Aku tau;
sekalinya kita beranjak, tak akan ada jalan pulang.Kau tersesat di pikiranku, dan aku tersesat dipikiranmu.
Lantas;
Kita lupa diri sendiri seperti apa dan mau apa.Kau akan menyalahkanku atas ketidakbahagiaanmu,
dan aku akan menyalahkanmu atas ketidakbahagiaanku.Aku tau aku terlalu banyak berpikir;
Mungkin kau benar tentang satu hal;
Bahwa;"Kau harusnya nikmati saja apa-apa yang disajikan semesta dengan lapang dada."
Namun kau salah tentang banyak hal.
Kau tak pernah paham bagaimana otak pecinta pena bekerja;
Ia akan senantiasa menulis banyak kemungkinan;
Menerka banyak penjelasan;Karena Ia tau;
Kelak, satu diantara dua akan saling memusnahkan.
Di ingatan masing-masing, di kehidupan masing-masing.Kau tak pernah paham bagaimana otak pecinta pena bekerja;
Ia tau siapa yang mencintainya dengan tulus,
dan tau siapa yang akan pergi ketika kebun bunganya tandus.Tau siapa yang akan menangis untuknya; dan tau siapa yang akan menjadi sebab tangis untuknya pula.
---
Jogjakarta, 6 Maret 2020.
--
Ekwa.
YOU ARE READING
HUJAN: Sebait Kenangan Kusam
PoetryMeraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah hening dan menguarkan kenangan, bagi siapa saja yang mau menerimanya. - Ini adalah kumpulan sajak dan puisi yang ditulis untuk menghibur dir...