluar dari tongkatku. Dengan sedikit kekecewaan, aku menghela napasku sekali lagi. Tidak sampai sana semangatku. Aku terus mencoba sampai kesepuluh kalinya. Semua tenaga sudah kukerahkan, tetapi tetap saja tidak ada yang terjadi.

Aku mendudukkan diriku di kursi taman dengan perasaan sebal dan kecewa. Apa hanya ini yang bisa kulakukan? Apa hanya ini kemampuanku? Bagaimana kalau Kakek Merlin kecewa padaku? Astaga, ini sangat memalukan.

Grandpa terduduk di sampingku seraya mengelus rambutku dengan pelan. Seperti dapat membaca pikiranku, ia berkata, "Kau lebih dari itu, El, aku tahu. Jangan menyerah."

"Menurutmu begitu?"

"Yes!" pekiknya yang membuatku tertawa. "Tentu saja kau bisa. Masalahnya, apakah kau mau?"

Aku terdiam sejenak setelah mendengar perkataannya. Kakekku ini selalu benar. Bisa apa aku tanpa dia?

"Baiklah, aku akan mencoba lagi." Lantas aku langsung berdiri dan bersiap pada posisiku. Menghela napas, memikirkan memori paling bahagia, dan menyiapkan tongkatku. Aku pasti bisa, karena aku mau.

Dengan satu helaan napas, aku menjerit, "Expecto Patronum!"

Kilatan cahaya biru memenuhi taman Manor-ku. Akhirnya, pada uji coba kesebelas, aku dapat melakukannya! Dan lagi, bisa tebak bentuk apa Patronus-ku? Makhluk yang sangat kusayangi dan kusuka... Unicorn!

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Where stories live. Discover now