Mengenangmu

830 47 3
                                    

ia sepenuhnya menyadari tentang jemarinya yang menulis terlalu banyak tentangmu;
di atas kertas; kau menjelma coretan hitam. kau menjelma huruf. kau menjelma koma dan titik.
tubuhnya tergesa merangkai huruf demi huruf, sebelum syaraf di dalamnya merapuh lalu runtuh.
sebelum ia menua, lalu kelak lupa dulunya kau serupa apa.
dengan tertatih ia wujudkan dirimu dalam tulisan. agar bisa ia peluk, agar bisa ia jenguk.
meski harus menderai air mata, meski harus menggerus sakit--ia abadikan kau jua; dalam ingatannya yang pendek, lalu kemudian dalam tumpukan kertasnya yang panjang.

kelak ketika raganya ringkih,
ia ingin kau tau bahwa kaulah kekuatan untuknya.
kelak ketika kulitnya keriput,
ia ingin kau tau bahwa kaulah hangat untuknya.
kelak ketika pandangannya menggelap,
ia ingin kau tau bahwa kaulah cahaya untuknya.

bahwa mencintai seseorang tak pernah se-menenangkan ini untuknya.

ia mengenangmu.
mengenang jejak kaki yang pernah terabadikan diatas arsiran pasir yang mengembun,
mengenang setiap tawa yang diabadikan laut,
mengenang air mata yang diabadikan karang.

ia mengenangmu dalam hidupnya yang sementara,
ia mengenangmu dalam keabadian yang abadi.

----
20 Mei 2020,
Ekwa.

HUJAN: Sebait Kenangan KusamTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon