24. Bad Hunch

1.5K 299 4
                                    

“If everybody got somebody by the hand, maybe everyone could learn and understand.”

(Sebastian - The Little Mermaid)

__________

Mal menggeram tertahan. Lehernya terasa sakit. Seperti tersayat sesuatu dan kini sebuah benda terasa menekannya. Akhirnya, di tengah malam ini, ia terpaksa bangun lalu berjalan menuju tenda Laviona untuk memeriksa keadaannya.

Tenda ia sibak. Terlihat Laviona tertidur di tempat tidur utamanya. Tapi hal lain membuat Mal mengerutkan keningnya, ingin protes namun tidak tahu protes pada siapa.

Pasalnya ada Keyzaro yang tidur dengan posisi duduk di sebelah Laviona. Bukannya kasihan pada posisi tidur laki-laki itu yang terlihat tidak nyaman, Mal justru tidak senang adik perempuan satu-satunya tidur di ruang yang sama dengan laki-laki lain, meskipun itu adalah Keyzaro sekalipun.

Bagaimana jika Key melakukan hal yang tidak-tidak selagi Laviona tidur? Jika memikirkan itu, Mal kembali bingung harus berkata apa jika diingatkan bahwa sebelum semua ini, Laviona hanya hidup bersama Keyzaro berdua di hutan. Melakukan apapun jelas tak akan ada yang mengetahui, tidak ada yang melihat, dan tidak ada yang melarang.

Untungnya Mal jelas tahu Laviona bukan jenis perempuan seperti itu dan Keyzaro berasal dari keluarga kerajaan yang dididik untuk menghindari melakukan hal-hal tidak bermoral terutama pada lawan jenis. Ditambah Mal tidak pernah menemukan ingatan-ingatan itu setiap bersentuhan dengan Laviona atau Keyzaro.

Yang paling parah hanyalah berciuman bibir yang jika diingat masih membuat Mal kesal setengah mati, terlebih itu terjadi bukan hanya sekali. Ingin ia mencabik-cabik Keyzaro jika ia tidak ingat kebaikan dan perhatian sebesar apa yang lelaki itu berikan pada adiknya selama ini.

Mal menghela nafasnya. Baru pada langkah pertama Mal ambil memasuki tenda itu, Keyzaro sontak membuka matanya. Punggungnya menegak dan jelas sikapnya siaga. Lalu, melihat bahwa seseorang yang memasuki tenda itu adalah Malachy, Key menghembus nafasnya pelan.

"Kenapa kau di sini?" Mal menatap Keyzaro sinis.

Key hanya mengendikkan bahunya sekali lalu melirik Laviona. "Menjaga Laviona. Memangnya apa lagi?"

"Aku sudah menyuruh beberapa pelayan wanita."

"Wanita-wanita itu lemah, tidak bisa diharapkan untuk hal-hal seperti ini jika terjadi sesuatu," balas Key tenang.

"Kekasihmu yang kau sebut itu juga wanita kalau kau lupa," desis Mal.

"Iya, dan walau aku tahu ia tidak lemah, aku tetap harus menjaganya."

Mal mendengus. Ia berjalan menuju tempat Laviona tertidur. Perempuan itu tidur menyamping dengan posisi meringkuk dan kepala yang menunduk, membuat luka sayat di lehernya tergencet. Inilah alasan mengapa leher Mal terasa sakit. Mal memindahkan rasa sakit Laviona pada dirinya sehingga perilaku apapun pada luka itu yang menyakitkan tidak terasa olehnya melainkan oleh Malachy sendiri.

Mal menyibak selimut yang menutupi tubuh Laviona. Ia lalu mengangkat bahu adiknya perlahan kemudian mangatur posisinya menghadap ke atas, posisi terbaik yang tidak menyakiti lukanya.

Akhirnya, rasa perih di leher Malachy perlahan menghilang, menyisakan denyut nyeri yang memang biasa ditimbulkan luka terlebih luka sayat sedalam itu.

"Istirahatlah. Kau tidak perlu menjaga adikku sebegitunya. Ada orang lain yang bisa diandalkan juga." Mal berucap tanpa melihat ke arah Key. Ia lalu menarik kembali selimut untuk menutupi tubuh Laviona agar perempuan itu tidak kedinginan.

Nightmare [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя