𝐗𝐈. 𝐓𝐇𝐄 𝐇𝐄𝐈𝐑 𝐎𝐅 𝐒𝐋𝐘𝐓𝐇𝐄𝐑𝐈𝐍 ༉‧₊

1.8K 292 16
                                    

Eleanor Wyllt;

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Eleanor Wyllt;

Hari ini adalah hari pertandingan Quidditch pertama yang akan dimainkan oleh Draco. Dia sudah bersemangat sekali hari ini. Kuharap kami bisa menang kali ini, agar Draco yang sombong itu bisa senang.

Keempat belas orang itu melayang-layang di udara dengan lihainya, sedangkan aku masih berpikir kapan aku bisa menjadi seperti mereka.

Slytherin mendapat poin lagi! Aku dan teman-temanku yang lainnya menyoraki asrama kami dengan bersemangat. Tidak jarang aku meneriakkan nama Draco untuk menyemangatinya. Sepertinya ia juga menikmatinya.

Dan tiba-tiba saja sapu Wood rusak karena tertabrak bola keras bernama Bludger itu. Wow, pasti sangat sakit. Tetapi tunggu, kenapa bola itu sekarang malah mengikuti Harry Potter seorang? Bukankah bola itu tidak bisa menargetkan satu orang.

Bola itu terus mengikuti Potter seakan ingin Potter terjatuh dari sapunya dan tidak bisa memainkan permainan ini lagi. Siapa lagi orang kejam ini? Kenapa di setiap permainan Quidditch pasti ada saja yang menggunakan mantra untuk sesuatu yang jahat.

Sekarang kulihat Draco dan Potter sedang mengejar bola Golden Snitch itu. Good luck with that, Draco. Mereka berdua masuk ke dalam, aku tak bisa melihat apa-apa lagi. Yang kuharapkan hanyalah keselamatan Draco.

Setelah beberapa menit memikirkan itu, langsung terdengar suara hantaman keras. Oh no! Draco terjatuh di sana, dan itu mengenai pas di bagian bokongnya. Itu pasti sangat—sangat sakit. Aku berlari ke bawah, beranjak untuk membantunya. Aku turun dari tribune dan mendekati lapangan.

"Harry Potter mendapatkan Snich. Gryffindor menang!" Oh siapa yang peduli dengan itu. Draco sedang kesakitan sekarang!

"Draco! You okay?!" tanyaku sambil mengangkat kepalanya secara perlahan agar dia bisa berbicara lebih mudah.

"Awas, El, Bludger itu bisa saja mengincarmu seperti dia mengincarku tadi!" rengek Draco makin menjadi-jadi. Jadi dia terjatuh karena bola keras itu? Itu adalah bola yang disihir! Tetapi terakhir kali kulihat bola itu sudah hancur berkeping-keping.

"Tidak apa-apa, Draco. Bola itu sudah dihancurkan oleh si Granger," kataku dan aku langsung mengangkatnya pelan-pelan lalu beberapa orang juga ikut membantunya untuk pergi ke Madam Pomfrey. Aku juga membantu memegangi tangannya. Poor him, padahal ini adalah hari pertamanya bermain Quidditch. Tetapi sudah dicurangi saja.

Aku menemani Draco di Hospital Wing. Jujur dia agak melebih-lebihkan rasa sakitnya. Aku ingin sekali tertawa tapi tak tega rasanya.

"Mr. Malfoy, jangan cerewet. Kau boleh pergi," kata Madam Pomfrey bergegas ke bangsal Potter.

Apa-apaan? Jelas-jelas Draco juga terjatuh tadi.

"Mereka terlalu pilih kasih, kau kan juga mengalami cedera walau sedikit," ujarku tak terima. Draco mengangguk mendengar penjelasanku. Pada akhirnya, kami juga yang harus menggotongnya memasuki asrama.

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Där berättelser lever. Upptäck nu