22. Murder

1.6K 289 6
                                    

“The problem is not the problem. The problem is your attitude about the problem.”

(Jack Sparrow - Pirates of the Caribbean)

_________

"Aquaxythm," geram Keyzaro.

Ia melangkah maju membawa amarahnya, hendak menyerang jika saja sesuatu yang menyakitkan tidak mencekal tangannya.

Key menoleh ke belakang dan mendapati dua Kaum Aquaxythm lainnyalah yang mencegah langkahnya.

"Makhluk laut sialan," umpat Keyzaro. Dengan sekali hentakkan kuat, ikatan di kedua tangannya terlepas. Key beralih menatap keduanya nyalang dan berbalik menyerang mereka.

Namun belum sempat itu terjadi, seorang dari empat Aquaxythm di sisi Laviona menyerang punggungnya. Membuat laki-laki itu jatuh dengan kedua tangan bertumpu di tanah.

Laviona menjerit panik melihat itu. Ia memberontak, berusaha menggunakan sihirnya namun ia belum sanggup. Sebilah pisau yang menempel di lehernya kini menggores kulitnya. Darah mengalir mengotori pakaiannya, semakin banyak saat pria pemegang pisau itu justru menekankan pisaunya ke leher Laviona.

"Diam," desisnya. Tangannya semakin dalam menekan pisau itu memaksa Laviona untuk berhenti memberontak.

Key melirik ke belakang, kepada Laviona yang masih menyerukan namanya dalam keadaan mulut terbungkam. Emosinya kian mendidih melihat leher perempuan itu yang mengeluarkan darah.

"Laviona, jangan bergerak!" titah Key melihat perempuan itu yang tidak berhenti meronta walau sebuah pisau menyayat lehernya.

Kemudian, tetes demi tetes cairan bening meluruh dari kedua manik hijau Laviona. Pisau itu berhasil memukulnya mundur. Kini perih akibat luka sayatan di leher membuatnya tidak mampu berkutik.

"Kita pergi," ucap salah satu Kaum Aquaxythm itu. Mereka berbalik membawa serta Laviona hendak melompat ke dalam sungai.

Namun itu tidak terjadi ketika Keyzaro, masih dengan posisi terduduknya, menyerang mereka lagi dan mencegah kepergiannya.

Pria yang berdiri di sebelah pemegang pisau berdesis.

"Kau lemah namun keras kepala. Rupanya tak ingin dibiarkan hidup sementara kami bawa gadis ini. Baiklah, kuberi tahu rasanya kematian."

Satu serangan kuat mengarah pada Key. Namun laki-laki itu dengan mudah menepisnya. Ia mendongak dan terkekeh sinis.
"Aku sudah tahu rasanya."

Dengan kedua tangan terkepal dan manik biru yang menyorot tajam, Key bangkit berdiri. Menghampiri mereka dengan tenang dan bersiap mematahkan penilaian lemah terhadap dirinya.

***

Malachy mendengus gusar. Ini sudah lebih dua jam sejak terakhir ia berpisah dengan Laviona dan Keyzaro di perjalanan pulang mereka. Mal tentu saja mengerti dan mengiyakan saja untuk pulang terlebih dahulu. Mereka bilang hanya sebentar. Tapi kenyataan yang terjadi bertolak belakang.

"Yang Mulia!"

Mal mengernyit mendapati Moneto berlari tergopoh menghampirinya.
"Dari mana saja kau? Aku tak melihatmu sejak tiba."

"Saya mencari Anda beserta Putri ke Siriande dan menyusuri Hutan Edhellor," lapor Moneto. Peluh menetes dari dahinya.

"Ada apa mencariku?" heran Mal.

Nightmare [Completed]Where stories live. Discover now