35. When it was started

1.2K 233 3
                                    

"You can't go back and change the beginning, but you can start where you are and change the ending."

----C. S. Lewis

__________


Laviona menatap dalam diam istana kerajaan Carollus yang berdiri megah di kejauhan. Kegiatan yang seharusnya ia lakukan hanya jika ada Keyzaro bersamanya. Tebing tempatnya duduk menikmati terpaan angin sejuk sore ini sangatlah tinggi. Tapi duduk di pinggirannya tak menakuti Laviona karena pemandangan yang disuguhkan begitu menenangkan.

Biasanya.

Namun kali ini terasa berbeda. Sebuah kereta kuda berornamen emas yang berkilauan berhenti di depan pintu utama istana, lalu tiga orang berpakaian resmi kerajaan turun dari dalamnya. Dua orang pria dan wanita berjalan berdampingan menuju dua buah pintu besar istana, di belakangnya, seorang perempuan muda amat cantik berjalan mengikuti.

Tatapan Laviona kemudian tertuju pada kedua pintu istana yang baru saja terbuka. Ia langsung mengenali sosok laki-laki yang berjalan di belakang Raja dan Ratu Carollus.

Tentu saja itu Keyzaro. Jika biasanya melihat laki-laki itu Laviona akan senang, kali ini tidak. Ia bahkan ingin segera pergi. Tapi rasa penasaran membuatnya bertahan pada posisinya sekarang. Ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya meski Laviona tahu itu mungkin saja hanya akan menyakiti perasaannya.

Raja dan Ratu Carollus tampak berbincang dengan Raja dan Ratu yang merupakan tamu dari kerajaan yang tidak Laviona ketahui. Keyzaro tampak membungkuk pada putri raja itu yang dibalas dengan hal yang sama.

Ketika dua keluarga kerajaan itu melangkah memasuki istana, terlihat oleh Laviona ketika Keyzaro berhenti melangkah dan berbalik pada putri kerajaan itu. Ia membungkuk tipis sebelum kemudian melangkah pergi berdampingan bersama perempuan itu menjauhi pintu utama istana.

Laviona menunduk dan tersenyum tipis. Ternyata, harapannya terlalu besar selama ini. Memiliki Keyzaro sebagai satu-satunya orang untuk membagi ceritanya telah membawa Laviona pada sebuah perasaan yang salah. Dengan begitu percaya dirinya Laviona berharap bahwa Keyzaro membalas perasaannya. Apa yang ia lihat di depannya membuktikan bahwa seorang gadis yang penuh kekurangan sepertinya memang tidak pernah diperuntukkan untuk orang sesempurna Keyzaro.

Rasa malu yang pada dirinya sendiri adalah apa yang Laviona rasakan saat ini. Laviona merasa benar-benar tidak tahu diri.

***

Ini adalah hari kelima Keyzaro tidak menemuinya. Laviona mulai berusaha mengikis harapannya pada lelaki itu. Berusaha untuk menghilangkan pikiran bahwa Keyzaro akan menemuinya setelah ini.

Laviona hanya ... tidak tahu bagaimana harus bersikap. Selama ini Laviona hanya mengenal Keyzaro tanpa pernah berinteraksi dengan orang lain. Hanya dengan melihat apa yang ada di depannya ini saja, sudah berhasil mengingatkan Laviona bahwa Keyzaro suatu saat juga akan pergi. Bahwa waktunya bersama lelaki itu akan menghilang suatu saat.

Membayangkan satu-satunya orang yang ia miliki akan meninggalkannya, membuat Laviona hampir putus asa.

Laviona duduk bersandar di bawah pohon rindang yang letaknya tidak terlalu jauh dari pinggir tebing, menanti kapan kereta kuda milik tamu keluarga kerajaan asing itu pergi.

***

"Bukankah seharusnya kau tidak di sini, Nona?"

Suara itu berhasil menarik Laviona keluar dari alam mimpi. Sontak, Laviona melihat ke sekelilingnya sambil mengerjap dan mendapati keberadaan dua orang pria yang tengah memandangnya dengan senyuman yang membuat Laviona merinding ketakutan segera.

Nightmare [Completed]Where stories live. Discover now